Happiness For You: After Accident ㅡ Soreness

430 46 0
                                    

Hyunwoo POV

Aku berjalan keluar dari lift yang membawaku menuju salah satu unit yang kenjadi tempatku tinggal. Dengan dua tangan yang penuh, aku berusaha untuk tetap seimbang karena kini ada bayi mungil yang tengah tertidur dalam gendonganku.

Aku meletakkan bungkus makanan yang sengaja ku beli saat dalam perjalanan pulang. Aku mulai menekan digit angka dari tanggal pernikahanku dengan Kihyun yang sengaja dipakai untuk password pintu apartemen kami.

"Kami pulang."

Bisa ku lihat Changkyun berjalan dengan tergesa ke arahku. Aku menahan tangannya yang hendak mengambil alih Jihyun dariku. "Baby baru terlelap. Kyun bawa ini saja... siapkan di dapur. Kita makan malam." Ujarku yang kemudian diangguki olehnya.

Aku berjalan masuk ke dalam kamar tidur. Selama Kihyun menjalani perawatan, aku memutuskan membuat kamar tidurku dan Kihyun menjadi kamar tidur untukku, Changkyun, dan Jihyun. Kami selalu tidur bersama, kecuali saat aku terpaksa harus tidur di ruang kerjaku akibat pekerjaan yang menumpuk.

Ku letakkan tubuh mungil itu di atas tempat tidur. Aku meraih beberapa perlengkapan bayi yang selalu tersimpan di samping tempat tidur. Mulai dari membersihkan wajah Jihyun dengan tissue basah, hingga memakaikan moisturizer pada kulit sensitifnya, semua selalu ku lakukan sesuai dengan yang sudah Kihyun ajarkan padaku. Ku lihat Jihyun tersenyum. Mungkin bayi cantik ini sedang bermimpi bermain bersama Kihyun di dalam alam bawah sadarnya.

Saat itu, tanpa sadar liquid bening mengalir membasahi pipiku. Aku meremas dadaku yang terasa sesak, nafasku tercekat, bumi seperti berputar. Aku hampir menjatuhkan tubuhku di atas tubuh mungil Jihyun jika saja Changkyun terlambat datang dan menahan tubuhku.

"Appa." Changkyun meraih tanganku. "Are you ok?" Ujarnya khawatir.

Aku meraih tubuh tegap Changkyun dan membawanya dalam pelukanku. Tanganku yang gemetar bergerak untuk mengelus punggung Changkyun yang terasa semakin lebar. Anakku sudah dewasa. "Kau sudah makan?"

Changkyun menggeleng. Aku bisa melihat raut khawatir pada wajahnya. "Appa terlihat sakit. Kita panggil Soyou Nunna, ya?"

Sekali lagi aku mendekap erar tubuh Changkyun. Air mataku kembali mengalir. Dengan cepat aku mengusapnya. "Aku baik-baik saja, Kyun" Ujarku berbohong.

"Appa..."

Aku melirik jam kecil atas meja. "Kau makan ya. Appa harus mengerjakan sesuatu... panggil aku jika Jihyun menangis."

Aku menepuk kedua pundak Changkyun sebelum berlalu meninggalkannya dan masuk ke dalam ruang kerjaku yang bersebelahan dengan kamar tidur kami.

Tubuhku merosot sesaat setelah aku menutup pintu ruang kerjaku. Rasanya sangat sakit, semua ini sangat menyiksaku. Aku merindukan dekapan penenang Kihyun.

Aku berjalan gontai mendekat pada salah satu sudut favoritku. Di mana terdapat foto-foto kenangan kami. Aku meraih salah satu bingkai yang menampakkan senyum cerah Kihyun yang sedang duduk di atas rumput di dekat sungai Han ketika liburan musim panas.

"Kihyun-aa... tolong jangan menyiksaku seperti ini. Aku rindu padamu. Love, aku sangat merindukanmu." Air mataku sudah tak dapat ku tahan. Tetesan demi tetesan mulai membasahi bingkai itu. Aku berlutut seraya mendekap gambaran cantik cintaku. "Love... maafkan aku... maafkan aku... maaf..."

Aku selalu merapalkan doa dan nama Kihyun dalam hatiku. Beberapa kali aku menyalahkan Tuhan atas semua kejadian ini.

Aku menilai Tuhan tidak pernah adil dalam mengatur setiap alur dalam hidupku. Aku menilai Tuhan telah menghancurkan setiap investasi kebahagiaan dalam hidup keluarga kami. Aku membenci diriku yang tak pernah bisa menjaga kebahagiaan Kihyun dan keluarga kecil ku.

Happiness For You [Son Family]🌸Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang