9. Menolak

7.7K 1K 92
                                    






Taeyong memasuki kediaman keluarga Lee dengan tergesa. Ia menghampiri kedua orang tuanya yang terlihat sibuk dengan dokumen-dokumen ditangan mereka masing-masing.

Taeyong tidak habis pikir dengan kedua orang tuanya. Bisa-bisanya mereka terlihat santai dan tetap menyibukkan diri dengan tumpukkan dokumen-dokumen itu. Apakah mereka tidak memikirkan Haechan? Apakah mereka tidak mementingkan perasaan Haechan saat ini? Kenapa ada orang tua egois seperti mereka ini.

Taeyong memijat pelipisnya lalu duduk dihadapan kedua orang tuanya. Orang tuanya hanya meliriknya sekilas lalu melanjutkan kegiatan mereka.

"Hentikan semua ini." Ucap Taeyong memulai pembicaraan.

Siwon dan Yoona menghentikan kegiatan mereka lalu menatap Taeyong dengan pandangan berbeda-beda.

"Apa maksudmu? Apa yang harus dihentikan?" Tanya Siwon.

Taeyong mendecih. "Jangan menjodohkan Haechan. Ia bisa menentukan jalan hidupnya sendiri."

"Ini semua karena dirimu yang tidak becus mengelola perusahaan! Jika kau bisa memimpin perusahaan dengan baik maka kita tidak akan mengalami kerugian seperti ini! Jangan salahkan Appa dan Eomma tapi salahkan dirimu sendiri!" Ucap Siwon dengan tajam.

Taeyong mengepalkan tangannya. Selama bertahun-tahun ia mengelola perusahaan itu dengan susah payah dan sekarang Appa nya menyalahkan dirinya karena membuat kerugian yang cukup besar. Bukan salahnya jika Client membatalkan kerja sama tapi selalu dia yang salah.

"Jadi Appa menyalahkan diriku? Aku mati-matian membangun perusahaan itu hingga sukses seperti sekarang! Hanya karena 2 Client yang membatalkan kerja sama, Appa menyebutku tidak becus! Lalu selama ini apa yang kulakukan? Aku mengorbankan masa mudaku hanya untuk membangun perusahaan itu hingga sukses. Jika perusahaan mengalami kerugian, itu bukanlah salahku sepenuhnya. Kita tidak bisa memaksa Client harus bekerja sama dengan kita." Bentak Taeyong. Habis sudah kesabarannya.

' Bugh '

Siwon memukul perut Taeyong hingga sang empu mengaduh kesakitan.

"Dimana sopan santunmu Taeyong?! Appa dan Eomma tidak pernah mengajarimu untuk berkata kurang ajar seperti itu!" Siwon meninggikan suaranya.

Taeyong berdiri lalu memandang Siwon. "Sopan santun? Hahaha memangnya kalian pernah mengajarkanku apa itu sopan santun? Sepertinya tidak pernah." Taeyong terkekeh diakhir kalimatnya.

"Lee Taeyong jaga ucapanmu!" Bentak Siwon.

"Pikirkan perasaan Haechan! Jangan hanya memikirkan uang dan harta kalian yang tidak berguna itu! Ini salah kalian dan kenapa harus Haechan yang menanggung bebannya?! Perjanjian sialan itu seharusnya tidak pernah kalian buat bersama NJ Corp itu." Bentak Taeyong lagi.

Yoona menghampiri keduanya. "Sudahlah. Perkara perjodohan ini tidak usah dibesarkan. Taeyong tenanglah. Maafkan Appamu yang terbawa emosi."

Taeyong menepis kasar tangan Yoona yang hendak menyentuh pundaknya.

"Jangan menyentuhku! Aku pergi." Taeyong berjalan keluar rumah dengan emosi yang belum redam.

"Chagi-ya apakah keputusan kita ini tepat? Taeyong terlihat sangat marah dengan keputusan kita ini." Yoona memandang sendu pintu utama rumah.

Siwon merangkul pundak sang istri. "Anak itu tidak akan marah terlalu lama. Nanti ia akan seperti sebelumnya lagi. Kau tenang saja."

Yoona hanya menganggukkan kepalanya. Sebenarnya ia tidak tega jika menjodohkan Haechan tapi ini demi masa depan perusahaan yang diambang kebangkrutan. Jika bangkrut maka mereka akan jatuh miskin.

True Love ||  [ Nahyuck/Renhyuck ]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang