4. KAU GILA ?

1K 159 12
                                    

Happy Reading !!

Hinata sedang menikmati kopinya setelah membuang sampah yang menumpuk karena ia merenovasi rumahnya dengan ugal-ugalan.
Sekarang, Hinata bisa puas melihat tampilan yang diinginkannya.
Dari tempatnya menikmati hidup, angin laut beraroma khas menyapanya dengan ramah, Hinata bisa melihat laut luas yang terhampar di depan matanya dengan bebas.
Hinata mengambil laptopnya, masuk ke akun keanggotaan CIA untuk melihat daftar mafia yang mereka cari dan berbagai kejahatan yang pernah dilakukannya.
Mafia yang terdaftar di CIA biasanya adalah mafia jaringan besar dengan bisnis yang dijadikan sebagai cangkangnya.
Mereka biasanya membuat grup-grup kecil menjadi sebuah satuan dari jaringan yang menggurita, dimana itu artinya semakin besar sebuah jaringan mafia, semakin besar pula kekuatan yang mendukung mereka.

Mencari nama Uchiha Sasuke atau kalian bisa memanggilnya dengan Dominic Kaslovase, mafia kelas kakap dengan bisnis menggurita dalam jaringannya.
Hinata membacanya dengan serius, mencari-cari bisnis apasaja yang selama ini dijalankan Sasuke dan tim mafianya yang menyebar menjadi sebuah tim besar.
Sama seperti kebanyakan geng mafia lainnya, mereka menyediakan jasa, bisnis wine, narkoba, penyelundupan senjata api dan lainnya bergerak dengan legal sesuai peraturan negara dibawah naungan Uchiha Empire.
Entah bagaimana Hinata bisa menghela napas lega, setidaknya bajingan itu tidak melakukan perdagangan manusia.
Itu artinya, Sasuke tidak terlibat dengan kasus yang ditanganinya.

Dari apa yang diketahuinya dari Neji, CIA sudah pernah beberapa kali mengirimkan mata-mata untuk menyusup ke geng mafia Sasuke, dan seperti yang bisa dibayangkan Hinata, mereka semua mati sebelum bisa membawa informasi yang penting.
Hinata berdecak, tentu saja mereka akan mati dengan mudah, Sasuke bukan orang yang bisa diremehkan begitu saja.
Suara seseorang yang berjalan menuju kearahnya membuat Hinata spontan keluar dari situs resmi CIA, langsung memutar sebuah drama korea dan pura-pura serius dengan dramanya.

Aroma alkohol yang menyapa hidung sensitifnya, membuat Hinata mendongak dan mendapati Sasuke yang berjalan kearahnya.
Lelaki itu terlihat kacau, dimana hal itu membuat Hinata mengerutkan kening heran.
Hinata sudah tidak memakai seragam susternya, hanya piyama tidur warna ungu muda dengan gambar bunga yang menyebar di seluruh pakaiannya.

"Apa yang kau lakukan dis- ouhh,"

Hinata belum menyelesaikan pertanyaannya saat melihat tubuh Sasuke yang ambruk dan menyebabkan suara sesuatu jatuh dengan keras.
Hinata tidak tau harus menyumpah atau mengutuk pada lelaki yang berbau alkohol di hadapannya ini.

"Suster kepala, pastor Alfaro .,"

Hinata berteriak memanggil keduanya yang langsung berlari keluar dengan panik mendengar teriakan Hinata yang terdengar histeris.

"Ada apa ini ?"

Suster kepala terlihat terkejut saat melihat siapa yang kepalanya berada di pangkuan Hinata sekarang.
Hinata meringis, wajahnya terlihat seperti menangis.

"Ayo Hinata, bantu aku mengangkatnya."

Hinata hampir protes dengan usul pastor yang mengatakan akan mengangkat tubuh Sasuke yang berat ini.
Tapi protesnya menguap di udara saat ia melihat suster kepala yang melotot padanya, membuatnya mencebik jengkel dan mau tidak mau menuruti.
Meskipun sudah membebankan hampir semuanya pada pastor, Hinata tidak bisa menahan mulutnya untuk tidak mengomel pada Sasuke yang mabuk dan membuat masalah di tempat orang lain.
Mereka membawa Sasuke ke kamar kosong yang ada di rumah pastor, dimana suster kepala langsung mengambilkan air hangat di baskom lengkap dengan handuk kecil yang diletakkan di sisinya.

"Hinata, bisa tolong basuh wajahnya dengan handuk ini ? Aku harus membuatkan sesuatu untuknya."

"Kenapa harus aku ?" Hinata merajuk protes.

MR. MAFIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang