"ketika kita bersama, dunia terasa seperti dalam sebuah harmoni yang sempurna”.
*******3 bulan lamanya akhirnya pkl ku pun telah selesai. Dan aku hanya tinggal mengerjakan tugas membuat laporan pkl dimulai dari bulan januari.
Seperti biasa UAS telah selesai sekolah ku pun mengadakan sebuah event megah yang dihadiri oleh seluruh unit sekolahku. Aku dan teman-teman ku datang untuk memeriahkan acara tersebut. Dan lagi pula kita sudah selesai pkl.
Ranti :” Gaes lihat deh, acaranya rame banget”.
Tiara : “Iya benar. Eh.. itu kayanya didepan ada 3boys yaa?”
Dina : “Iya liat tuhh kak Awan ganteng banget sihh kak Langit juga. Yu gaes duduk paling depan”.
Senja : “Ayo kita duduk aja, cape nih berdiri terus”.
Memang benar ada 3boys yang seperti biasa tidak pernah absen dan selalu hadir dalam kegiatan event sekolah padahal mereka kan sudah kelas 12.
Ternyata mereka hanya mengawasi adik kelasnya saja untuk meliput acara event tersebut.
Aku dan teman-temanku duduk paling depan. Tadinya aku sedikit malas datang ke sekolah hari ini tapi aku berfikir kembali pasti ada Awan, hehehe.
Benar saja Awan memang ada dia duduk di dekat panggung bersama dengan 3boys.
Sepertinya Awan sudah melihatku. Terlihat dia sudah melambaikan tangan dan tersenyum kepadaku.
Acara pun dimulai dengan sangat meriah.Yang lebih meriahnya lagi bintang tamunya adalah penyanyi dangdut. Dan asal kalian tahu mayoritas teman-teman sekolah ku menyukai musik dangdut.
Benar saja begitu artisnya bernyanyi mereka semua langsung pada berdiri dan maju ke depan sambil berjoget Hahahaha.
Aku pun ikut saja dan terbawa suasana. Saat aku maju kedepan Awan ikut maju kedepan dan kita malah berjoget bersama. Hahahaha.
Tiba-tiba pula pak Yadi datang dan bergabung bersama kita untuk berjoget musik dangdut. Hahahaha. Anggota 3boys juga bergabung bersama kita.
Kita semua menikmati musik dangdut bersama dengan sambil bercanda dan tertawa-tawa.
Setelah selesai aku, Awan, dan pak Yadi langsung duduk bersama.
Pak Yadi : “Huhuhuhu, cape juga ya, padahal Cuma joget sebentar aja. Hahah”.
Awan : “Iya pak, sama saya juga, tapi asik pak. Hahahah”.
Senja : “Sama pak saya juga, tapi asik lucu sih. Hahahah”.
Pak Yadi : “Ngomong-ngomong kalian janjian ya sepatunya?”.
Senja : “Janjian? Engga pak”.
Dan benar saja ternyata sepatu ku dan Awan sama bisa dikatakan seperti sepatu couple.
Padahal kita ga janjian dan ga sadar pula. Hahaha.
Awan : “Eh iya, sama. Hahaha. Baru sadar pak tapi bener emang kita ga janjian juga. Hahahah”.
Pak Yadi : “Hahaha, lucu-lucu. Yang petama bapak liat laptop kalian sama, yang kedua sekarang sepatu kalian sama. Jodoh kali yaa jadi gitu. Hahahaha".
Awan :”Amin pak, heheheh”.
Aku hanya tersenyum menanggapi perkataan pak Yadi. Awan malah berteriak sambil berkata amin dengan kencang. Hahahaha.
*******
setelah itu aku dan Awan langsung beristirahat untuk makan siang bersama dengan Langit dan Satria juga. Aku juga sudah bilang ke teman-temanku dan teman-temanku iyaiyaiya saja.
Awan : “Kita makan dikantin yu”.
Senja : “Ayo makan di kantin aja”.
Kemudian aku, Awan, Langit, dan Satria makan bakso bersama di kantin sekolah.
Langit : “Gila-gila sih, si Awan sama Senja couple goals banget tadi. Hahaha”.
Satria : “Iya bener tuh, lihat deh sepatunya couple dong. Mantap jiwa raga banget ga sih ngit”.
Senja : “Apa sih, ga janjian tau ini kita juga, bahkan ga tau juga kalau Awan ternyata punya juga sepatu samaan kaya aku”.
Awan : “Tau, tapi ya iyalah kita couple goals banget secara kita sehati seirama. Hahaha”.
Langit : “iyaiyaiya deh, yang udah punya pasangan yang sehati. Tapi ngomong-ngomong yang kemarin nangis katanya bilang kangen ga bisa ketemu kekasih tercinta. Hahahah”.
Satria : “Hahaha iya bener banget tuh, tau ga sih Senja, Awan itu bener-bener ribut banget deh, 3 bulan ga liat kamu di sekolah. Dia telfon pak Yadi mulu nanyain Senja belum selesai ya. Hahahah”.
Senja : “Hahaha, masa sih sampe begitu”.
Langit : “Iya bener Senja, kita saksinya. Hahaha”.
Awan : “Jangan percaya Senja, mereka berdua itu ga jelas”.
Langit : “Apa yaa, bilang kita berdua ga jelas. Awas aja nanti minta bantuin ke kita. Hahahah”.
Awan : “Iyaiyaiya apa, udah deh jangan buka kartu lagi”.
Aku hanya tertawa melihat cerita tentang Awan dari langit dan Satria yang berkata Awan lebay ga ketemu sama aku. Hahahahaha.
Antara percaya atau tidak sih, tapi jika di pikir Awan memang seperti itu.
*****
Selesai makan kita semua pun kembali lagi di panggung. Dimana aku sekarang duduk bersama dengan Awan.
Kita duduk saling berpegangan tangan, saling senyum dan menikmati acara sampai akhir.
Terkadang kita melihat pak Yadi yang menonton dari atas dan melihat ke kita berdua sambil menggelengkan kepala melihat kedekatan kita berdua. Hahahahaha.
Memang sih aku dan Awan benar-benar seperti pasangan. Karena kita memakai sepatu yang sama.
Saat ku tanya kenapa kamu datang, padahal kan sudah kelas 12. Jawaban dia adalah aku ingin melihatmu dan menghabiskan moment bersama karena hanya diacara ini kebersamaan kita punya waktu yang lama.
Kemudian dia bertanya balik kepadaku. Aku pun menjawab, sama sepertimu hanya ingin bertemu denganmu untuk waktu yang lama.
Kita berdua pun sama-sama mengucap, acara semeriah ini, acara sebagus ini akan kurang meriah, kurang menarik jika tanpa adanya kehadiran kamu. Kamu seseorang yang istemewa yang membuat acara ini lebih meriah lagi.
Kita berdua saling tersenyum lebar dan saling menggenggam tangan dengan sangat erat. Dan aku bersandar di pundak Awan sambil menonton acara tersebut.
Tanpa kamu mungkin aku tak dapat menikmati acara ini dengan begitu asiknya, tanpa kamu mungkin aku tak dapat tersenyum hari ini dan mungkin juga akan cepat pulang.
berkat kamu hari ini terasa sangat menyenangkan dan menurutku acara ini sangat meriah. Dengan hadirnya orang-orang tersayang. Awan, pak Yadi, Langit, dan Satria.
*********
“Untuk pertama kalinya, aku tak perlu mencoba untuk bahagia. Karena saat bersamamu, hal itu terjadi begitu saja”.
-Senja Pratiwi-
“Di luar sana memang banyak yang lebih baik, namun sesederhana apa pun dirimu, engakau tak tergantikan dengan siapa pun”.
-Awan Pradana-
KAMU SEDANG MEMBACA
AWAN YANG TAK PERNAH HILANG
Teen FictionAwan adalah sosok laki-laki yang mencuri perhatianku. Diantara siswa laki-laki yang lain. Dia sangat berbeda, entah kenpa?... Awalnya hanya sekedar mengagumi biasa saja, tapi mulai berjalannya waktu disaat kita sering bersama tanpa terasa dia selalu...