Tiga Belas

625 59 7
                                    

Changkyun terdiam di atas sofa ruang keluarga. Sesekali ia menghela nafas kasar karena saat ini kedua orang tuanya tengah berdebat tapi Changkyun tidak mengerti persoalan apa yang mereka ributkan.

"Hyung. Pergilah, kau bau!!"

Hyunwoo tersentak karena Kihyun membentaknya. Sejak kemarin Kihyun terus mengusirnya dan mengatakan kalau Hyunwoo sangat bau. Padahal Hyunwoo selalu merawat tubuhnya dengan baik. Bahkan sekarang ia baru keluar dari kamar mandi, rambutnya saja belum kering.

Hyunwoo menahan pintu dengan tangannya. "Ki. Aku sudah mandi 2 kali malam ini.. aku sudah pakai setengah botol sabun bagaimana bisa aku tetap bau"

Kihyun terus berusaha mendorong Hyunwoo. "Ahh.. pergiiii" kemudian ia menutup pintu kamar nya dengan kasar.

"Appa. Kenapa?"

Hyunwoo merangkul pundak Changkyun. "Katakan dengan jujur, apa aku bau?"

Changkyun membuai tubuh Hyunwoo. "Sangat wangi"

Hyunwoo menyandarkan tubuhnya di sofa. "Daddy mu sangat aneh, Kyun"

"Kasihan Appa" batin Changkyun.

Changkyun merangkul lengan Hyunwoo. "Tidur dengan ku saja ya malam ini"

Hyunwoo mengusak rambut Changkyun. "Gomawo"

Changkyun dan Hyunwoo menikmati sarapan mereka berdua. Berdua saja karena Kihyun belum keluar dari kamarnya.

"Baby. Apa hari ini sekolah?" Changkyun mengangguk. "Appa ada pekerjaan hari ini, bagaimana dengan Daddy ya"

Changkyun mengedikkan bahunya. "Ku rasa dia akan baik-baik saja"

"Semoga saja begitu. Akhir-akhir ini Kihyun membuat ku khawatir" ujar Hyunwoo sembari merapihkan alat makannya.

***

Di sebuah café. Hyunwoo tengah menikmati makan siang nya sembari menggarap beberapa pekerjaan yang baru saja di kirim oleh Seola. Hyunwoo menyunggingkan senyumnya saat ia menatap gambaran dirinya pada layar laptop miliknya.

"Memalukan sekali. Pakaian yang di design Seola untukku terlihat terlalu terbuka" ujarnya yang kemudian terkekeh.

Saat Hyunwoo tengah memeriksa pekerjaan nya. Seseorang datang menghampirinya. Seorang wanita yang sangat Hyunwoo hindari demi Kihyun.

"Hyunwoo..."

Hyunwoo mengangkat wajahnya untuk melihat lebih jelas wanita yang kini tengah berdiri di depan mejanya. Mulanya Hyunwoo ingin bergegas pergi, tapi tangan wanita itu menahannya.

"Please..."

Hyunwoo melirik pada tangan yang tengah memegangi tangannya. Mata Hyunwoo menangkap terdapat beberapa goresan yang terlihat seperti bekas luka pada pergelangan tangan Minhye. Dengan sangat terpaksa akhirnya Hyunwoo mengurungkan niatnya untuk pergi.

Hyunwoo mengalihkan pandangan nya ke arah jalanan di seberang café agar tidak bertemu pandang dengan Minhye yang terus memandanginya sembari tersenyum.

"Bagaimana kabarmu, Hyunwoo ... Sudah lama ya sejak terakhir kita bertemu, di sini" ujar Minhye yang masih menunjukkan senyumnya

Hyunwoo mengangguk kaku. "A-aku sedikit sibuk"

Hyunwoo tertegun saat Minhye menggenggam tangannya. "Aku rindu padamu, Hyunwoo"

Hyunwoo berusaha menarik tangannya tapi Minhye terus menggenggamnya, bahkan semakin erat. "Minhye. Aku harus pergi"

"Kau sudah lihat sendiri kan"

"Itu..."

Minhye sedikit mendongak untuk menahan air matanya yang mungkin akan mengalir sebentar lagi. "Aku berusaha melupakan semuanya. Tapi diriku sudah terlalu terikat padamu, Hyunwoo"

Happiness For You [Son Family]🌸Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang