Jika kalau waktu adalah obat dari segala luka, maka tidur adalah bius peredam pilu sementara.
Hal yang paling sulit dalam hidup ini adalah melepaskan seseorang yang sangat kamu cintai.
*********
Melepaskan adalah hal yang paling berat dan sangat menyakitkan jika kita melepaskan seseorang yang masih kita sayang.
Itu lah yang ku rasakan sekarang.
Tanpa Awan.Tak terasa sudah 3 bulan berlalu hidupku tanpa sosok Awan.
Kini hari-hari yang ku jalani terasa semu.
Apa lagi sekarang aku disibukan dengan persiapan pelantikan gabungan.
Dan aku akan menjadi instruktur pelantikan nanti.
1 tahun yang lalu saat aku dilantik menjadi ketua ekskul, Awan datang menghampiriku.
Dan sekarang aku akan menjadi instruktur di pelantikan ketua ekskul yang baru.
Contohnya sekarang, ku pandangi semua sudut-sudut sekolah, yang banyak sekali kenangan bersama Awan.
Terutama di tangga utama merupakan ciri khas Awan yang selalu menungguku.
Bahkan sampai-sampai pak Yadi hafal tentang kebiasaan itu. Hahahaha.
Namun kini hanya lah sebuah kenangan.
Aku sedang berjalan di koridor kelas menuju kantin sekolah.
Aku melihat pak Yadi di depan sedang duduk dan aku mengahampirinya.
“Pak Yadi…”.
“Hai Senja, gimana kabar kamu sekarang? Baik-baik saja kan?”.
“Alhamdulilah baik pak”.
“Syukur lah. Bapak sudah tau semuanya Senja. Kepetusan kamu akhirnya melepaskan dia. Pasti berat untuk kamu karena semua itu tidak mudah. Mengingat 2 tahun kalian bersama yaa”.
“Iya pak. Tapi semua itu adalah yang terbaik untuk saya dan Awan pak”.
“Iya Senja kamu benar. Kamu tahu, waktu itu mungkin setelah kamu mengirim pesan ke Awan, Awan langsung pulang ke sini dan temuin kamu?”.
“Iya pak saya tahu, tapi dia tidak menemui saya pak. Hanya memberi sebuah bingkisan namun melalui Satria”.
“Iya Senja, dia menghampiri bapak. Dia sangat bersalah kepadamu, dia ga berani buat temuin kamu lagi”.
“Iya pak. Biarkan saja, kini semuanya telah berlalu. Saya sudah melepaskan dia agar dia ga juga ga punya beban lagi. Katanya kan dia lagi ada masalah juga”.
“Iya benar Senja. Sekarang kamu fokus untuk masa depan kamu, selesaikan ujian akhir dengan maksimal dan memulai pikirkan selanjutnya untuk masuk di perguruan tinggi”.
“Iya bapak betul. Yang terpenting sekarang adalah aku fokus menyelesaikan ujian akhirku".
“Iya Senja semangat yaa”.
“Iya pak, makasih ya pak”.
“Iya Senja”.
Dan benar saja saat aku melepaskan Awan saat itu, beberapa hari kemudian Awan langsung pulang dan dia bertemu kepada pak Yadi.
Aku sangat berterima kasih kepada pak Yadi karena beliau selalu ada buat aku.
Satria dan Langit walaupun kalian berdua adalah teman dekat Awan, tapi kalian berdua juga sangat peduli dengan ku.
Terima kasih semuanya.
Kini aku harus semangat menjalani hari-hari ku untuk meraih masa depanku.Aku selalu menyibukan diriku dengan kegiatan-kegiatan sekolah di kelas 12.
Lambat laun aku akan bisa melupakan Awan secara perlahan.
Bahkan aku saja sudah unfollow akun instagram Awan.Sekarang aku dan Awan sudah tidak ada hubungan apa-apa lagi.
Semoga ini yang terbaik untuk diriku dengan Awan. Walau sangat berat dan hatiku sangat hancur seperti di terpa badai yang sangat kencang. Tapi aku mencoba untuk iklas dan semangat untuk menjalani hari-hari ku selanjutnya.******************
“Aku hanya tersenyum, itu caraku menghiasi luka. Aku hanya tertawa, itu caraku untuk bersembunyi. Kamu datang saat hati ini hampa, dan kamu pergi saat hati ini penuh olehmu”.
“manisnya cinta kita semanis madu namun sayangnya, madu itu telah kau bagi tiga dan sayangnya hubungan kita pun harus berakhir”.
-Senja Pratiwi-“Tak pernah ada kata menyesal untuk mencintaimu. Namun, yang paling aku sesalkan adalah hubungan kita yang tak bisa dilanjutkan. Maaf untuk semuanya, dan aku tak akan pernah melupakanmu karena kamu pernah menjadi orang yang menghiasi hari-hari indahku”.
-Awan Pradana-.
KAMU SEDANG MEMBACA
AWAN YANG TAK PERNAH HILANG
Teen FictionAwan adalah sosok laki-laki yang mencuri perhatianku. Diantara siswa laki-laki yang lain. Dia sangat berbeda, entah kenpa?... Awalnya hanya sekedar mengagumi biasa saja, tapi mulai berjalannya waktu disaat kita sering bersama tanpa terasa dia selalu...