Tilu

1.1K 135 3
                                    

"Tidak semua hal bisa di beli dengan uang, aku meminta kasih sayang kalian. Apa bisa? Keheningan itu sudah menjawab tidak bukan, ma?" -Ratna
***

Sekolah berjalan seperti hari-hari biasanya, tetap dengan Yuda yang selalu mengganggu Ratna dan Keza yang selalu berada di sampingnya. Bicara soal Cleo, gadis itu tetap saja mencari gara-gara dengan Ratna. Tapi bukan Ratna jika langsung membalas Cleo begitu saja.

Cuaca hari ini terasa begitu panas, Ratna pulang dengan sepeda yang beberapa Minggu lalu di belikan oleh ibunya. Saat sampai di rumah neneknya, mata Ratna memandang sebuah mobil yang familiar. Setelah tau mobil tersebut milik kakaknya Ratna segera berlari masuk.

Dan benar saja, seorang laki-laki duduk di ruang tamu dengan sang nenek.

"Kak," panggil Ratna.

Pemilik nama Ergan Triagatama itu menoleh dan tersenyum melihat sang adik. Keduanya berpelukan untuk mengurangi rasa rindu selama ini.

"Kapan kakak pulang?" tanya Ratna.

"Beberapa jam yang lalu dan langsung ke sini, ganti baju dulu gih," ucap Ergan yang langsung di angguki oleh Ratna.

"Selama Ratna di sini, dia tidak membuat keributankan nek?" tanya Ergan yang kembali duduk di samping sang nenek. Tina tersenyum dan menggeleng.

"Adikmu nyaman di sini, dia sendiri yang bercerita kepada nenek," jelas Tina selanjutnya.

Ratna kembali dengan stelan biasanya, celana dan kaos oblong. Ergan yang melihat itu hanya menggeleng kecil, adiknya ini memang gadis tomboy.

"Di sini enak kak, Ratna udah nemu temen. Lagian udaranya juga lebih bersih," ucap Ratna yang tidak sengaja mendengar pembicaraan mereka tadi.

"Bentar lagi luluskan? Lagian kamu pindah waktu udah kelas 12," ucap Ergan.

"Jangan salahin aku kalau dari awal mau ke sini tapi di larang," ucap Ratna.

"Baiklah, kakak bawa cemilan buat kamu ada di dapur," ucap Ergan sembari memakai jasnya kembali.

Ratna hanya menatap kakaknya yang tengah bersiap-siap untuk pergi.

"Kakak mau kemana?" tanya Ratna.

"Menemui papa, lalu kembali lagi ke Amerika, kamu mau ikut?" Ratna menggeleng.

Hal ini sudah biasa, Ergan pulang dan singgah hanya beberapa jam saja lalu pergi lagi. Setelah mengantarkan kakaknya sampai mobilnya hilang di tikungan, baru Ratna kembali masuk dan menuju dapur.

Di sana banyak sekali cemilan seperti apa yang di katakan Ergan tadi. Ratna membawa beberapa untuk dirinya makan di kamar, setidaknya dirinya punya teman untuk melihat drama Korea.

"Ratna tidak mau makan dulu?" tanya Tina saat dirinya ingin ke lantai dua.

"Nanti saja nek, mau nyemil dulu," ucap Ratna yang di ijinkan oleh Tina.

Ratna larut dengan drama Korea yang di tontonnya sampai suara dering ponsel mengalihkan pandangan Ratna. Dengan cepat jari Ratna menjeda laptopnya dan mengangkat telepon dari ibunya.

Himbar BuanaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang