Hempaskan ratusan kali, hancurkan ribuan kali. Hati ini akan kembali utuh dan tetap mengukir namamu. (Naima)
***
Dua hari sejak Betty di rumah Dilan kehidupan Dilan menjadi penuh cinta dan romantis. Dilan seakan bayi besar yang haus akan perhatian. Betty memberikan semua hal yang menurutnya terbaik. Hal yang diberikan Betty padanya adalah menyiapkan sarapan, membuatkan minuman, mengingatkan jadwal terapi, mengajaknya olahraga di trackmill di rumah, mengajaknya bercerita, main playstation bersama, main ding-dong dan lainnya yang membuat Dilan bahagia. Sesekali Betty juga membantu pekerjaan Bi Marni, asisten rumah tangga Mama Sean. Sementara aktivitas yang bersifat dewasa dan sangat intim tidak mereka lalukan mengingat mereka belum sah.
Betty melakukan kebaikan ini hanya karena menginginkan Sean kembali. Ia hanya mencoba membuat Dilan nyaman dan Sean hadir kembali. Supaya kehidupan Sean menjadi lebih tenang seperti sedia kala.
Pagi itu Betty membuat kopi untuk Dilan di dapur. Ia mencampurkan bahan-bahan kopi kesukaan Dilan. Tiba-tiba Dilan datang dan memeluknya dari belakang. Dilan memejamkan matanya setelah menghirup aroma mawar rambut Betty. Sesekali pria itu mencium lembut rambut Betty.
"Dilan, lepasin. Gue lagi sibuk," kata Betty yang masih dengan aktivitasnya.
"Lo rajin banget sih! Biar aja Bi Marni yang kerjain," jawab Dilan dengan irama manja.
"Dilan, selagi gue bisa gue bakalan kerjain. Lo tunggu aja di ruang makan nanti gue anterin kopinya sekalian sama omeletnya."
Dilan diam dan masih belum ingin melepas pelukannya. Ia masih memeluk Betty dan mengikuti langkah Betty yang sibuk membuat kopi dan omelet untuk dirinya.
"OH JADI GINI KALIAN TIAP HARI! MESRA SAMA TUNANGAN ORANG!" Tiba-tiba Ima sudah ada di dapur. Dilan dan Betty serentak menoleh pada sumber suara. Mereka terkejut ternyata Ima sudah ada di hadapannya. Betty langsung melepas paksa pelukan Dilan.
"Ini enggak seperti yang kakak kira Kak, aku sama Dilan enggak ngapa-ngapain," Betty mencoba membela dirinya.
"Kamu ngapain sih tetangga, nyelonong masuk aja gak baca salam," protes Dilan.
"Ini rumah calon tunangan gue, jadi wajar kalau gue muncul di sini tiba-tiba," jawab Ima serak karena menahan tangisnya. Hatinya sangat cemburu melihat mereka berpelukan di dapur. Bukankah seharusnya dirinya bersama Sean yang ada di dapur bersama.
"Kak, maafin aku kak. Aku enggak bermaksut buat," jawab Betty tertunduk. Kata-katanya dipotong Ima
"Lo sekarang deketin Dilan, besok lo juga bakalan ngerebut Sean dari gue kan? Lo nggak lebih dari seorang pelakor," hujat Ima. Wanita yang selalu menjaga sikap itu tiba-tiba marah dan menyebut Betty seorang pelakor.
Mendengar ucapan Ima Betty langsung menangis terisak-isak. Ia kerap kali menyeka air matanya. Ia juga menutup mulutnya. Malu sekali rasanya di sebut pelakor apalagi tertangkap basah dipeluk Dilan yang sebenarnya adalah Sean tunangan Ima.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Love You Dilan (End)
General Fictionwarning : 18 + Dijodohin sama cowok ganteng! Pasti enggak ada yang nolak, malah bersyukur. Naima dijodohkan dengan Sean, cowok ganteng yang tinggal di depan rumahnya. Sean terlihat perfect, ganteng, kaya, senyumnya manis dan punya karir yang baik...