15. Makan malam

6K 842 98
                                    





Haechan bergerak gusar diatas tempat tidurnya. Jam menunjukkan pukul 17:30 KST. Sekarang apa yang harus dilakukannya?

"Kenapa waktu berjalan cepat sekali." Haechan mengacak rambutnya frustasi lalu membongkar isi lemarinya. Sejak tadi kedua orang tuanya terus mengirim pesan padanya dan menyuruhnya datang tepat waktu jam 7 malam nanti.

Sekarang pakaian yang ada didalam lemari berceceran dilantai, tidak beraturan. Chenle yang baru pulang dari toko buku terkejut melihat kondisi kamar Asramanya dan Haechan yang hancur seperti kapal pecah.

"Ya! Apa yang kau lakukan?! Kenapa kau keluarkan seluruh pakaiannya?! Melipat semua ini membutuhkan banyak waktu! Cepat bereskan seperti sebelumnya!" Omel Chenle ketika melihat Haechan yang mengeluarkan hampir seluruh pakaiannya didalam lemari.

"Daripada kau mengomeliku lebih baik bantu aku memilih pakaian yang akan kugunakan nanti malam." Ucap Haechan.

Chenle menghampiri Haechan yang masih sibuk dengan berbagai pakaian ditangannya.

"Ah aku sampai lupa."

Chenle mulai membantu Haechan memilih pakaian yang dikiranya cocok untuk digunakan. Sekitar 10 baju telah dicoba oleh Haechan tapi tetap tidak ada yang cocok. Chenle dibuat pusing dengan sahabatnya yang super cerewet ini, yang ini tidak cocok yang itu juga tidak cocok, lalu yang mana yang cocok.

"Coba pakai t-shirt ini dan celana jeans ini. Kau bisa gunakan Hoodie nanti." Ucap Chenle, ini pakaian terakhir.

"Sepertinya cocok." Gumam Haechan.

Haechan memandang dirinya didepan cermin yang lumayan besar itu. Walaupun pakainnya sama sekali tidak mencerminkan ingin makan malam tapi tidak apa, yang penting sopan. Sedikit polesan bedak dan juga Liptint berwarna merah Cherry di bibir plum nya.

Satu kata yang mencerminkan Haechan saat ini,

Perfect

Ya, kata itulah yang pantas untuknya.

"Bagaimana penampilanku?" Tanya Haechan pada Chenle yang berdiri disampingnya.

"You are so beautiful and perfect, Haechan". Puji Chenle.

"Thanks for the compliment, Chenle." Balas Haechan.

Haechan tersenyum puas melihat dirinya dicermin.

[ TRUE LOVE ]

"Chenle, aku berangkat. Kau jangan kemana-mana hingga aku kembali." Ucap Haechan memperingati sahabatnya itu.

Chenle mengangguk. "Nanti kabari aku setelah kau sampai disana."

Haechan mengangguk lalu menaiki taxi online yang dipesannya, ia melambai pada Chenle.


"Sekarang apa yang harus ku lakukan? Aku tidak mungkin mengingkari janjiku pada Renjun." Lirih Haechan.

Haechan menatap ponsel ditangannya, tertera nama Renjun disana. Ia ingin menghubungi Renjun dan memberitahunya bahwa dirinya tidak bisa datang malam ini, tapi ia ragu. 1 notif pesan muncul diponselnya, itu dari Renjun. Tangannya bergerak untuk membuka dan membalas pesan itu.

My Renjun

| Haechan kau dimana?

Aku sedang dijalan menuju restorant |

True Love ||  [ Nahyuck/Renhyuck ]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang