Part 52: The Vampire Diaries (Revisi)

98 11 0
                                    

Hallo Readers,

Terima kasih atas kontribusi pembaca semuanya. Dukungan dan vote yang kalian berikan sangat berarti bagi penulis. Semoga kalian tetap menyukai novel ini. Jika ada kritik dan saran bisa langsung di post ya. Merci.

Selamat membaca,

Chochomellow,

***

Malam sebelum eksekusi pesta ulang tahun kakek. Akhirnya Kean melepaskan kami dari jam kerja yang tidak manusiawi. Dengan kekuatan bulan dan bintang, aku akhirnya dapat menghirup udara sore yang penuh debu dan polusi. Apapun itu, aku merasa bebas setelah bekerja bagai kuda perang selama beberapa hari dengan Kean.

Disampingku, Kean sedang mengekoriku yang sedang sibuk mempersiapkan cemilan untuk menemani kami malam ini. Sebelumnya aku berencana marathon menonton Vampire Diaries bersama Raka. Tapi bos setan disebelahku malah dengan inisiatif yang tak diharapkan bersedia menggantikan posisi Raka sebagai partner menontonku.

"Ayo kita ke tempatku," ajak Kean begitu dia selesai dengan rapatnya.

Aku dengan sopan menolak ajakan Kean dengan mengangkat tanganku ke udara.

"Sorry, aku ada janji menonton dengan Raka," jawabku. Dan kembali melanjutkan kegiatan berberesku.

"Kalau begitu, batalin janji dengan Raka. Aku yang akan menemanimu malam ini Micha," belum sempat aku menolak Kean kembali melanjutkan. "Aku nggak terima penolakan," katanya dan melangkah masuk ke dalam ruangannya.

Jadi disinilah dia, duduk dengan nyaman di sofa ruang tamuku sambil mengotak atik laptopku yang sudah siap perang untuk malam ini.

Berbeda denganku yang tak rela membiarkan Raka lepas begitu saja. Musuh bebuyutan ku itu menyambut saran Kean dengan suka cita.

"Akhirnya setelah sekian purnama, gue bisa bebas dari lo Mbak. Gue bilang juga apa? Makanya punya pacar, enakkan ada yang nemanin tiap hari." Jawab Raka ketika aku menghubunginya.

Dasar bocah tengil. Aku rasa dia sudah lupa bagaimana sakitnya jurus slending kepala milikku.

"Kenapa kamu tiba-tiba mau menonton Vampire Diaries?" tanya Kean saat aku memperbaiki posisi dudukku setelah meraup sejumlah besar popcorn di atas meja.

"Kangen Ian Somerhalder," jawabku santai.

"Dia?" tanya Kean menunjuk pada Damon Salvatore yang diperankan oleh Ian.

"Mmmm," anggukku dan menoleh kearah Kean yang tengah bingung mencari apa yang menyebabkanku begitu terpesona dengan sosok Ian.

"Bukankah dia menarik?" lanjutku, "Menurutku tokoh yang paling keren di The Vampire Diaries adalah Damon. He is so cool," teriakku melihat Ian yang tengah berakting.

"Apa yang menarik? Dia hanya laki-laki bodoh yang baru sadar jika dia juga menyukai pacar adiknya." Kata Kean dengan nada tak setuju.

"Apa yang salah? Justru karena itu dia terlihat menarik. Dan yang lebih penting aku suka dengan wajahnya yang menawan itu," kataku sambil tersipu memperhatikan Ian yang tengah terpampang jelas di depanku.

Kean terdiam beberapa saat. Ketika aku menoleh dan memiringkan kepalaku menatapnya, laki-laki itu terlihat cemberut.

Kenapa dia depersi lagi?

Aku heran dengan sikap cemburu Kean. Sudah jelas sosok Damon yang tengah bersusah payah menarik perhatianku itu adalah tokoh dalam film. Sekarang bagian mananya yang membuat dia merasa depresi dengan memasang wajah siap tempur seperti ini?

Kean dengan lembut menarik tanganku yang melayang diudara saat ingin memasukan popcorn caramel ke mulutku.

Popcorn itu beralih masuk ke dalam mulut Kean.

MellifluousTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang