1 years later...
1 tahun telah berlalu begitu cepat. Kini Jaemin dan Haechan telah dikaruniai seorang anak laki-laki yang baru berumur
1 bulan. Jaemin dan Haechan sangat bahagia ketika akhirnya buah hati yang mereka tunggu selama 9 bulan telah lahir didunia. Selama 9 bulan Haechan merasakan semua yang dirasakan orang hamil, Haechan sangat menjaga kandungannya karena ia tau jika seorang laki-laki mengandung maka kandungannya tidak akan sekuat kandungan perempuan. Haechan tidak ingin kehilangan anaknya, ia rela berkorban asal anaknya tetap hidup dan melihat dunia. Dan ternyata tuhan sangat baik pada Haechan dan Jaemin. Anak laki-laki mereka terlahir dengan sehat, tanpa kekurangan apapun.Jaemin sangat panik saat Haechan menelponnya dan bilang bahwa perutnya sangat sakit. Saat itu Jaemin yang sedang berada dikantornya dan bersiap meeting, memutuskan untuk membatalkan meeting tersebut lalu segera bergegas pulang kerumahnya. Jaemin tambah panik dan khawatir saat melihat Haechan yang duduk bersimpuh dilantai sambil memegangi perutnya dan terus berteriak kesakitan. Jaemin benar-benar panik, ditambah saat air ketuban Haechan pecah diperjalanan menuju rumah sakit.
Flashback.
Jaemin sedang berada dikantornya. Ia bersiap-siap untuk menghadiri meeting yang akan diadakan beberapa jam lagi. Matanya membaca satu-persatu dokumen ditangannya. Itu adalah dokumen tentang proyek yang akan dibahas dalam meeting nanti.
' Drrt '
Ponsel Jaemin yang berada diatas meja kerjanya berdering, menandakan jika ada panggilan masuk. Jaemin mengambil ponselnya lalu segera mengangkatnya saat melihat nama sang istri tertera dilayar. Jarinya menggeser tombol hijau dilayar lalu menempelkan benda pipih itu ditelinganya.
" Ada apa sayang?"
" Jaemin hiks akhh p-perutku. Hiks nana perutku s-sakit hiks. Aku hiks tidak kuat akkh Nana hiks"
" Kau tunggu dirumah ya sayang, aku akan segera pulang"Jaemin langsung memutus panggilannya lalu menghubungi sekretarisnya untuk menggantikannya saat rapat nangi. Ia sangat panik dan khawatir pada istrinya. Nada suara Haechan terdengar kesakitan dan juga isak tangisnya yang menahan sakit. Jaemin mengusap kasar wajahnya, pikirannya kacau dan perasannya campur aduk.
"Tunggu aku sayang." Jaemin mengambil kunci mobilnya lalu segera berlari keluar ruangannya menuju parkiran kantor.
Sang sekretaris yang berada diruangannya membungkukkan tubuhnya, ia tau jika sang atasan sedang terburu-buru untuk pulang kerumahnya karena sang istri sepertinya akan segera melahirkan.
Jaemin melajukan mobilnya dengan kecepatan diatas rata-rata, bahkan Jaemin menerobos lampu merah karena terlalu khawatir. Ia tidak peduli dengan protesan dari orang-orang yang mobilnya disalip olehnya. Yang ada dipikirannya saat ini hanyalah istrinya, Na Haechan. Jaemin tidak peduli jika ia melanggar lampu lalu lintas.
Akhirnya Jaemin sampai dirumahnya kurang lebih 15 menit karena ia membawa mobilnya dengan kecepatan penuh. Jaemin segera melepas seatbell nya dengan tergesa lalu berlari dengan panik kedalam rumahnya. Jaemin memeriksa kamarnya dan Haechan serta ruangan lainnya untuk menemukan keberadaan Haechan.
" Haechan! Kau dimana sayang?! Baby?! Honey?! Kau mendengar suaraku tidak?!" Jaemin menuruni anak tangga rumahnya saat tak menemukan Haechan dikamar mereka.
" Nana, aku disini. S-sakit hiks, tolong aku." Lirihan penuh kesakitan itu terdengar dari arah dapur. Jaemin yang mendengar itu segera berlari kedapur dan ia terbelalak saat melihat sang istri yang bersimpuh diatas lantai sambil memegangi perutnya dan merintih kesakitan.
KAMU SEDANG MEMBACA
True Love || [ Nahyuck/Renhyuck ]✔
General FictionJaemin | Dom Haechan | Sub Renjun | Dom Start : 08-10-2020 End : 02-12-2020 M-preg Boys love BxB Yaoi Homophobic harap menjauh. [ Belum Revisi ] vote, coment and follow akun ku.