14. Bimbang

6.4K 844 111
                                    










"Kau darimana?" Tanya Mark pada Renjun.

"Taman." Jawab Renjun singkat lalu mendudukkan dirinya dibelakang Mark dan Jeno.

Saat ini Renjun, Mark, dan Jeno berada didalam kelas mereka untuk memulai mata kuliah kedua mereka. Renjun duduk sendiri dipojok paling belakang, seperti biasanya.

"Bagaimana? Kau sudah bertanya pada Haechan soal perjodohan itu?" Tanya Jeno.

Keduanya membalik kursi mereka agar berhadapan langsung dengan si datar Renjun. Mark dan Jeno sangat penasaran dengan Perjodohan antara Jaemin dan Haechan.

"Mereka dijodohkan tapi Haechan tidak mau dan orang tuanya memaksanya. Jadi ia terpaksa menerima perjodohan bodoh itu." Jawab Renjun.

Mark dan Jeno berusaha mencerna setiap kata yang terlontar dari mulut Renjun. Renjun selalu menjelaskan dengan singkat, alhasil mereka sedikit sulit untuk memahami apa yang diucapkan Renjun.

"Lalu kau akan melakukan apa?" Tanya Mark.

"Apalagi memangnya? Tentu saja aku akan menjaga dan melindungi Haechan dari si brengsek sialan itu!" Ucap Renjun dengan santai.

"Kau... Menyukai Haechan?" Tanya Jeno.

"Molla, aku tidak mengerti perasaanku sendiri saat ini. Di satu sisi aku bahagia ketika bersama Haechan dan di sisi lainnya aku merasa bahwa tak seharusnya berada diantara hubungan Haechan dan Jaemin. Bagaimana pun Haechan dan Jaemin terikat perjodohan, sementara diriku dan Haechan? Hanya sebatas senior dan junior di kampus, tidak lebih." Ucap Renjun, sorot matanya seperti tidak rela jika Haechan bersama Jaemin. Ia tidak suka itu.

"Jangan menyerah, Jun. Aku yakin kau pasti bisa mendapatkan Haechan. Jangan pedulikan Perjodohan itu, tapi pikirkan perasaan yang kau miliki untuk Haechan saat ini." Ucap Jeno.

Mark dan Jeno mengetahui jika sahabat mereka yang dingin dan cuek ini menyukai Haechan. Semenjak mengenal Haechan, sikap dan sifat Renjun mulai berubah secara perlahan. Renjun yang biasanya cuek pada sekitar, mulai memperhatikan keadaan sekitarnya bahkan ia akan tersenyum jika disapa walau hanya senyum tipis. Sikap dan sifat dinginnya menghilang secara perlahan. Itu semua terjadi karena Haechan.

"Besok aku ingin mengajak Haechan makan malam. Kalian mau membantuku menyiapkan segalanya kan?" Renjun menatap kedua sahabatnya itu.

"Tentu saja." Ucap Mark.

[ TRUE LOVE ]

Waktu istirahat digunakan untuk para Mahasiswa dan Mahasiswi untuk mengisi perut mereka dengan makanan. Kantin terasa penuh dan sesak, banyak mahasiswa yang berebut memesan makanan disetiap Stand pemesanan.

Haechan, Chenle, dan Hyunjin mencari tempat duduk diantara banyaknya orang dikantin. Mereka memutuskan untuk duduk dimeja paling ujung agar tidak terlalu terganggu.

"Ikut gw." Tiba-tiba seorang namja menghampiri Hyunjin dan menarik tangannya.


Hyunjin tersentak kaget ketika pria itu menariknya dengan paksa. Hyunjin memberontak tapi pria itu lebih kuat darinya sehingga dirinya tidak mampu untuk melawan.

Chenle dan Haechan ingin mengejar Hyunjin tapi mereka ditahan oleh Jaemin dan Jisung.

"Lepas!"

"Jangan ganggu mereka." Ucap Jaemin.

Jaemin dan Jisung menahan lengan Haechan dan Chenle lalu mendudukkan kedua namja manis itu ditempat duduk mereka tadi. Haechan dan Chenle mendengus kesal, ingin melawan tapi pasti nanti dipukul atau ditampar.

True Love ||  [ Nahyuck/Renhyuck ]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang