32. Lelaki Pengecut

103 13 0
                                    

Kamu selalu ada saat aku membutuhkanmu. Sepertinya kamu memang segalanya, tapi aku sulit mendefinisikan cinta saat mencoba berpikir tentangmu. (Sean)

***

Julukan lelaki pengecut memang tepat untuk dirinya. Setelah mengantar Ima pulang, Sean mengurung diri di kamarnya. Ia memikirkan bagaimana caranya menghadapi Martin yang menginginkan dirinya. Ia harus ke sana sendiri tanpa membawa pihak berwajib.

Sean memikirkan bagaimana caranya menyelamatkan Betty. Ia sendiri bingung tak tahu harus bagaimana. Apa mungkin Dilan adalah jawaban dari masalahnya kali ini? Ya Dilan yang membuat masalah, seharusnya Dilan juga lah yang menyelesaikan masalah itu.

Tidak, ia sudah berjanji pada psikiater yang menangani dirinya kalau semua masalahnya ia sendiri yang harus menyelesaikan. Dilan hanya kumpulan keinginan dirinya, figur Dilan adalah kumpulan pikirannya yang sangat ia inginkan. Ia ingin kuat, ia ingin menjadi lelaki tangguh tapi hanya bisa melalui sosok Dilan.

Sean merapatkan giginya. Ia tak tahu kemana mencari keberadaan Betty. Terlambat sedikit ia akan menyesal atas apa yang terjadi pada Betty. Sean menggeleng, ini tak bisa dibiarkan begitu saja. Ini memang masalah gangguan mentalnya, Tapi ia tak ingin Betty celaka karena ulahnya. Ia juga tak ingin Betty celaka karena sikap pengecutnya.

Sean memikirkan untuk berupaya mencari Betty.  Ya, ia akan mencari Betty dengan memunculkan Dilan kembali. Ia benar-benar menyampingkan saran psikiater. Ia menyampingkan terapi dan pengobatan gangguan mentalnya dengan memunculkan Dilan kembali.

Sean berdiri dan mengambil kertas di laci mejanya. Ia menuliskan beberapa kata yang nantinya akan dibaca Dilan. Tulisan itu mengatakan 'SAVE BETTY, HELP BETTY, BETTY DICULIK, BETTY DISEKAP, BETTY DISAKITI, BETTY HILANG, PASAR KEBON, BERANDAL PENCULIK BETTY, DATANGI PASAR KEBON CARI TAHU LOKASINYA, SEGERA SEBELUM PAGI.

Setelah menulis beberapa tulisan pesan untuk Dilan, Sean menempelkan tulisan itu di dinding kamarnya. Sekiranya Dilan bisa membacanya dan segera menyelamatkan Betty. Sean hanya bisa mengandalkan Dilan. Ia tak bisa mengandalkan dirinya sendiri.

Sekarang ia memikirkan bagaimana cara memunculkan Dilan. Ia mengingat kejadian penyerangan terhadap dirinya di mal beberapa hari yang lalu. Ia berpikir mungkin jika ia disakiti secara fisik Dilan akan muncul. Ia berharap demikian. Sean juga memikirkan jika nantinya ia justru pingsan tapi Dilan tidak muncul ia akan meminta bantuan Soni untuk menelpon polisi dan mencari Betty.

"Kak, lo di mana?" tanya Sean dalam percakan telepon.

"Gue di puncak masih meeting dengan investor. Ada apa?" tanya Soni,

"Betty, gue udah nemuin Betty. Lo pulang cepetan ya gue tunggu," kata Sean.

"Ok, ok gue pulang. Gue bakalan nyuruh Kang Asep ngebut," jawab Soni. Setelahnya telepon ditutup Soni.

Sean memikirkan bagaimana cara menyakiti dirinya supaya Dilan muncul. Beberapa menit kemudian ia teringat akan Ima. Ya Ima, ia berharap Ima membantunya dan bisa menyampaikan pesan pada Soni.

***

Sean membawa Ima ke kamarnya. Malam ini Sean memaksa Ima untuk melakukan sesuatu terhadap dirinya. Ia ingin memunculkan Dilan melalui bantuan Ima karena pria itu terlalu penakut jika ia sendiri yang mencari Betty.

"Bagaimana caranya?" tanya Ima tak mengerti.

"Tolong sakiti aku!" kata Sean memegang bahu Ima, matanya juga menatap mata Ima.

"Aa... Apa maksutmu! Tentu saja aku enggak ingin menyakiti kamu! Kamu tahu kan kalau aku mencintai kamu," jawab Ima gelagapan?

"Ima aku minta maaf, tolong bantu aku. Sebab Betty dalam bahaya."

I Love You Dilan (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang