12. Weekend

6.8K 936 173
                                    












' Tap '

Haechan berhenti melangkahkan kakinya didepan sebuah rumah yang terlihat luas dan besar namun sederhana. Dirinya ragu untuk masuk lebih jauh. Diliriknya gerbang besi itu tidak terkunci. Kakinya melangkah mendekat lalu menggapai gerbang dan membukanya perlahan.

Setelah terbuka, Haechan melangkahkan kakinya kedalam. Pintu rumah itu terbuka dan sepertinya ada tamu yang datang. Semuanya tetap sama seperti dulu bahkan susunan barang-barangnya tetap ditempatnya yang dulu. Haechan tersenyum tipis saat menatap sebuah bingkai foto diatas meja. Itu fotonya bersama hyungnya dan kedua orang tuanya. Foto itu diambil saat Haechan lulus SMA.

"Masih ingat pulang ternyata."

Suara yang terkesan dingin dan datar menyadarkan Haechan dari lamunannya. Haechan membalikkan tubuhnya, seketika netranya langsung bertabrakan dengan netra hitam legam dan tajam milik sang ayah.

"A-appa." Lirih Haechan yang terdengar seperti bisikkan.

"Haechan kau sudah pulang? Ah eomma sangat merindukanmu." Yoona menghampiri Haechan dan memeluknya dengan erat.

Haechan tersenyum ketikan sang ibu memeluknya erat. Ia membalas pelukan yang sangat dirindukannya itu tak kalah erat.

"Kenapa baru pulang sekarang?" Tanya Yoona.

Haechan melepaskan pelukannya lalu menatap sendu Yoona. Apakah sekarang Yoona bertanya padanya? Pertanyaan itu adalah pertanyaan yang sangat jarang Haechan dengar dari kedua orang tuanya.

"Maafkan aku karena baru pulang kerumah sekarang. Aku juga merindukan Appa dan Eomma. Kalian baik-baik saja kan?"

"Kami tidak baik-baik saja. Keuangan kami menurun drastis dan itu karena dirimu asal kau tau!" Bukan Yoona yang menjawab melainkan Siwon.

Haechan terdiam ditempatnya, ia tidak menanggapi ucapan sang ayah. Yoona yang melihat perubahan anaknya, mengusap kepala Haechan dan tersenyum seolah mengatakan bahwa "semuanya baik-baik saja, jangan khawatir"

"Appa, Eomma sebenarnya aku kemari ingin mengatakan sesuatu pada kalian." Ungkap Haechan.

"Cepat katakan! Aku tidak punya banyak waktu." Sahut Siwon datar.

Haechan menghembuskan nafasnya pelan sebelum menjawab, "Aku bersedia dijodohkan dengan Jaemin."

Siwon tersenyum senang begitupun dengan Yoona. Siwon menepuk kepala Haechan dengan pelan.

"Pilihan yang tepat. Lusa kita akan bertemu dengan keluarga Jaemin direstorant Light Candy. Datang jam 7 malam dan jangan sampai terlambat. Appa menyayangimu." Siwon berlalu dari hadapan Haechan setelah mengatakan itu.

'Semoga ini pilihan yang tepat untukku dan semua orang'

"Eomma dirumah sedang ada tamu ya?" Tanya Haechan.

Yoona mengangguk. "Ada Jaemin. Sekarang dia ada dibelakang menunggumu."

Haechan terbelalak. Untuk apa Jaemin kerumahnya? Mau apa sebenarnya si bajingan gila itu? Haechan telah menuruti kemauan Jaemin, jika brengsek itu berani menyakiti orang tuanya terutama hyungnya maka Haechan tidak akan segan-segan memberontak.

[ TRUE LOVE ]

Haechan dan Jaemin berjalan berdampingan disekitar taman. Tadi Siwon dan Yoona menyuruh keduanya untuk jalan-jalan dan mendekatkan diri satu sama lain. Sebenarnya Haechan sangat malas untuk jalan-jalan apalagi bersama Jaemin tapi ini perintah mutlak orang tuanya, jadi dia hanya bisa menurut.

True Love ||  [ Nahyuck/Renhyuck ]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang