BERTEMU KEMBALI #30

16 3 1
                                    


Orang – orang yang mencintai satu sama lain pada akhirnya akan bertemu kembali, tak peduli seberapa jarak yang memisahkan.

*******

Kini aku sudah lulus dari SMK Nusa Bangsa.

Dan sekarang aku sedang berdiskusi dengan kedua orang tuaku mengenai aku mau masuk di perguruan tinggi mana dan mengambil jurusan apa.

Ayah : “Senja kamu kan sekarang sudah lulus sekolah, nah sekarang ayah mau tanya kamu mau kuliah dimana dan ambil jurusan apa? Atau kamu mau lanjutin jurusan yang sama dengan jurusan smk kamu?”.

Senja : “Aku sih maunya kuliah di kampus Jakarta aja yah. Aku ingin ambil pendidikan yah”.

Ayah : “Ohh kamu ingin menjadi guru. Ayah sih setuju saja asal itu semua memang keinginan kamu sendiri”.

Senja : “Iya ayah”.

Ayah : “Oke besok kita mendaftar ke salah satu kampus di Jakarta”.

Senja : “Baik Ayah”.

******

Ke esokan harinya aku dan ayah langsung berangkat untuk mendaftar di salah satu universitas di Jakarta.

Akhirnya kini aku sudah resmi masuk di salah satu universitas di Jakarta dengan program studi pendidikan bahasa Indonesia. 

******

September

Hari ini pertama kalinya aku mulai masuk sebagai mahasiswa.

Aku sangat senang sekali karena aku sudah lulus dari smk dan sudah menjadi mahasiswa.

Hari pertama masuk aku menjalani ospek selama 1 minggu. ospek di kampus sekarang sangat berbeda dengan ospek di smk dulu.

Dimana di kampus ospeknya sangat menyenangkan dan bisa dikatakan tidak ada suasana yang menegangkan. Hahahaha.

Oh iya aku sudah mempunyai teman-teman baru. selain teman satu prodi denganku, aku juga mempunyai teman yang berbeda prodi seperti manajemen, hukum, dll.

Mereka semua sangat baik-baik kepadaku. Aku memang tidak satu kampus dengan teman-temanku di smk. Kebanyakan dari mereka melanjutkan jurusan yang sama pada saat smk.

Kenapa aku pilih masuk keguruan karena aku ingin menjadi guru. Saat membantu guru-guru smk mengajar aku menjadi punya keinginan untuk menjadi guru maka dari itu aku memilih untuk mengambil keguruan.

Aku sangat nyaman berkuliah disini. Dan aku juga sudah menyusuaikan dengan semua dosen-dosen yang ada di kampus ini dan sudah menyesuaikan pula dengan semua mata kuliah pendidikan bahasa Indonesia.


*************

1 tahun sudah berlalu


Kini aku sudah semester 3. Dan kalian tahu aku tak sengaja dipertemukan dengan Awan kembali.

Aku dan Awan bertemu kembali untuk pertama kalinya di sebuah perpustakaan umum.

Saat itu aku dan teman-teman kampus ku sedang mengerjakan tugas di perpustakan tersebut.

Awalnya aku hanya melihat Langit dan Satria yang sedang duduk di depan perpustakaan. Aku menyapa mereka dengan tersenyum.

Hubunganku dengan Langit dan Satria memang tetap baik-baik saja sampai sekarang.

Namun aku dan Awan tak pernah saling berkomunikasi lagi setelah 2 tahun berlalu dari aku masih duduk di kelas 12 smk sampai sudah 1 tahun aku berkuliah.

Setelah itu ternyata di samping mereka berdua ada Awan. Aku sangat kaget bisa melihat Awan disini. Awan tersenyum kepadaku dan aku membalas senyumnya tersebut.

Aku dan teman-temanku duduk di bangku samping mereka bertiga.
Lalu aku harus masuk kedalam perpustakaan untuk mengambil beberapa buku.

Saat sedang memilih-milih buku aku sedikit kaget tiba-tiba Awan sudah berada disampingku.

“Hai Senja, apa kabar?”.

“Hai juga Awan, alhamdulilah baik, kamu ?”.

“Alhamdulilah aku juga baik. Hmm, kamu ambil kuliah keguruan ya sekarang?”.

“Iya Awan aku ambil keguruan sekarang. Kamu tau dari mana?”.

“Dari pak Yadi sama Langit, Satria juga”.

“Oh iya”.

“Kamu udah maafin aku kan?”.

“Hmm, iya udah Awan. Aku udah maafin kamu kok”.

“Syukurlah aku senang mendengarnya”.

Kemudian aku langsung kembali duduk dengan teman-temanku. Sungguh aku sangat canggung saat itu. Bertemu kembali dengan Awan setelah sekian lama.

*********

Tak lama dari pertemuan tersebut Awan menjadi sering mengirimku pesan. Awan bilang dia sedang berada di sini untuk waktu yang lama.

Aku senang bisa bertemu kembali dengan Awan. Aku memang sudah memaafkan Awan untuk kesalahannya yang dulu.

Aku dan Awan sekarang menjadi teman. Aku juga jadi sering bertemu dengan Awan tanpa sengaja.

Misalnya saja kita pernah bertemu di kafe. Saat aku dan temanku ke kafe tersebut dan ada Awan serta teman-temannya yang sedang kumpul di kafe tersebut. Ada Satria juga.
Aku makan bersama dengan Awan setelah sekian lama.

“Walaupun kamu ingin menghapusnya, cinta tidak bisa pergi begitu saja. Karena cinta tidak tinggal dalam kenangan melainkan dalam hati”.

Itu lah yang kata-kata yang tepat untuk menggambarkan situasi sekarang.

Entah kenapa walaupun waktu telah berlalu aku tetap belum bisa membuka hatiku dengan seseorang yang baru.

bahkan kehadiran Aditya saja tidak bisa membuatku memiliki perasaan lebih kepadanya. Melainkan hanya sebatas teman.

Mungkin karena aku sibuk dengan urusan kuliah ku sekarang dan aku sudah memutuskan untuk fokus dengan kuliah sekarang.

Dan sekarang aku bertemu kembali dengan Awan.

Sampai saat ini aku dan Awan masih berkomunikasi dengan baik walaupun dulu kita hilang komunikasi setelah 2 tahun lamanya.

Dan sekarang biar waktu yang akan menjawab semuanya.

Itu lah kenapa Awan yang tak pernah hilang. Karena dia memang tak pernah hilang dari hidupku.

Selalu saja berada di sisiku dimana pun itu selalu saja ada sosok Awan. Dan dia juga suka muncul secara tiba-tiba.

“Aku pikir dengan berjalannya waktu kau akan pelan-pelan terlupakan dan bayanganmu menjadi samar. Tapi kenapa seiring waktu berjalan dan bayanganmu semakin jelas dan aku semakin merindukanmu”.



Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


“Membenci bukan berarti meninggalkan”.
–Senja Pratiwi-

“Menyakiti bukan berarti membenci”.
-Awan Pradana-





Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 01, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

AWAN YANG TAK PERNAH HILANG Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang