PAMIT #22

10 4 0
                                    


“Selamat tinggal kekasihku, aku pergi tuk sementara. Aku ingin engkau bersabar menungguku hingga pulang ke pelukmu “

******
Pukul 21.00

Sebelum tidur aku melihat-lihat sosial media terlebih dahulu. Saat aku sedang melihat akun instagramnya Awan, kok tiba-tiba info dia adalah nama kampusnya di jogja?

aku pun langsung kaget dan berfikir, ternyata dia udah diterima di kampus Jogja?......

Sedikit sedih ternyata Awan memang jadi untuk kuliah di Jogja. Itu berarti aku sudah tidak akan bertemu dengan Awan untuk waktu yang lama.

Sedih karena kebiasaan saat di sekolah bersama sudah tidak ada lagi.
Aku pun harus menjalani masa-masa kelas 12 tanpa Awan.

Tapi aku juga harus tetap semangat itu semua kan demi cita-cita dan masa depan.

Lagian juga setiap libur semester kan katanya Awan akan selalu temuin aku nantinya.

Tapi sekarang Awan belum mengirimku pesan mengenai kabar itu. Mungkin besok Awan baru mengabariku.

Aku pun langsung bergegas untuk pergi tidur karena besok aku harus berangkat ke sekolah.

*******

Seperti biasa bangun pagi dan langsung bersiap-siap untuk pergi ke sekolah. Namun sebelumnya aku sarapan bersama terlebih dahulu.

Ibu : “Pagi Senja, kamu kenapa kok mukanya kaya ga bersemangat gitu?”.

Senja : “Pagi juga ibu. Ibu tau kan Awan temen deket aku yang aku ceritakan waktu itu, jadi dia beneran mau kuliah di Jogja dan udah diterima”.

Ibu : “Oh Awan, bagus dong kuliah di Jogja kan emang jurusan dia bagus disana. Kamu sedih karena kalian akan berpisah kan?”.

Senja : “Iya ibu, aku sedikit sedih saja. Bahkan aku tau dari instagram dia. Dia belum ngabarin aku tentang ini”.

Ibu : “Mungkin dia sekarang masih sibuk dengan urusan kuliahnya. Nanti kali aja Awan akan datang ke sekolah dan memberitahukan kamu. Tapi kamu tetap harus dukung dia dan beri semangat dia kan demi masa depan juga”.

Senja : “Iya ibu pasti itu”.

*******

Lalu aku pun langsung berangkat ke sekolah.

Sesampainya disekolah pak Yadi sudah berdiri di depan gerbang.

Senja : “Pagi pak Yadi”.

Pak Yadi : “Pagi juga Senja. Kamu udah tau kalau Awan jadi dan udah diterima kuliah di Jogja?”.

Senja : “Udah pak, saya tahu dari instagram dia”.

Pak Yadi : “Oh berarti Awan belum pamit sama kamu. Mungkin nanti Senja”.

Senja : “Iya mungkin pak, ya udah saya ke kelas dulu ya pak”.

Pak Yadi : “Iya Senja”.

Aku pun pergi meninggalkan pak Yadi dan segera masuk kedalam kelas.

Mengikuti pelajaran seperti biasa.
Oh iya aku sekarang sudah naik ke kelas 12. Ini awal masuk di tahun ajaran kelas 12 setelah libur akhir semester.

Sesekali aku melihat handphone ku kali aja ada notif pesan dari Awan.

Tapi nyatanya tidak ada juga. Mungkin Awan belum sempat mengabariku. Aku berfikir positif saja.

AWAN YANG TAK PERNAH HILANG Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang