XXV

415 55 4
                                    

Hyunwoo menyandarkan dagunya di atas puncak kepala Changkyun yang kini tengah berbaring bersamanya di sofa ruang keluarga sembari menonton acara televisi.

Siang ini suasana rumah terasa sangat sepi karena Eomma dan Appa Hyunwoo tengah mengunjungi keluarga mereka. Dan kebetulan Kihyun juga sedang tidur siang, jadi Hyunwoo dan Changkyun bisa menghabiskan waktu berdua.

"Appa."

"Hmm"

Changkyun menyuapkan sepotong roti kedalam mulut Hyunwoo. "Daddy semakin gemuk ya."

Dengan cepat Hyunwoo menutup mulut Changkyun dengan tangan kanannya. "Ssstt... jangan sembarang bicara, jika Kihyun dengar dia bisa marah."

Changkyun mengecup telapak tangan Hyunwoo. Anak itu terkekeh. "Sorry."

Hyunwoo dan Changkyun sama-sama menoleh saat mereka mendengar suara pintu terbuka. Terlihat Kihyun yang baru saja bangun dan keluar dari kamar tidurnya. Dengan cepat Hyunwoo bangkit dan menghampiri kesayangannya.

"Tidur mu nyenyak, love?"

Kihyun sedikit berjinjit untuk mengecup bibir tebal Hyunwoo. "Nafasku sesak, hyung. Aku jadi terbangun."

Hyunwoo menuntun Kihyun dan membantunya duduk di sofa bersama Changkyun.

"Hai, Dad."

Kihyun mengelus surai hitam Changkyun. "Hai, baby."

Hyunwoo memasang sebuah bantal dibelakang punggung Kihyun agar Kihyun bisa bersandar dengan nyaman. Tidak lupa ia memasang selimut untuk menutupi kaki Kihyun yang saat ini tidak tertutup apapun karena Kihyun memakai celana pendek di atas lutut.

"Sayang. Bisa ambilkan air? aku haus sekali."

Changkyun mengecup perut Kihyun. "Aku saja aku saja."

"Thank you, kkungie hyung"

Hyunwoo kembali dengan membawa beberapa skincare yang biasa Kihyun pakai. Hyunwoo mendudukkan dirinya dilantai, berhadapan dengan perut Kihyun.

Dengan telaten Hyunwoo menekan dan mengeluarkan sebuah moisturizer di telapak tangan besarnya, kemudian dengan hati-hati Hyunwoo mengusapkan tangannya pada perut Kihyun.

Kihyun terkekeh saat Hyunwoo mengelus pinggangnya dengan sengaja hingga timbul sensasi geli di sana.

"Hyung. Geli, jangan lakukan ituu." Protes Kihyun seraya menahan tangan Hyunwoo. "Baby. Look, Appa jahil lagi."

"Kau sangat menggemaskan, love. Aku tidak tahan melihatmu."

Kihyun menangkup wajah Hyunwoo dengan kedua tangannya. "Sebentar lagi tubuhku akan kembali normal, hyung." Ujar Kihyun. "Jika aku bisa..."

"Aku tidak keberatan. Bagaimanapun bentuk tubuhmu, aku tetap mencintaimu." Ujar Hyunwoo yang kemudian mencium punggung tangan Kihyun. "Kihyun tetap menawan."

"Bisa saja..."

Changkyun kembali dengan membawa nampan yang berisikan tiga gelas jus mangga untuk mereka nikmati bersama. "Jus spesial untuk My Lovely Daddy."

"My boy. Thank you. Kau membuatnya sendiri sayang?"

Changkyun mengangguk. "Halmeoni yang mengajariku membuatnya kemarin dan halmeoni bilang, Daddy sangat suka jus."

Kihyun membuka kedua tangannya guna memeluk anak pertamanya itu. "Jagoan ku sudah besar. Daddy bangga padamu, kkung-ie." Ujarnya seraya mengelus punggung Changkyun. "Lihat. Sekarang kau lebih tinggi dari aku. Iya kan, hyung?"

"Daddy~"

Hyunwoo mengusak puncak kepala Changkyun. "Tentu kkung harus tumbuh dengan baik. Karena sebentar lagi kkung akan menjadi seorang kakak, hmm."

"Aku tidak sabar, Dad... aku ingin segera bertemu dengan adik-adik ku." Ujar Changkyun dengan senyuman khasnya.

"Anak pandai."

Hyunwoo dan Kihyun menatap satu sama lain. Kini keduanya merasa amat sangat bersyukur. Karena keluarga mereka bisa bersama kembali. Dan pada akhirnya, Hyunwoo dan Kihyun pun bisa membesarkan Changkyun bersama-sama setelah banyak hal rumit yang mereka lalui di masa lalu.

"Kyuniiii~"

Changkyun mendongak saat mendengar seseorang memanggil namanya dari luar rumah.

"Mereka datang, Appa."

Kihyun menatap Changkyun dan Hyunwoo bergantian. "Siapa yang datang?"

Hyunwoo mengusap pundak Kihyun yang bersandar padanya. "Teman baru Changkyun."

"Kkung-ie sudah mendapatkan teman di sini?" Hyunwoo mengangguk. "kkung~"

Hyunwoo mengelus pipi Kihyun. "Tidak apa. Rumah mereka bersebelahan dengan rumah kita. Dan mereka akan main di halaman belakang." Jelas Hyunwoo pada Kihyun yang terlihat khawatir. "Tenanglah, love"

Kihyun mengangguk kemudian ia kembali menyandarkan dirinya pada tubuh atletis Hyunwoo.

"Hyung. Aku mengantuk."

"Ingin tidur lagi?" Kihyun mengangguk. "Okey, kita masuk ya."

Hyunwoo merangkul pundak Kihyun dan membantunya berjalan perlahan memasuki kamar tidur mereka. Kemudian dengan hati-hati Hyunwoo membantu Kihyun membaringkan tubuhnya di atas tempat tidur.

Dengan pandangan yang fokus pada buku yang tengah ia baca. Tangan Hyunwoo terus bergerak mengelus lembut punggung Kihyun. Sudah lima belas menit berlalu dan laki-laki mungil itu masih belum memejamkan matanya.

"Tidurlah, love"

"Baby tidak mau diam, hyung."

Hyunwoo meletakkan bukunya. Kemudian ia beringsut untuk mensejajarkan wajahnya dengan perut Kihyun.

"Sayang sayang ku. Biarkan Daddy istirahat ... setelah ini, kalian bisa bermain dengan Appa dan Kkung-ie hyung sepuasnya. Kalian tidak boleh nakal."

Kihyun tersenyum. Ia merasakan hatinya menghangat setiap kali ia melihat interaksi Hyunwoo dengan calon bayi mereka.

Kihyun mengulurkan tangannya meraih ponselnya yang ia letakkan di atas meja nakas.

Hyunwoo memang selalu bisa membuat anak-anak mereka tenang dan Kihyun merasa terbantu saat Hyunwoo berada di sampingnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hyunwoo memang selalu bisa membuat anak-anak mereka tenang dan Kihyun merasa terbantu saat Hyunwoo berada di sampingnya.

Hyunwoo menyimpan ponsel Kihyun di atas meja nakas saat ia merasa Kihyun sudah terlelap. Perlahan Hyunwoo menarik selimut untuk menutupi tubuh Kihyun.

"Selamat beristirahat, love."













.
.
.











eh, apa nih apa hehehehe

Happiness For You [Son Family]🌸Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang