Jaemin dan Haechan berjalan kaki diatas trotoar jalan raya yang ramai. Keduanya baru meninggalkan Apartement Taeyong 5 menit yang lalu karena Haechan yang harus pergi bekerja.
Jaemin maupun Haechan sama-sama memilih untuk diam dan terus melangkahkan kaki mereka, menyusuri jalanan menuju asrama. Keduanya memutuskan untuk kembali ke asrama.
"Menurutmu, aku ini bagaimana?" Tanya Jaemin.
Haechan menoleh untuk menatap Jaemin sebentar. "Bagaimana apanya?" Tanya Haechan tak mengerti.
"Sikapku dan sifatku selama ini, Haechan. Menurutmu bagaimana? Apakah aku keterlaluan dan berbuat melebihi batas?" Ucap Jaemin.
"Ya, kau memang melebihi batas dan tanpa sadar sikapmu melukai orang lain termasuk diriku. Awalnya aku berpikir dirimu adalah laki-laki paling brengsek dan kejam didunia, saat itu aku hanya melihatmu sekilas dan dari satu sudut pandang tetapi sekarang aku merubah itu semua. Dirimu bukanlah laki-laki brengsek dan kejam, kau sebenarnya laki-laki yang baik dan rapuh. Kau menutupi segalanya dengan sikap dingin, acuh, sombong, dan kejam mu itu agar semua orang tidak mengetahui dirimu yang sebenarnya. Aku tau kau menjadi seperti ini karena kurang perhatian kedua orang tuamu dan juga lingkungan sekitarmu yang sangat buruk sehingga menyebabkan kau tumbuh menjadi seorang laki-laki yang seperti sekarang ini. Jika semua orang tau dirimu yang sebenarnya, pasti mereka tidak akan pernah menyangka. Maafkan aku karena salah menilai dirimu." Ucap Haechan.
"Aku iri pada orang lain yang memiliki kehidupan lebih baik dariku. Kadang aku berpikir, apakah orang tuaku menyayangiku? Dan semuanya terjawab ketika orang tuaku yang tak pernah peduli padaku. Mereka tidak pernah ada waktu untuk sekedar menemaniku bermain atau belajar meski sebentar. Lingkungan ku keras, Chan. Rata-rata semua orang yang tinggal di kompleks rumahku adalah orang-orang kejam dan tidak memiliki hati nurani bahkan untuk anaknya sendiri. Dari kecil aku diasuh oleh maid dirumahku hingga sekarang. Mommy dan Daddy selalu mengabaikan keberadaan ku yang membutuhkan kasih sayang mereka. Pekerjaan menjadi prioritas bagi mereka sehingga melupakan anak mereka yang juga butuh perhatian dan kasih sayang dari mereka. Aku lelah, Chan. Sangat lelah. Didepan orang lain aku bisa saja bersikap dingin, acuh, sombong, kejam dan kasar tapi jika aku sendirian semuanya berbeda. Aku sering menangis dalam diam tanpa orang lain ketahui, Chan. Mungkin jika orang-orang yang melihatku menangis, mereka akan berpikir jika aku namja yang lemah dan cengeng. Hidupku memang serba berkecukupan, Chan tapi aku tidak bahagia dengan segala harta dan uang yang kumiliki saat ini. Aku hanya ingin seseorang yang bisa membuatku bahagia. Aku tidak butuh apapun, kecuali kebahagiaan tentunya." Ucap Jaemin, wajahnya tersenyum namun hatinya tidak. Ia menahan tangis.
"Jaem, jangan menyerah pada takdir kehidupan. Cobalah untuk berubah menjadi lebih baik dan jadilah dirimu sendiri tanpa harus mengikuti orang lain. Kehidupan ini memang sangat jahat dan kejam pada kita, tapi aku yakin kau bisa melewati segalanya. Cobalah untuk tersenyum dan tertawa didepan banyak orang. Berbagilah kesedihan dan kebahagiaan mu dengan orang lain, jadi orang yang terbuka." Ucap Haechan.
Hati Jaemin menghangat. Andaikan dirinya dapat memiliki Haechan lebih dulu daripada Renjun, pasti dirinya akan sangat bahagia. Lagi-lagi kejadian dimana Renjun dan Haechan resmi berpacaran berputar diotak Jaemin seperti kaset rusak.
"Haechan, maafkan aku dulu berbuat jahat padamu. Pasti saat itu kau sangat kecewa padamu dan membenci diriku. Aku terlalu egois hingga tak memikirkan perasaan orang lain. Tanpa sadar perbuatanku membuat banyak hati yang tersakiti dan terluka. Pantaslah aku disebut laki-laki brengsek oleh mantan-mantan ku." Jaemin tertawa lirih diakhir kalimatnya.
"Jangan terus menyalahkan dirimu seperti itu, Jaem. Kau tidak salah sepenuhnya disini. Yang salah hanyalah waktu dan takdir yang mempermainkan kita, Jaem. Kita tidak bisa mengubah apa yang telah terjadi dimasa lalu tapi kita bisa menjadikan masa lalu sebagai pelajaran untuk menjadi seseorang yang lebih baik dimasa depan." Ucap Haechan, namja manis itu tersenyum lembut pada Jaemin.
KAMU SEDANG MEMBACA
True Love || [ Nahyuck/Renhyuck ]✔
General FictionJaemin | Dom Haechan | Sub Renjun | Dom Start : 08-10-2020 End : 02-12-2020 M-preg Boys love BxB Yaoi Homophobic harap menjauh. [ Belum Revisi ] vote, coment and follow akun ku.