************Kepercayaan itu seperti selembar kertas. Sekali saja dia teremas dan kusut, dia tidak bisa kembali sempurna lagi.
**********
Setelah perkataan pak Yadi dan Satria beberapa hari yang lalu, aku masih terus berfikir dan sampai saat ini juga Awan memang belum ada kabar.
Pukul 21.00
LINE
Dari Satria :
“Senja, aku sudah tau semuanya. Jadi selama ini benar Awan sedang bermasalah disana. Karena masalah itu, Awan ga kasih kabar ke kamu”.Aku langsung kaget sekali dengan pesan yang dikirim oleh Satria.
To Satria :
“Serius Satria?”.Dari Satria :
“Iya Senja, jadi dia masih satu kelas dengan Awan. Dan bisa jadi mereka sering bersama karena ada projek tugas kampus. Dan menurut kita aku dan Langit, pesan kamu ga langsung sampai ke Awan”.To Satria :
“Masa sih, Awan seperti itu?”.Dari Satria :
“Iya Senja, besok pak Yadi pasti akan mengabari kamu juga akan hal ini. Karena dia juga sudah tau akan hal ini”.To Satria :
“Iya Satria”.Dari Satria :
“Aku kasih tau akan hal ini, karena aku dan Langit peduli dengan kamu Senja. Kita itu kan sahabat, lebih baik kamu tahu sekarang itu akan lebih baik untuk kamu”.To Satria :
“Iya Satria”.Setelah membaca pesan dari Satria. Aku langsung terdiam sejenak.
Menghela nafas dalam - dalam.
Berfikir apakah itu benar, apakah aku harus tanyakan hal tersebut langsung ke Awan?.
Rasanya hati ku ini seperti tertimpa benda yang sangat berat. Sakit sekali.
Jika hal itu benar aku tak tau lagi apa yang harus ku lakukan selanjutnya.Lebih baik aku tidur dan besok aku akan bertanya kepada pak Yadi mengenai hal ini.
****************
Pagi hari.
Bertemu dengan pak Yadi di depan gerbang sekolah.“Pagi Senja”.
“Pagi pak”.
“Bapak rasa kamu sudah tau semua, nanti sepulang sekolah bapak ingin mengobrol sebentar dengan kamu”.
“Baik pak”.
Aku pun langsung masuk ke dalam kelas.
Sepanjang jam pelajaran aku terus memikirkan hal tersebut sampai-sampai aku kurang fokus dengan pelajaran ku saat ini.
Akhirnya bel sekolah ku pun berbunyi.
Aku sudah melihat pak Yadi menunggu di bawah.
“Pak Yadi, mau bicara apa ya pak?”.
“Jadi gini Senja, bapak rasa kamu memang sudah tau akan hal tersebut. Bapak sudah bilang itu benar kan”.
“Iya pak, Satria sudah memberitahukan saya semuanya”.
“Iya, bapak juga sudah tau akan hal itu. Bapak tau pasti rasanya sakit bagi kamu. Dan kamu juga pasti sangat bingung saat ini harus percaya atau tidak. Kamu tunggu saja beberapa hari lagi Awan pasti akan mengirim pesan ke kamu, karena bapak sudah lansung menegur dia”.
KAMU SEDANG MEMBACA
AWAN YANG TAK PERNAH HILANG
Teen FictionAwan adalah sosok laki-laki yang mencuri perhatianku. Diantara siswa laki-laki yang lain. Dia sangat berbeda, entah kenpa?... Awalnya hanya sekedar mengagumi biasa saja, tapi mulai berjalannya waktu disaat kita sering bersama tanpa terasa dia selalu...