39. Izinkan Aku mencintaimu

153 11 18
                                    

Aku mau menjadi seseorang yang bukan prioritasmu. Aku akan berusaha membuatmu belajar mencintaiku.(Soni)

***

"Apa kamu merasa lebih baik Betty?" tanya Dokter pria paruh baya pada Betty yang kini mulai membaik dan mulai mendudukkan tubuhnya.

"Sudah lebih baik Dok, tapi kadang-kadang saya masih menggigil dan gemetar dengan sendirinya," jawab Betty berusaha duduk.

"Kamu akan berangsur-angsur membaik Nak. Beruntung kamu punya fisik yang kuat hingga kamu bertahan menjelang bantuan datang," jawab dokter dengan tersenyum.

"Terima kasih dokter," jawab Betty.

"Selama tiga bulan kamu harus dikarantina dulu ya Nak, kami takut terjadi sesuatu. Sebab kamu tahu kan, berawal dari dipaksa seseorang bisa kecanduan," jelas dokter.

"Iya Dok, saya akan mengikuti semua peraturan," jawab Betty ramah.

"Kami permisi dulu." Dokter pamit dan meninggalkan ruangan.

"Ayo makan dulu Betty," kata Soni dengan meninggikan sendok berisi nasi lembik.

Betty tersenyum tersipu-sipu. Tangannya meremas lembut tangan Soni. Sekali lagi, selama beberapa hari Soni menemani Betty dan Sean bergantian. Soni menemani Betty bergantian dengan Bibi Betty. Soni bahkan rela izin kerja demi menemani Betty. Jujur, Betty memang nyaman di samping Soni.

"Ayo Betty... Kalau kamu enggak mau., aku paksa nih!!!" ancam Soni dengan nada manja.

"Kak Soni! Gimana caranya kakak mau buka mulut aku? Mau disumpal ya?" rengek Betty manja.

"Enggak kok, ada cara lain biar kamu buka mulut menghabiskan bubur ini," jawab Soni.

"Gimana?" tanya Betty.

"Aku buka dengan bibir aku. Bibir aku yang maksa bibir kamu buat buka," jawab Soni gemas.

"Mmm Kak Soni!" protes Betty meremas lembut tangan Soni.

"Mmm Kak Soni!" protes Betty meremas lembut tangan Soni

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Ayo makan dulu, biar aku suapi. Kamu makan yang banyak ya. Biar cepat besar, kalau udah besar kamu aku nikahi!" canda Soni. Setelahnya Betty tersenyum mengganguk dan menghabiskan makanan yang disuapkan Soni padanya.

"Ahh, Kak Soni," rengek Betty. "Oh iya, Kak Sean gimana Kak? Apa dia sudah membaik?" tanya Betty.

"Hmm. Dia sudah sadar, tahu nggak? Yang menyelamatkan kamu itu Dilan," kata Soni.

"Kata Polisi yang nyelamatkan aku Kak Soni. Mereka bilang Pak Direktur yang menemukan aku tengah over dosis," jawab Betty lirih.

"Aku cuma bantu Dilan mencari kamu," jawab Soni dengan senyuman.

"Tapi aku seperti berada di suatu tempat yang sangat dingin. Kamu datang mengulurkan tangan dan menyelimutiku lalu kamu mendekapku," kata Betty pelan.

I Love You Dilan (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang