5. Cafe

9.4K 1.1K 55
                                    








Malam yang cerah dengan bulan dan bintang dilangit menemani langkah Haechan. Wajahnya terpancar kebahagiaan dan keceriaan seolah ia hidup tanpa beban. Malam ini ia akan menemui Taeyong di Cafe tempat biasanya mereka bertemu.

Sangat jarang dirinya dan Taeyong bisa menghabiskan waktu berdua. Sejak dirinya duduk di bangku sekolah menengah pertama, Taeyong sudah mulai aktif membantu ayah nya dalam mengurus perusahaan. Ia terbiasa mandiri sejak kecil karena sang kakak selalu mengajarinya untuk menjadi seorang anak yang mandiri dan tidak selalu menyusahkan orang lain.

Terkadang Haechan merasa sedih dan kesepian dalam hidupnya namun semuanya berubah saat dirinya bertemu dengan Chenle. Anak polos dan lugu yang ingin berteman bahkan bersahabat dengannya. Dulu dirinya memiliki banyak teman namun semuanya tidak tulus kecuali Chenle.

Sejak mengenal Chenle kehidupannya berubah. Yang awalnya hitam kelabu perlahan berubah menjadi penuh warna. Apalagi orang tua Chenle yang sangat baik padanya, ia merasa memiliki orang tua kedua dihidupnya. Taeyong dan Chenle adalah kekuatannya untuk tetap ada didunia ini.

' Tap '

Langkahnya berhenti didepan pintu Cafe kaca transparan yang tertutup. Malam ini lumayan banyak pengunjung. Ia kembali melangkahkan kakinya kedalam Cafe. Lonceng yang berada diatas pintu Cafe berbunyi saat tangan mungilnya membuka pintu kaca transparan itu.

Netranya mencari sosok sang kakak. Seorang pria yang berada dimeja pojok melambai padanya. Itu kakaknya. Dengan senyuman, ia menghampiri sang kakak dan menyapanya tak lupa satu pelukan hangat diberikannya terhadap sang kakak.

Taeyong terkekeh geli. Ia membalas pelukan sang adik tak kalah erat.

"Aku merindukan hyung."

"Hyung juga merindukanmu."

Sedetik kemudian keduanya melepas pelukan masing-masing. Taeyong kembali duduk dikursinya.

"Duduklah."

Haechan menarik kursi dihadapan Taeyong lalu mendudukinya. Mereka berdua memesan minuman dan mengobrol banyak hal, seperti yang biasa mereka lakukan dulu.

Taeyong mengambil cuti selama 5 hari. Waktu cuti nya ia pergunakan untuk melihat keadaan adik tirinya itu. Taeyong menanyakan berbagai pertanyaan untuk adiknya itu, terutama tentang kuliahnya. Taeyong ingin Haechan memiliki masa depan yang bagus, tidak seperti dirinya yang hanya lulusan SMA.

Taeyong menyeruput Americano miliknya. "Tidak ada masalah kan dikampus mu?" Tanyanya.

Haechan terdiam sebentar lalu menggeleng. "Tidak ada hyung."

"Belajar yang baik dan benar. Jangan buat masalah di kampus." Ucap Taeyong menasehati.

Haechan menganggukkan kepalanya. Bukan dirinya yang membuat masalah dikampus tapi si kejam Na Jaemin yang membuat masalah dengan dirinya.

Taeyong melihat arloji nya. "Hyung tidak bisa lama-lama. Appa dan eomma menunggu hyung dirumah. Jika kau ada waktu, kunjungilah Appa dan Eomma." Taeyong mengacak surai Haechan lalu beranjak dari Cafe.

Haechan menghela nafasnya. Baru saja ia bertemu dengan Taeyong tapi Taeyong sudah harus kembali lagi.

"Padahal aku masih ingin menghabiskan waktu bersama hyung tapi hyung sudah harus pergi." Gumamnya lirih.

Haechan meminum Caffucino nya sebelum dirinya meninggalkan Cafe.

[ TRUE LOVE ]

Chenle menunggu Haechan didepan gerbang Asrama. Ini sudah jam 9 malam dan sahabatnya itu belum menunjukkan batang hidungnya hingga sekarang.

True Love ||  [ Nahyuck/Renhyuck ]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang