Ramadhan
*****
Tak terasa sudah bulan ramadhan saja. Dimana semua umat muslim menjalankan ibadah puasa.
Di bulan puasa sekolah pun berjalan seperti biasa.Namun hanya ada tambahan kegiatan rohaninya saja.
Seperti hari ini kita semua belajar seperti biasa.
Farhan : “Gaes, ada info nihh, sebelum bulan puasa berakhir kita adain buka bersama satu kelas yu. Ada yang mau kasih ide atau masukan ga, kira-kira dirumah siapa nih?”.
Ranti : “Yang pasti rumahnya harus yang besar kan kita satu kelas. Harus pas untuk 40 orang”.
Dina : “Ya udah gimana kalau rumahnya Nia aja? Rumahnya si Nia lebar tau gaes. Yaa kan Nia?”.
Nia : “Iya emang rumah aku besar. Kalau mau ga apa-apa dirumah aku aja”.
Farhan : “Ya udah pada setuju ga nih?”.
Senja : “Setuju, sekarang atur aja untuk konsumennya nanti”.
Nia : “Gampang kalau masalah itu, biar mamahku nanti yang atur buat makanannya”.
Farhan : “Oke deh”.
Setelah berunding tentang acara bukber. Akhirnya rumah Nia yang akan menjadi tempat bukber kita nanti.
************
Sebelum libur lebaran, dihari terakhir puasa kita semua pun mengadakan bukber dirumah Nia.
Aku berangkat kerumah Nia bersama dengan teman-temanku.
*******
Akhirnya kita semua telah sampai dirumah Nia. memang sih, besar sekali rumah Nia. jadi pas untuk acara 40 orang.
Aku pun keluar rumah Nia sebentar dan duduk diteras rumahnya. Saat sedang duduk tiba-tiba ada yang memanggilku.
“Senja……”.
Ternyata yang memanggilku itu Awan. Aku pun sangat terkejut, kok bisa sihh bertemu Awan di sini?.
“Awan?. Kok bisa di sini?”.
“Iya kan rumah aku di dekat sini, tuh tinggal kebelakang aja. Kamu temannya Nia? kalian satu kelas?”.
“Iya , ada acara bukber kelas dirumah Nia”.
“Oh gitu, ya ampun aku seneng banget sih bisa bertemu sama kamu di sini. Nanti setelah acara bukber kalian selesai aku jemput kamu dan aku akan ajak kamu kerumah aku nanti”.
“Ha? Kerumah kamu?”.
“Iya ga apa-apa udah, dahh… nanti lagi ya..”.
“Iyaa..”.
Aku sangat bingung dan terkejut mendengar Awan yang akan mengajakku kerumahnya.
Lalu aku kembali ke dalam.*********
Acara bukber pun berjalan dengan lancar.
Setelah solat magrib tiba-tiba ada yang memanggilku di depan rumah Nia. dan aku pun tahu siapa yang memanggilku. Karena aku sangat hapal dari suaranya.
Nia : “Deh, si kak Awan yang manggil si Senja. Kenal sama Senja ternyata yaa?”.
Dina : “Iya, ada urusan kali sama Senja. Udah sana temuin dulu, lagian kita pulangnya masih lama juga. Baru jam segini”.
Senja : “Hehehe iya deh. Tunggu sebentar yaa teman-temannku. Hahahah”.
Aku pun keluar dari rumah Nia untuk menghampiri Awan.
KAMU SEDANG MEMBACA
AWAN YANG TAK PERNAH HILANG
Teen FictionAwan adalah sosok laki-laki yang mencuri perhatianku. Diantara siswa laki-laki yang lain. Dia sangat berbeda, entah kenpa?... Awalnya hanya sekedar mengagumi biasa saja, tapi mulai berjalannya waktu disaat kita sering bersama tanpa terasa dia selalu...