9. LELAKI ITU

1K 145 4
                                        

Happy Reading !!

Hinata kembali ke Gereja dengan wajah rusuh, Sasuke yang duduk disampingnya hanya bisa mengerling dengan heran.
Nama Uzumaki Naruto kembali muncul dalam ingatannya, terngiang di telinganya tanpa sempat dienyahkannya.
Mengalihkan pandangannya ke luar jendela, dimana ia disuguhi pemandangan laut biru yang tampak mencemoohnya.

"Aku tidak mau pulang ke Gereja. Bisa antar aku ke pantai?" Hinata akhirnya bicara.

Sasuke menaikkan sudut alisnya, dengan wajah penasaran saat mendengar pertanyaan Hinata.

"Baiklah!" Jawabnya singkat.

Tidak harus memutar arah, karena jalan yang mereka tuju sudah benar.
Sasuke hanya perlu lurus untuk bisa sampai ke arah pantai, mengikuti jalan utama dan satu-satunya.
Hinata sedang memikirkannya, ia butuh tempat untuk menyegarkan otaknya.
Sasuke tidak banyak bertanya, tentu saja setelah melihat respon Hinata yang tidak baik setelah mendengar nama Uzumaki Naruto dibahas disana, perempuan itu tidak mengatakan apapun.
Kakashi berhasil menghentikan Hinata, setidaknya sampai beberapa saat, sebelum gadis itu bisa saja meledak kapanpun juga.
Jika Hinata ikut campur dalam masalah ini, bukan tidak mungkin ia bisa membongkar identitasnya sendiri di depan semua orang.
Tapi menyerahkannya pada Sasuke, Hinata belum bisa mempercayai lelaki itu, meski Kakashi mengatakan padanya untuk percaya pada Sasuke.
Bagaimana mungkin ia mempercayai bajingan itu?

"Apa Uzumaki Naruto mantan pacarmu? Wajahmu terlihat begitu!"

Sasuke baru bertanya, tepat setelah mereka turun dari mobil.
Hinata tidak segera menjawab, seperti biasa mengabaikannya dan malah asyik berjalan menuju bibir pantai yang sepi dengan angin sepoi-sepoi.
Bahkan saat sudah malam begini, langit masih tampak cerah hingga membuat daratan nampak terang.
Sasuke mendengus keras melihat tingkah Hinata yang tidak tau terimakasih itu.
Tunggu dulu, kenapa Sasuke mau repot-repot mengantar gadis itu?
Kenapa ia mau melakukannya?

"Hnn.. bajingan itu mantan pacarku!" Katanya tanpa benar-benar menoleh pada Sasuke.

Sesui dugaannya! Sasuke mengangguk paham, mengangkat ringan bahunya tanpa mengatakan sepatah katapun.
Itu bisa dimaklumi, mungkin mereka menjalin kisah yang tak baik, sampai membuat Hinata memanggilnya bajingan.

Mereka sama-sama diam dengan pikirannya masing-masing, sebelum Hinata menoleh pada Sasuke yang kini duduk tenang di atas pasir pantai yang putih, lelaki itu menatap lurus ke depan sana, seolah terhanyut dalam pikirannya sendiri.

"Apa yang kau pikirkan?" Tanyanya, duduk di samping Sasuke.

Menoleh sekilas."Tidak ada!" Jawabnya ringan.

"Dunia begitu sempit! Kenapa aku harus bertemu dengannya lagi?"

Kenapa harus bertemu dengan pembunuh itu lagi? Tambahnya dalam hati.

Sasuke terkekeh, sedikit takjub saat melihat Hinata yang tampak berpikir keras itu.
Hinata tidak terlihat seperti seseorang yang bertemu dengan mantan pacar yang membuatnya patah hati, gadis itu malah terlihat sangat mendendam pada mantan pacarnya.

"Mungkin takdir." Sahutnya.

Melirik tajam pada Sasuke." Omong kosong!" Serunya sambil remeh.

"Kapanpun kau akan menyerang mereka, pastikan kau menyisakan Uzumaki Naruto untukku!"

Hinata tidak mengatakannya dengan suaranya yang biasa, ini terlihat bukan seperti Hinata yang ditemuinya selama ini, yang sering diganggunya.
Sasuke menatapnya, menyelami bola mata yang menyimpan sesuatu yang membara disana.
Itu bukan cinta, tatapan itu tampak serupa dengan dirinya saat kehilangan orang yang dicintainya beberapa tahun lalu.
Hinata mendendam pada Uzumaki Naruto, itu yang sangat jelas.

MR. MAFIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang