20🌺

16 2 0
                                    

Langit-langit ruangan berwarna putih polos adalah hal pertama yang kulihat ketika membuka mata. Apakah ini rumah sakit? Sejak kapan aku kembali ke tempat ini lagi? Bau ini terasa sangat familiar dan sungguh memuakkan bagiku.

"Dia sudah bangun." Terdengar suara Mom berbisik pada seseorang yang sedang tertidur diatas sofa didalam ruang inapku ini.

Mom berjalan mendekat sambil menyunggingkan seulas senyum manisnya lalu menekan tombol di dekat ranjang untuk memanggil dokter.

"Kau sudah dua hari tidak sadarkan diri." Ucapan dari Mom sontak membuatku terkejut bukan main. Apakah maksudnya aku koma selama dua hari? Baru saja ingin membalas ucapan dari Mom, dokter dan salah satu perawat masuk kedalam dan tersenyum hangat kearahku.

"Apa kabar Laurent? Bagaimana perasaanmu sekarang?" Aku hanya tersenyum tipis sebagai jawaban. Entahlah, aku hanya malas untuk berbicara.

"Apa kau merasa pusing?"

Aku mengangguk.

"Sedikit sesak nafas?"

Jeda beberapa saat, hingga akhirnya aku mengangguk ragu. Setelah itu Harry memeriksa kondisi tubuhku dan berkata bahwa aku masih harus dirawat inap. Dia juga menambahkan beberapa resep obat yang harus aku konsumsi, barulah setelah itu dia pamit dan keluar dari ruangan ini.

Aku menatap kepergian Harry dengan tatapan datar lalu menoleh kearah Mom yang kini juga sedang menatapku juga. "Harry tidak memberitahu Sean?"

Mom menggeleng dan setelahnya kami kembali diselimuti oleh keheningan. Seorang perawat datang mengantar makanan, dan juga beberapa obat yang sudah kuhafal setiap namanya.

"Apa yang terjadi sebelumnya?" Kalimat itu langsung meluncur keluar dengan lancar dari mulutku ketika perawat keluar dari ruang inapku.

"Kau tidak ingat apa yang terjadi?"

Aku menggeleng. Memangnya apa yang terjadi?

"Kamu pingsan saat ingin pergi keluar dengan teman-temanmu," dia berhenti sejenak dan terlihat sedikit bimbang ingin mengatakannya padaku atau tidak, namun setelah beberapa menit dia tidak melanjutkannya lagi dan malah menyuruhku untuk segera menghabiskan makananku.

Aku menghela nafas pasrah menatap makanan dihadapan ku ini. Makanan rumah sakit adalah yang terburuk namun mau tidak mau aku harus tetap makan.

Setengah jam berlalu hanya untuk menghabiskan makanan yang sama sekali tidak ada rasa asinnya ataupun rasa lainnya. Setelah menelan pil-pil yang diberikan padaku, aku memutuskan mengambil handphone yang ku simpan di atas nakas kemudian membuka aplikasi instagram.

Semuanya terlihat biasa saja dan tidak ada yang menarik sampai aku menemukan satu postingan foto yang membuat jariku berhenti menscroll beranda instagramku.

_Ja.cob_

cob_

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Last wordsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang