Enam Belas

427 65 21
                                    

Jeno baru keluar dari rumah Yeji sekitar pukul 2 dini hari, sebenarnya gadis itu sudah tertidur sejak pukul 12 namun Jeno tidak langsung pulang karena ingin memastikan Yeji tidur dengan nyenyak dan tidak terbangun karena mimpi buruk, hari ini mung...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jeno baru keluar dari rumah Yeji sekitar pukul 2 dini hari, sebenarnya gadis itu sudah tertidur sejak pukul 12 namun Jeno tidak langsung pulang karena ingin memastikan Yeji tidur dengan nyenyak dan tidak terbangun karena mimpi buruk, hari ini mungkin Yeji sudah melalui hal sulit.

Jeno memasuki mobilnya dan baru tersadar jika ia melupakan ponselnya, Jeno mengeceknya dan merasa panik saat itu juga karena ada banyak panggilan tidak terjawab dari Siyeon juga beberapa pesan yang mengatakan bahwa ia akan menunggu. Tanpa pikir panjang lagi, Jeno langsung menancap gas menempuh jalanan menuju flat Siyeon dan berharap gadis itu tidak benar-benar menunggunya. Karena jika seperti itu Jeno akan merasa sangat bersalah lagi.

Untunglah jalanan masih sangat sepi, mungkin karena masih dini hari, jadi Jeno lebih cepat tiba di flat Siyeon. Jeno langsung masuk dan menemukan gadis itu sudah tertidur di meja dengan berbantalkan sebelah tangannya, tepat di depannya sudah ada cake yang sudah ia buat lengkap dengan 2 buah lilin di atasnya. Jeno mengernyit, kenapa harus ada lilin jika Siyeon hanya ingin Jeno menyicipi cake buatannya. Tangan Jeno kemudian terulur untuk mengecek tanggal di ponselnya.

24 April adalah tanggal hari ini, jika Siyeon bilang cake itu harus dimakan kemarin berarti 23 April, hari ulang tahun Jeno.

Jeno merutuki dirinya sendiri, bisa-bisanya ia lupa dengan tanggal ulang tahunnya sendiri, padahal Siyeon ingat dan mungkin ingin merayakannya bersama Jeno, padahal Siyeon sudah sangat bersemangat membuat cake untuk Jeno, padahal Siyeon menunggunya hanya agar tidak melewatkan meniup lilin tepat di hari ulang tahunnya.

Jeno duduk di kursi sebelah Siyeon, menyamakan posisinya dengan Siyeon kemudian menatap gadis itu sangat dalam. Sudah berapa kali Jeno membuatnya menunggu seperti ini? Sudah berapa Jeno membuatnya kecewa. Yeji bahkan tidak ingat kemarin adalah ulang tahun Jeno.
Jemari Jeno terulur untuk mengusap pipi Siyeon, "Siyeona sorry.."

Apa yang sebenarnya Jeno pikirkan? Mengapa bisa ada 2 wanita sekaligus dalam pikirannya, dan selalu Siyeon yang menjadi korban. Jeno merasa menjadi lelaki paling jahat, karena ia tahu besoknya Siyeon akan bersikap seolah tidak terjadi apa-apa, Siyeon selalu memendam semua sendiri.

🐾🐾


🐾🐾

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Endless | Jeno Siyeon (✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang