*******
Pelangi adalah janji bertemu denganmu lagi.
Berdebar melalui salju pertama
Hingga pertengahan musim panas
Sampai aku bertemu matamu
Pelukanmu membuatku merasa tidak terlalu kesepian.
Kita hidup seperti matahari satu sama lain, alami tapi mempesona.
Seperti biasa aku menjalani hari-hari ku masih tanpa Awan. Dimana aku sudah mulai sibuk dengan urusan ujian di kelas 12 dan Awan sibuk dengan urusan kuliahnya.
Hari ini aku berangkat sekolah seperti biasa, dimana hari ini aku mempersiapkan untuk pemilihan ketua ekskul yang baru dan aku sudah tidak menjabat lagi sebagai ketua ekskul karena aku sudah kelas 12.
Pak Yadi : “Pagi Senja”.
Senja : “Pagi juga pak Yadi”.
Pak Yadi : “Sebentar lagi kamu sudah mau pensiun menjadi ketua ekskul kan Senja?”.
Senja : “Iya nihh pak, saya juga sudah mempersiapkan untuk pemilihan ketua ekskul yang baru setelah saya”.
Pak Yadi : “Bagus Senja, oh iya gimana kabar Awan?”.
Senja : “Iya Awan, baik-baik saja pak, dia kuliah seperti biasa”.
Pak Yadi : “Iya itu juga bapak tahu. Kamu ga tahu kabar yang lain?”.
Senja : “Engga pak. Emangnya ada hal lain lagi tentang Awan?”.
Pak Yadi : “Oh engga Senja. Ya udah kamu masuk kelas sana”.
Senja : “Kirain saya ada apa, ya udah siap pak. Saya masuk kelas dulu”.
Pak Yadi : “Oke Senja”.
Setelah bercakap sebentar dengan pak Yadi aku pun masuk kelas terlebih dahulu.
Aku sempat bingung dengan perkataan pak Yadi tadi, sebenarnya ada apa sih…
Saat sedang jam pelajaran berlangsung, tiba – tiba handphone ku bergetar. Aku pun langsung melihat siapa yang mengirim pesan.
Dari Awan :
“Senja, kamu sedang apa?”.Ternyata dari Awan, aku langsung segera membalas pesan dari Awan.
To Awan :
“ Sedang belajar dikelas seperti biasa”.Dari Awan :
“ Oh, oke deh”.Kenapa Awan hanya bertanya seperti itu? Aku sedikit bingung, lalu aku pun melanjutkan tugas belajar ku.
*********
Jam istirahat.
Aku berkumpul dengan para anggota ekskul ku untuk membahas pemilihan ketua ekskul nanti siang. Dimana sudah ada beberapa kadidat yang akan menjadi calon ketua ekskul.
Dan itu semua sudah disetujui oleh bu Ratna.
********
Tak lama bel masuk pun berbunyi, aku segera kembali masuk kedalam kelas. Dan tak sengaja bertemu di koridor kelas dengan pak Yadi.
“Eh Senja”.
“Iya pak Yadi”.
“Oh iya, nanti kamu pulang siang seperti biasa?”.
“Ga ada jam panjang sih pak, tapi saya ada urusan pemilihan ketua ekskul yang baru pak nanti sehabis jam pelajaran selesai sebentar sihh. Emangnya kenapa pak?”.
KAMU SEDANG MEMBACA
AWAN YANG TAK PERNAH HILANG
Teen FictionAwan adalah sosok laki-laki yang mencuri perhatianku. Diantara siswa laki-laki yang lain. Dia sangat berbeda, entah kenpa?... Awalnya hanya sekedar mengagumi biasa saja, tapi mulai berjalannya waktu disaat kita sering bersama tanpa terasa dia selalu...