“Kamu adalah matahari dihatiku, angin di langitku, ombak dilautanku, dan detak dijantungku”.******
Hari ini adalah hari yang melelahkan bagiku. Dimana tugas-tugas sekolah hari ini cukuplah banyak. Belum lagi tugas laporan pkl yang belum selesai.
Sebentar lagi jam istirahat siang akan berbunyi. Aku di perintahkan oleh bu Yunita untuk ke kantor menaruh beberapa berkas yang penting.
Aku pun berjalan perlahan menusuri anak tangga.
Saat tinggal beberapa anak tangga lagi yang awalnya aku berjalan sambil tertunduk tiba-tiba aku menengok kedepan.
Aku melihat sosok Awan yang sudah berdiri di depan tangga utama sambil tersenyum kepadaku.
Aku terdiam sejenak lalu tersenyum kepadanya. Lalu Awan menghampiriku dan langsung memelukku dengan sangat erat.
Dan asal kalian tau juga suasana sekolah masih sangat sepi karena memang belum jam istirahat.
Aku merasakan dekapan tubuh Awan yang sangat hangat dan nyaman. Lelah ku hari ini seperti biasa bisa hilang seketika.
Kemudian Awan melepaskan pelukannya dan tersenyum kepadaku.
“Hai, mau kemana?". –Awan.
“Hmm, mau ke kantor nihh mau naruh berkas. Kamu di sini?”.
“Oh begitu. Iya aku disini sengaja nunggu kamu. Nanti makan bersama yaa ini aku udah bawain bekal buat kita. Aku tunggu di ruangan pak Yadi yaa”.
“Oke deh, kamu duluan nanti aku nyusul kesana”.
“Oke”.
Lalu aku ke kantor sebentar menaruh berkasnya bu Yunita dan langsung menghampiri Awan.
Karena tak lama dari itu bel istirahat sudah berbunyi.
Senja : “Assalamualaikum”.
Salam ku memasuki ruangan pak Yadi yang dimana sudah ada Awan dan pak Yadi di dalam.
Pak Yadi & Awan : “Waalaikumsalam Senja”.
Pak Yadi : “Sini masuk. Nihh kekasih kamu sudah menunggu dari tadi”.
Senja : “Iya pak”.
Aku pun duduk bersama dengan mereka berdua.
Awan : “Senja, sini kita makan bersama. Mamahku bawain bekal sayur kesukaan aku dan kamu. Waktu itu kan kamu yang bawa bekal sekarang gentian aku yang bawa bekal dan kita makan bersama”.
Pak Yadi : “So sweet banget sihh jadi gantian gitu. Kalau kalian makan bekal, bapak makan apa. Hahaha”.
Awan : “Iya dong pak, biar romantis. Apa sih pak, ini bapak udah pesen makan katanya saya kan makan bekal dan bapak makan nasi padang gitu”.
Pak Yadi : “Oh iyaa yaa”.
Kemudian setelah itu kita makan bersama. Dimana aku dan Awan makan satu bekal berdua yang memang mamahnya Awan membawakannya banyak seperti untuk porsi dua orang. Sesekali Awan menyuapi ku dan aku pun juga menyuapi Awan.
Pak Yadi memang sudah terbiasa dengan melihat tingkah laku kita berdua. Jadi yaa kita berdua oke-oke aja. Hahahaha.
Pak Yadi : “Oh iya Awan, gimana rencana kuliah kamu di jogja?”.
Senja : “Kuliah di Jogja pak?”.
Awan : “Iya, sebenarnya aku mau kasih tau kamunya nanti kalau aku udah diterima. Tapi, pak Yadi malah tanya sekarang”.
Pak Yadi : “Maaf bapak kan penasaran tanya aja”.
Senja : “Kuliah dimana?”.
Awan : “ISI Jogja. Itu emang udah cita-cita aku kuliah disana. Aku pengen ngelanjutin jurusan aku sekarang disana. Kamu ga apa-apa kan?”.
Senja : “Ya ga apa-apa dong. Emangnya kenapa. Apa pun keinginan kamu itu kan emang udah cita-cita kamu dari dulu jadi aku selalu dukung keputusanku. Semua itu kan buat masa depan kamu jadi yang terbaik buat kamu. Semoga lancar dan sukses yaa”.
Pak Yadi : “Benar sekali Senja. Kamu memang bijaksana. Awan kamu beruntung memiliki Senja”.
Awan :”Iya bapak betul, itu lah yang membuatku aku nyaman sama Senja dia selalu ngertiin aku apa pun itu dan ga pernah marah lagi. Makasih yaa, oh iya nanti kalau aku udah resmi kuliah di Jogja, kalau aku pulang aku akan selalu temuin kamu. Dan kita tetap berkomunikasi lewat chat”.
Senja : “Iya Awan pasti itu”.
Pak Yadi : “Kamu ambil jurusan perfilman kan disana?. Semoga itu yang terbaik untuk kamu”.
Awan : “Iya pak, amin…. Oh iya Senja, kamu pasti nanti kuliahnya di sini aja yaa?”.
Senja : “Iya Awan sepertinya. Aku belum memikirkannya sihh lagian aku masih kelas 11 juga”.
Awan : “Iya benar, sekarang yang terpenting kamu fokus menyelesaikan laporan pkl kamu”.
Senja : “Iya Awan”.
Awan : “Yah, udah jam 10.30 udah bel masuk lagi. Kalau begitu saya pamit balik lagi ke gedung saya yaa pak”.
Pak Yadi : “Iya Awan”.
Senja : “Ya udah pak sekalian saya mau ke kelas lagi dan mengantar Awan ke depan sebentar”.
Pak Yadi : “Iya Senja, antar lah kekasihmu ke depan gerbang. Hahahah”.
Ada-ada saja memang bercandanya pak Yadi.
Aku pun mengantar Awan ke depan karena dia harus kembali ke gedung c .Senja : “Makasih yaa makanannya dan makasih juga untuk hari ini”.
Awan : “Iya sama-sama Senja. Aku juga makasih buat waktu kamu bisa makan bersama aku. Kamu semangat yaa. Nanti kita akan ketemu lagi”.
Senja : “Iya Awan, kamu juga semangat yaa”.
Kami berpelukan singkat untuk perpisahan. Kemudian kita saling menatap dan tersenyum.
Lalu Awan pergi menuju gedungnya kembali dan aku masuk kedalam kelas.
Aku menjadi semangat kembali untuk melanjutkan pelajaran di jam kedua.
Terima kasih Awan untuk hal-hal kecil yang kamu lakukan.
Apa pun keputusan kamu, aku akan selalu dukung dan semangatin kamu terus.
***********
“Apa pun yang terjadi. Apa pun yang kamu lakukan dan apa pun yang akan kamu lakukan. Aku akan selalu mencintaimu”.
-Senja Pratiwi-
“Aku membutuhkanmu karena kamu membuatku tersenyum bahkan ketika kamu tidak disisiku”.
-Awan Pradana-
KAMU SEDANG MEMBACA
AWAN YANG TAK PERNAH HILANG
Teen FictionAwan adalah sosok laki-laki yang mencuri perhatianku. Diantara siswa laki-laki yang lain. Dia sangat berbeda, entah kenpa?... Awalnya hanya sekedar mengagumi biasa saja, tapi mulai berjalannya waktu disaat kita sering bersama tanpa terasa dia selalu...