Part 20: Why? Why? Why? (Revisi)

131 17 0
                                    

Kean

Kean mendengarkan Michael menjelaskan situasinya. Tapi saat mendengar lebih jauh apa yang terjadi, dia tak ingin wanita itu melanjutkan.

Apa? Bertuntung?

Bagi Kean, fakta bahwa mereka menjelek-jelekan Micha lebih membuatnya marah.

Bahkan Kean tak peduli ini terdengar ke pihak luar? Tapi masalahnya gosip ini sangat merugikan Micha.

Kean tak masalah jika dia jadi bahan pembicaraan orang lain. Itu sudah sering terjadi. Bahkan dia tak peduli sama sekali. Tapi berbeda jika Micha yang menjadi sasaran mereka. Kean tak bisa menerima itu.

Apa yang beruntung dari situasi ini? Pikir Kean.

Melihat hujatan mereka terhadap Micha, Kean bisa memprediksi betapa parahnya situasi sebenarnya. Ini sudah keterlaluan.

Simpanan?

Wanita baik baik seperti Michael menjadi simpananku?

Bahkan untuk menjadi wanitaku saja, itu masih belum cukup. Kean benar benar tak habis pikir dengan gosip ini.

Michael bahkan lebih baik dari itu!

Ingin rasanya Kean berteriak pada mereka yang mencemooh Michael. Dia ingin merobek mulut orang orang yang mencaci maki Micha. Bahkan memecat mereka saja tak akan cukup, mereka harus mendapatkan hukuman lebih. Kean bertekat untuk itu.

"Bajingan gila mana yang melakukan ini?" desis Kean menahan marah.

"Saya masih belum menemukan orang yang menyebarkannya, tapi Dimas sudah berhasil memperbaiki beberapa foto yang di edit." Jawab wanita itu.

Mendengar nama Dimas dibawa bawa, Kean merasa marah. Micha bisa saja memberitahunya terlebih dahulu. Dia bisa meminta bantuan padanya. Tapi wanita itu lebih memilih meminta bantuan dari Dimas. Seniornya yang anehnya sama dengan pria yang dia lihat di taman waktu itu.

Tak mengetahui apa yang dipikirkan Kean. Perempuan itu kembali menyusun kata-kata untuk menjelaskan situasi ini pada Kean yang bersiap meledak kapanpun jika tabung mesiunya terguncang sedikit saja.

Dua hari yang lalu, dia berhasil memperbaiki foto mereka di balkon, yang diedit sebelum di posting di grup karyawan. Dimas juga mendapatkan rekaman di restoran Kenrick. Micha juga sudah meminta video cctv dari pihak hotel tempat acara ulang tahun perusahaan diadakan.

"Ada tiga orang yang saya duga menyebarkan gosip ini. Tapi masih belum bisa dipastikan siapa yang menjadi dalangnya." Lanjut wanita itu sambil menatap Kean. Sedangkan laki – laki itu terlihat semakin kesulitan untuk mengontrol emosinya.

"Kamu bisa serahkan ini pada saya. Biar saya yang mengurus ini." Kean berdiri. Mendengar ucapannya, Michael juga ikut berdiri.

"Biarkan saya yang menyelesaikannya pak," potongnya saat Kean melangkahh kearah mejanya. Kean berbalik dan menatap wanita kecil itu. Micha masih bisa melihat kemarahan dimatanya, wajahnya datar dan sarat dengan intimidasi.

"Saya akan menyelesaikannya. Sejujurnya, alasan saya memberikan laporan itu agar anda tahu apa yang sedang terjadi. Dan betapa seriusnya masalah ini. Saya rasa lebih baik kita berhati hati untuk saat ini, apalagi jika berada diluar kantor. Sebisa mungkin kita tak terlibat satu sama lain di luar jam kantor..." Micha menjeda kalimatnya, Kean mengepalkan tangannya marah mendengarkan itu.

Micha sangat tau jika Kean tak suka dia mengkritiknya yang sering kali menemuinya diluar jam kantor. Meskipun semua pertemuan mereka atas nama ketidaksengajaan. Siapapun yang mendengar itu akan menyimpulkan kemunculan Kean yang tiba tiba bukanlah suatu kebetulan.

MellifluousTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang