17. ^@^

728 106 11
                                    

Happy Reading !!

Sunwoon group adalah perusahaan pangan yang menjadi pemasok semua bahan makanan hampir di seluruh Guseon, kota kecil mereka yang tenang.
Bukan hanya untuk kantin sekolah, tapi juga penyedia katering dan instansi pemerintahan.
Bisa di bilang, Sunwoon group adalah sumber pangan untuk Guseon.

"Itu wajar, Hinata." Gaara bicara setelah mendengarkan perkataan Hinata.

"Aku harus menyelidikinya, Gaara. Meskipun itu tampak wajar, aku penasaran." Hinata bersikeras.

Ino mengunyah sereal dietnya dengan wajah terganggu, saat Kiba membuat suara berisik di mulutnya dengan mengunyah keripik kentangnya keras-keras.

"Hinata bisa menyusup ke Sunwoon, sementara kita menyelidiki lainnya. Anggap saja sebagai penyelidikan menyeluruh."

Ino membuat usul yang langsung mendapat hadiah highfive dari Hinata yang menyetujuinya.
Mereka memburu hampir semua orang penting, bukan hanya menjadikan walikota sebagai targetnya.
Mengingat reputasinya, walikota pasti mempunyai jaringan lain, selain para preman yang sempat mengganggu Hinata.
Gaara menghela napas, memikirkan perkataan Ino yang ada benarnya.
Jika mereka fokus hanya pada satu objek, misi ini hanya akan berakhir sebagai kegagalan.

"Oke. Hinata bisa menyusup ke Sunwoon. Siapkan alatmu sendiri."

Hinata berdecak mendengar perintah Gaara yang terdengar seenaknya itu.
Lelaki itu masih saja berwajah datar tanpa ekspresi berarti, hatinya masih tetap dingin seperti yang terakhir kali Hinata ingat.

Mengangguk remeh, "Baiklah. Aku akan mengurusnya sendiri. Aku pergi!"

Ino menatapnya dengan raut wajah ingin tau, "Kau mau kemana?" Teriaknya.

Hinata tidak perlu menjawabnya, hanya melambai ringan sebagai jawaban.
Melihat mobilnya yang terparkir di halaman depan, membuat Hinata tersenyum lebar.
Akhirnya ia bisa menggunakannya lagi. Mobil kesayangannya yang mahal.
Hinata mendapatkan mobilnya itu di hari ulang tahunnya yang ke 17, saat ia kelas 2 Sma.
Hiashi tidak pernah melarang Hinata menyetir, meski Neji beberapa kali protes karena Hinata yang kadang ugal-ugalan di jalan raya.

Hinata tidak langsung pulang ke Gereja, ia perlu mampir ke minimarket untuk membeli beberapa barang kebutuhan dan mungkin beberapa kaleng beer untuk menyegarkan dirinya.

"Selamat datang! selamat berbelanja di Indomart. Eh salah, Guseonmart."

Suara ramah yang menjadi sambutan pertama saat Hinata barusaja menarik pintu kaca itu.
Dimana si gendut chouji sedang memakan kue cubit setengah matang rasa greentea.
Melihat Hinata yang mengambil keranjang belanja, membuat lelaki bertubuh tambun dengan lemak melimpah di perutnya itu tersenyum dengan wajah bundarnya yang di dominasi oleh pipi lebarnya.

"Oh, Suster Hinata."

Hinata terkekeh, tidak langsung menuju dimana ia membutuhkan sesuatu, malah berjalan mendekati Chouji yang berada di meja kasir.
Setiap kali melihat Chouji, rasanya Hinata langsung teringat pada dugong yang menggemaskan.
Chouji sangat imut, terlalu imut hingga rasanya menjadi amit-amit.

"Hmm.. bagaimana kabarmu hari ini?" Tanyanya dengan suara halus.

"Sangat baik, suster." Jawabnya dengan wajah ceria.

Hinata menggangguk paham, senyumnya menjelaskan seberapa ia yakin jika lelaki ini sangat baik.
Berjalan menuju rak yang dipenuhi barang-barang kebutuhan, Hinata mulai mengisi keranjang belanjanya sambil mengingat-ingat apa saja yang dibutuhkannya.
Dan di titik terakhir, ia mengambil sekitar sepuluh kaleng beer untuk persediaan di rumahnya.

MR. MAFIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang