Happy Reading !!
Hinata tidak percaya, bahwa ia akan memakai seragam biarawatinya untuk misi penyamaran hari ini.
Setelah mendapat briefing singkat dari Neji mengenai apa yang harus mereka lakukan hari ini, semua tim sudah harus menyiapkan diri untuk menghadapi semua yang harus mereka lakukan.
Hinata tidak banyak protes hari ini, ia senang-senang saja saat harus menjadi biarawati yang mendukung pencalonan walikota untuk periode keduanya.
Semua calon selalu begitu, melakukan pencitraan berlebihan hanya untuk mendapatkan sebuah kursi jabatan."Hinata, bagaimana penampilanku?"
Hinata barusaja menyelesaikan gelungan rambutnya, saat Ino bertanya dengan wajah antusias.
Menoleh dan langsung berdecak kagum melihat penampilan Ino yang sangat cocok dengan sosoknya.
Perempuan itu terlihat seperti turis sungguhan, dengan rambut blonde dan bola mata aquariumine yang menambah menawan pada sosoknya.Hinata mengacungkan dua jempolnya, "Kau yang terbaik, Ino!" Teriaknya dengan penuh semangat.
"Kenapa aku harus menjadi pengangguran?"
Suara Kiba yang mengomel setelah mengganti pakaiannya, meski sebelumnya bocah cerewet itu tidak keberatan dengan perannya.
Menjadi pengangguran yang harus mengurusi anjingnya setiap hari.Ino mengerling dengan tampang mengejek, "Wajahmu sangat cocok sebagai pengangguran." Katanya sambil tertawa.
Hinata mengangguk, menyetujuinya.
Sependapat dengan Ino saat melihat Kiba yang keluar dengan pakaian olahraga kumal, sambil membawa anjing kesayangannya, Akamaru.Hinata berjongkok, memanggil Akamaru dengan gerakan tangannya. "Kemarilah, anak baik. Pintar!" Raut wajahnya selalu cerah saat berhadapan dengan Akamaru.
Hinata terkikik geli, saat Akamaru menjilat jarinya.
Akamaru adalah anjing yang sangat pintar, jauh lebih pintar dari pemiliknya.
Shino akan berperan sebagai bodyguard, itu menjelaskan kenapa lelaki dewasa itu memakai setelan jas hitam yang terlihat sangat cocok dengan proporsi tubuhnya.
Gaara tidak turun lapangan, lelaki itu adalah otak untuk tim ini, pengendali dan pemimpin.
Jadi, apapun yang terjadi di lapangan, Gaara adalah pengendalinya."Pastikan earpiece kalian terpasang dengan benar." Gaara mengingatkan.
"Hinata dan Shino, kalian punya peran paling besar disini. Mengerti?"
Mengangguk serempak, Hinata hanya harus mencari tempat terbaik untuk meletakkan kamera pengintai yang super mini miliknya.
Begitupun dengan Shino, lelaki itu juga harus mengambil gambar siapa yang bermain di lapangan hari ini.
Shino menggunakan kacamata hitam yang bisa merekam dan mengambil gambar, teknologi memang membuat nyaman."Tidak ada yang tertinggal? Ayo berangkat!"
Hinata membenarkan tudungnya, setelah memperbaiki earpiece nya.
Selain alat-alat itu, Hinata juga mempunyai alat penyadap di jam tangannya, meski Hinata sendiri belum menyadarinya.
Sekarang, Sasuke sedang mendengarkan percakapan tentang rencana mereka.
Masih sempat-sempatnya lelaki itu meluangkan waktu untuk mendengarkan hasil sadapannya, saat rapat dewan sedang berlangsung di hadapannya.Dengan ujung jarinya, Sasuke meminta Itachi mendekat padanya.
Sasuke tidak akan bisa tenang, saat mendengar rencana mereka, yang menurutnya terlalu mengorbankan Hinata.
Hinata harus masuk ke kantor calon walikota, memasang kamera dan alat sadap disana.
Terdengar mudah, tapi siapapun pasti tau bahwa tidak semua orang bisa masuk ke kantor walikota."Siapkan orang-orang kita, mereka mulai." Bisiknya dengan suara sangat rendah.
Itachi mengangguk paham, menundukkan kepala dan keluar dari ruangan untuk menelpon anak buahnya.
Gerak-gerik itu tidak luput dari pandangan dewan direksi yang hadir di rapat penting itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
MR. MAFIA
FanficHyuuga Hinata, si gadis biarawati mantan anggota agen CIA dengan keahlian khusus sebagai penembak jitu. Bagaimana jika ia harus dihadapkan pada mafia beriman sejenis Uchiha Sasuke yang bisa sangat merepotkan. "Tuhan tidak akan menghukum orang yang b...