Senyumanmu padaku adalah lukisan indah tiada tara. Aku heran, mengapa kamu memiliki segala hal yang indah. (Naima)***
Sean membawa Ima ke restoran yang namanya Sederhana. Sebuah restoran mewah yang menunya khas masakan Padang. Namanya saja sederhana tapi pada kenyataan restoran ini adalah salah satu restoran Padang termewah di Jakarta.
Restoran ini didesain ala rumah adat Sumatera Barat lengkap dengan gonjongnya. Di dalamnya diberi sentuhan mewah moderen tanpa meninggalkan kesan tradisional. Beberapa bagian dindingnya yang terbuat dari kayu diukir dengan ukiran khas Sumatera Barat yaitu ukiran motif pucuak rabuang dan kuciang lalok. Lantainya dilapisi kayu jati yang memberikan kesan hangat.
Sean dan Ima memilih duduk di dekat dinding tepat di meja nomor 13. Meja makan yang seharusnya untuk kapasitas 6 orang hanya diisi mereka berdua saja. Sudah bisa dipastikan mereka tidak duduk berdekatan tetapi mereka duduk berhadapan.
Pelayan restoran datang dengan membawa nampan berisi aneka masakan Padang seperti rendang, dendeng balado, gulai kapalo lauak, itiak lado hijau, sambal lado uok, ayam balado dan lain sebagainya hingga meja kapasitas 6 orang itu dipenuhi aneka makanan Padang yang dihidangkan dengan piring kecil."Beneran kamu enggak lagi diet kan?" Sean kembali memastikan kalau wanita cantik yang masih memakai baju kerja itu tidak sedang diet.
"Enggak Sean," jawab Ima berbohong.
"Hmm, aku enggak tanggung jawab ya kalau berat badanmu Naik beberapa kilo," kata Sean sambil menyendok Nasi dari bakul nasi yang dihidangkan di atas meja.
Ah, yang penting kamu tetep lanjutin perjodohan ini, itu sudah cukup bagiku. Batin Ima.
Mulanya Ima ragu-ragu memakan makanan yang banyak mengandung kalori ini. Tapi, begitu melihat Sean makan dengan lahapnya Ima menjadi ingin makan juga. Dari cara makan Sean yang tidak memakai sendok adan makan dengan lahap, kwlihatannya makanan yang terhidang ini enak. Sepertinya soal selera makan pria itu tidak main-main.
Untuk makan siang ini Ima memilih itiak lado hijau. Baru sekali suap gadis itu menikmati kenikmatan cita rasa, ia pun ketagihan hingga menyuapkan nasi berulang-ulang.
Sean tersenyum-senyum melihat Ima yang ternyata nafsu makannya cukup besar. Ima juga tersenyum dan tak menyangka kalau Sean porsi makannya banyak, seperti raksasa kelaparan. Sambil makan mereka berdua saling melempar senyum dan terkekeh menyaksikan adegan makan yang luar biasa ini.
"Aku suka masakan Padang, Mama sering memasak buatku. Aku suka pedas, kalau Kak Soni enggak suka pedas, Kak Soni sering protes kalau Mama memasak makanan pedas seperti ini," cerita Sean yang mulai mencairkan suasana beku antara mereka berdua.
Ima lagi-lagi merespon cerita Sean dengan senyuman. Dari sini ia tahu bahwa lelaki idamannya menyukai makanan khas Sumatera Barat.
Bisa, bisa diatur aku bisa memasaknya kok, demi kamu! Pakai bumbu cinta dan penyedap kasih sayang. Batin Ima.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Love You Dilan (End)
General Fictionwarning : 18 + Dijodohin sama cowok ganteng! Pasti enggak ada yang nolak, malah bersyukur. Naima dijodohkan dengan Sean, cowok ganteng yang tinggal di depan rumahnya. Sean terlihat perfect, ganteng, kaya, senyumnya manis dan punya karir yang baik...