24. Melamarkan

162 16 39
                                    

Sekalipun ada debu yang memasuki mataku aku bahkan tak berkedip menatapmu. Sebab saat aku menatapmu aku juga menatap masa depanku. (Soni Gilberto)

***

Omongan Dilan kemarin saat makan malam ternyata bukan omong kosong, pria itu benar-benar membawa wanitanya. Dilan menurunkan wanitanya yang bernama Betty itu dari motor trailnya. Wanita itu kesusahan turun dari motor Dilan karena motor KLX Dilan terlalu tinggi baginya.

Ima melihat mereka dari teropong yang biasanya ia pakai untuk mengintip Sean. Dari kejauhan memang  Betty terlihat cantik dengan kemeja dongker dan rok hitam selutut. Rambut Betty tergerai indah sebahu dan mata lebarnya menyiratkan kecantikan tak terkalahkan. Wanita muda itu tampak canggung ketika Bi Marni menyambutnya. Senyuman Betty terlihat jelas dan memancarkan aura cantik tak terbantahkan oleh siapapun.

 Senyuman Betty terlihat jelas dan memancarkan aura cantik tak terbantahkan oleh siapapun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pemandangan romantis kembali menyakitkan hati Ima. Dilan dengan jelas mengambil tas pakaian yang ada di tangan Betty lalu mengandeng tangan Betty dan menautkan jemarinya di antara jemari Betty. Dilan dan Betty seperti pasangan romantis dan jujur mereka berdua terlihat sangat cocok.

Ima melihat Dilan memperlakukan Betty sangat manis dan penuh cinta. Tidak seperti dirinya yang dihempaskan lalu diinjak-injak tak berperasaan seperti sampah. Lagi-lagi air mata Ima menetes, ia menyekanya dengan punggung tangan. Seharusnya tadi ia tak perlu melihat adegan romantis sangat menyakitkan ini. Ia langsung masuk kamar dan menghempaskan pintu balkonnya hingga menghasilkan dentuman yang cukup kuat.

Sementara Betty merasa canggung ketika menginjakkan kakinya pertama kali di rumah Dilan. Ia menganga takjub melihat rumah super besar yang dibangun dengan gaya mediterania itu. Betty merasa seperti putri Yunani yang memenangkan sayembara menjadi istri pangeran.

"Ayo masuk," ajak Dilan sambil menatap Betty penuh sayang.

Betty mengikuti Dilan yang menggandeng lembut tangannya. Gadis kampung itu hanya tahu rumah yang paling bagus adalah rumah pak kepala desa di kampungnya. Rumah Dilan jauh lebih besar dibandingkan rumah pak Kades. Jika sebelumnya Betty hanya tahu rumah Sean di jalan Flamboyan kini ia benar-benar berada di rumah Sean yang kini ia kenal sebagai Dilan.

Dilan meletakkan tas pakaian Betty di meja kamar tamu di lantai satu. Ia merasa senang jika kekasihnya lebih tepatnya mantan kekasihnya itu kini lebih dekat dan lebih sering ia lihat.

"Lo di sini dulu ya, nanti kita makan malam bareng Emak, Babe sama Soni," kata Dilan.

"Gue grogi, apa keluarga lo udah tahu kalau gue di sini?" tanya Betty pelan.

"Udah, udah tau kok. Gak usah khawatir," jawab Dilan. "Mereka harus nerima lo sebagai calon mantu. Gue gak pengen lo tinggal di kos kumuh lo itu," kata Dilan menatap Betty.

"Tapi kak Ima? Gue gak enak sama dia, dia kan ca...," tiba-tiba omongan Betty terhenti ketika telunjuk Dilan sampai di bibirnya.

"Sssh, kami udah putus. Pertunangan udah batal. Jadi lo nggak usah khawatir ya," kata Dilan menenangkan.

I Love You Dilan (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang