Permasalan berat bagiku seperti tak kualami, aku hanya berpegang pada cinta yang ku miliki. Setahuku, cinta akan menemukan jalannya, seperti masalah yang akan menemui jalan keluarnya sendiri. (Naima)
***
"Kita ada di mana nih?" tanya Dilan sambil mengamati sekeliling kamar.
"Rumah sakit," jawab Ima.
"Gue enggak sakit, cuma pingsan dikit aja di bawa ke rumah sakit, cemen amat," gerutunya.
"Lo bukan sekedar dibawa ke rumah sakit, tapi ini rumah sakit jiwa!" kata Ima dengan nada menakut-nakuti.
"Anjim! Gue dikira gila. Ini pasti kerjaanya Soni. Gue sikut baru tahu rasa dia!" geram Dilan. Selanjutnya Dilan menggerutu tidak karuan tanpa disimak oleh Ima.
Ima sudah yakin kalau pria yang ada dihadapannya ini mengalami gangguan mental. Gangguan mental kepribadian ganda di mana penderita memiliki dua atau lebih kepribadian yang berbeda dengan kepribadian aslinya.
"Kita pulang yuk!" ajaknya setelah berkorar-koar namun tidak didengarkan Ima.
"Iya, lo pulang kalau lo bisa melewati beberapa rangkaian psikotes yang mungkin akan diberikan psikiater nantinya," kata Ima asal.
"Kenapa gue dites?" Dilan bertanya.
"Karena lo aneh dan beda dengan Sean. Pasti Mama, Papa dan Soni sudah memberikan keterangan sama dokter yang meriksa lo tadi," cerita Ima.
"Trus gue musti gimana dong? Gue ma ogah nginep di sini, gue bisa tambah gila kalau di sini," Dilan meminta pendapat pada Ima.
"Mungkin lo enggak dirawat intensif di sini, lo mungkin cuma rawat jalan aja. Karena lo enggak membahayakan," jawab Ima diplomatis.
"Nanti kalau gue dites gimana dong? Apalagi nanyanya tentang Sean, ketemu aja sama Sean gue belom pernah! Gue cuma tahu Sean lantaran orang-orang manggil gue Sean," kata Dilan.
"Lo harus membuat mereka yakin lo enggak kenapa-kenapa, cuma sedikit setres!" kata Ima memberi saran.
"Lo bantu gue dong! Ngasih-ngasih info tentang Sean kek, apa kek. Bantu gue pliss," pintanya.
"Boleh! Dengan satu syarat. Lo harus jadi pacar gue!" paksa Ima.
"Hah, berat amat syarat lo sih! Enggak bisa kali. Gue udah punya pacar, namanya Betty," semprotnya.
Sekali lagi Ima dibuat kaget. Bahkan Dilan yang munculnya jarang-jarang ternyata juga punya pacar? Buktinya Dilan, ia hanya identitas sementara tapi bisa punya pacar! Wanita mana yang menjadi pacarnya itu? Beruntung sekali! Ima bahkan sejak SMP tidak pernah bisa mendapatkan cinta Sean atau cinta si identitas pengganti ini.
"Gitu ya?" tanya Ima.
"Hmm, mendingan gue jujur kan? Daripada lo ngarep-ngarep cinta gue!" jawabnya.
Hati Ima langsung tersakiti, mendengar pengakuan Dilan kalau dirinya sudah punya pacar. Ima mencoba tenang, bisa saja Dilan mengada-ada atau mengarang cerita supaya dirinya menjauhi Dilan.
"Terserah lo, sekarang lo dengerin gue. Nanti lo jawab gini kalau lo ketemu psikiater," kata Ima.
Ima menceritakan Semua tentang Sean dan keluarga Sean. Ima menceritakam kalau pekerjaan Sean adalah menejer di perusahaan ayahnya. Ima juga menceritakan tentang dirinya dan pertunangan yang dibatalkan Sean. Ia menceritakan semua tanpa terkecuali.
"Jadi bener lo tunangan Sean?" Dilan kembali menyerocos.
"Lo jawab aja gitu, kalau lo mau selamet!" kata Ima.
Setelahnya Ima mengutak-atik ponselnya sekedar ingin tahu tentang kepribadian ganda. Sambil menunggu psikiater datang Dilan kembali menepi di dekat jendela dan menyalakan rokoknya. Tampaknya pria itu perokok berat, hal ini terbukti karena sejak tadi ia merokok berkali-kali.
Gangguan mental yang dialami Sean adalah gangguan kepribadian ganda atau dissosiative identity disorder. Pengidap gangguan itu kerap berganti kepribadian secara tiba-tiba. Penyebabnya adalah masa lalu yang kurang menyenangkan dan bisa jadi trauma yang dialami pengidap.
Ima masih mencari informasi tentang DID, salah satunya adalah amnesia. Benar, Dilan lupa bahkan tidak tahu kalau Sean akan bertunangan dengan dirinya. Identitas yang mendadak berubah bahkan sikap, sifat, sorot mata dan kebiasaan juga berbeda.
Kini Ima harus berurusan dengan Dilan yang sepertinya belum bisa menerima dirinya. Jangankan menjadi tunangan, menjadi pacar Ima saja Dilan tidak mau.
Meski demikian Ima tetap tidak menyerah, ia akan berusaha semaksimal mungkin supaya Sean kembali lagi. Ima berusaha mengambil hati Dilan dan selalu ada di samping Dilan. Baginya baik Dilan ataupun Sean baginya adalah satu yaitu cinta, mereka adalah wujud unik dari sebuah cinta. Ia tak peduli adanya Dilan yang jelas ia mencintai keduanya walau Dilan memiliki keanehan di luar nalar.
***
Setelah psikiater datang dan memeriksa Dilan, Dilan diizinkan pulang dengan rawat jalan. Ia harus konsultasi dengan psikiater sesuai jadwalnya. Sebelum diizinkan pulang, Dilan diberi beberapa pertanyaan tentang Sean dan keseharian Sean. Dilan bisa menjawab semuanya Ima sendiri tak menyangka kalau Dilan sangat pintar dan bisa mengingat apa yang di sampaikan Ima.
Apakah mungkin Sean kuliah di ITB karena Dilan yang memilih? Atau Dilan yang menjawab semua pertanyaan ujian masuk perguruan tinggi negeri? Apakah seringnya pergantian kepribadian ini membuat Sean lama menamatkan kuliahnya? Ima berpikir keras. Wanita itu sedikit tahu kalau kemampuan Sean biasa saja di sekolah sebab mereka tidak satu SMA.
"Makasih ya!" kata Dilan setelah psikiater dan perawat keluar dari kamar.
"Sama-samaa," jawab Ima singkat.
"Lo baik banget, gue do'akan lo dapet jodoh laki-laki baik," kata Dilan.
"Ya, laki-laki baik kalau lo pergi dan Sean kembali lagi," batin Ima.
Dilan tersenyum manis pada Ima. Senyuman Dilan hampir sama dengan Sean. Walau Sean berubah menjadi Dilan, ketampanan milik Sean tidak pudar. Jika Sean terkesan dingin dan tidak banyak bicara, Dilan justru terkesan hangat dan cerewet.
Dilan dan Ima pulang setelah Mama dan Papa menjemput. Mama berusaha tenang dengan putranya yang kini menjadi orang lain. Sebelum bertemu Mama dan Papa, Ima berpesan pada Dilan untuk menjaga sikapnya di rumah. Ima juga berpesan kalau Dilan tidak boleh membuat onar di rumah sendiri.
Catatan :Buat teman-teman yang membaca cerita ini. Aku mohon banget buat kasih vote. Aku akan doakan kalian diberikan yang terbaik oleh Tuhan. Aminnn....
Terima kasij atas vote yang kalian berikan... Aku bakalan berusaha menyajikan yang terbaik sampai akhir.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Love You Dilan (End)
General Fictionwarning : 18 + Dijodohin sama cowok ganteng! Pasti enggak ada yang nolak, malah bersyukur. Naima dijodohkan dengan Sean, cowok ganteng yang tinggal di depan rumahnya. Sean terlihat perfect, ganteng, kaya, senyumnya manis dan punya karir yang baik...