8. Pretty U

16 3 0
                                    

Mataku tak dapat terlepas darimu
Perhatikan setiap tingkahmu
Tertawa pada setiap candamu saat jumpa yang pertama

- Raisa, Could It Be Love -

***

*01.35 PM*

Joshua tiba pagi tadi dan orangtua Dila mengatakan bahwa Joshua akan tinggal sementara di rumah mereka karena orangtuanya sedang ada bisnis di luar negeri dalam waktu yang tidak ditentukan, sementara Joshua tidak ingin ikut dan ingin melanjutkan kuliahnya di Indonesia. Dino yang baru pulang sehabis melaksanakan ujian semester di sekolah terkejut ketika melihat orang asing berada di kamarnya.

“Anaknya teman Ayah, dan dia menempati kamar lo. Jadi, lo sekamar sama dia.” Jelas Dila saat Dino terkejut melihat seorang cowok yang sebaya dengan Dila berada di kamarnya.

Dino tidak suka kalau dirinya harus sekamar dengan orang lain.

“Joshua.” Kata cowok itu sembari memperkenalkan dirinya pada Dino.

“Lalu?” tanya Dino acuh tak acuh dan masuk ke dalam kamarnya.

“Duh.. Maaf yah, Dino agak kaku orangnya. Nggak pintar bersosialisasi, jadi lo maklumin aja.” Ucap Dila menjelaskan sikap Dino yang dingin.

"Hah? Oh, begitukah? Okelah.” jawab Joshua sambil mengangguk paham.

Dila kembali ke kamarnya dan mengambil handphonenya yang diletakkan di meja rias.

"Astaga, Johan! Gue baru ingat. Duh..” seru Dila saat melihat pesan Johan yang masuk di handphonenya.

Dila tak bisa tinggal diam dan segera bersiap-siap mengganti baju, berdandan sedikit lalu mengambil sepatunya dan bergegas keluar kamar menuju pintu depan namun baru keluar kamar dia terhenti.

“Handphone!” serunya lalu kembali masuk ke kamar mengambil handphone di atas ranjangnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“Handphone!” serunya lalu kembali masuk ke kamar mengambil handphone di atas ranjangnya.

Dila terkejut saat akan keluar kamar.

"Huh? Lo.. Ada apa?”

Joshua mengangkat bahu.

“Nggak ada, lewat aja. Lo mau kemana?”

Somewhere.” Jawab Dila singkat lalu kembali berlari menuju pintu depan setelah berpamitan pada Bundanya yang berada di dapur sedang memasak cumi pedas manis untuk Dino.

Dila berlari secepat mungkin menuju kompleks sebelah di mana Johan tinggal. Dia melirik jam tangannya, waktu menunjukkan pukul 2 siang.

Dila kemudian masuk ke taman favorit Johan di mana Johan sedang menunggu. Sesampainya di hadapan Johan yang sedang duduk di ayunan, Dila mengatur nafasnya yang terengah-engah.

“Aku.. sangat sibuk dengan ujian sampai aku lupa kalau hari ini sudah hari jadi kita yang ke-3 bulan. Dan aku hampir lupa kalau kita sudah janjian bakal ketemu di sini. Maaf ya, Johan.”

Semicolon ; MemoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang