10. Sean dan Dilan

285 27 78
                                    

Kamu tahu cinta? Cinta adalah semua tentangmu. Kamu adalah bentuk nyata dari sebuah cinta yang aku puja. Aku tak menyesal pernah mencintaimu, sebab kamu adalah irama hati yang mengalun indah sepanjang hidupku. (Betty)

***

Mata Sean melotot mendengar pengakuan Betty. Sean menyesali apa yang pernah ia ucapkan pada Betty dulu hingga gadis itu menderita karena cinta.

"Betty aku menyesal! Aku bodoh! Aku baru menyadarinya beberapa tahun ini kalau aku," tiba-tiba Sean kehabisan kata-kata.

Apa yang perlu ku dengar darimu Sean? Kamu hanya pria tampan yang merusak kisah cintaku, batin Betty.

Betty menatap Sean tanpa berkedip. Terlalu lama menatap pria itu akan berakibat fatal, yaitu jatuh cinta lagi. Selama tiga tahun Betty berusaha melupakan pria itu, kini ia muncul dalam keadaan terdesak, lalu menyesal. Betty tak tahu harus berkata apa? Ia ingin segera pergi, namun hati kecilnya melarang. Dalam hati kecilnya gadis itu juga merindukan sosok di depannya kini.

"Terlepas dari Dilan! Apa kamu pernah mencintai aku?" Betty bertanya pelan.

"Iya Betty, aku mencintaimu sejak pertama kali melihatmu! Sejak aku tahu kalau kamu pacarnya Dilan," jawab Sean mantap.

"Kenapa dulu kamu bilang kita sahabat! Aku benci kata-kata itu jika kamu yang mengucapkannya!" tanya Betty dengan suara parau menahan tangis sekuat-kuatnya.

"Aku menyesal Betty, tak seharusnya kata-kata itu terlontar dari mulutku. Seharusnya ketika kamu ingin pergi bersamaku aku membawamu pergi," jawab Sean memegang bahu Betty.

Betty bergeming. Sekuat tenaga ia berusaha tidak menangis dan menahan debaran hatinya yang sangat kuat. Pria itu selalu sukses mengguncang hatinya.

"Maaf Kak Sean! Tapi aku senang mendengar pengakuanmu. Setidaknya aku tahu kalau kamu pernah mencintaiku," jawab Betty.

"Betty, bukan pernah tapi masih!" jawab Sean.

"Dengar Kak Sean, itu dulu! Sekarang kamu harus menatap masa depanmu dengan anaknya Sultan, ketua partai Republik," jawab Betty.

"Enggak Betty, enggak! aku mau kamu!" jawab Sean.

"Maaf Kak Sean, enggak bisa!" jawab Betty.

Tanpa aba-aba Sean menyeka bekas darah di sudut bibirnya dengan pungung tangannya. Setelah dirasa bersih dari darah, pria itu menarik pelan bahu Betty dan mendekatkan bibirnya pada bibir Betty. Betty tak kuasa menolak bibir Sean, mereka berciuman.

Sean si pria ganteng berkelas kini menciumnya untuk pertama kalinya. Betty membalas ciuman itu, ia seakan tak peduli kalau Sean hampir menjadi milik wanita lain. Beberapa detik Betty tersadar, ia menjauhkan kepalanya. Tapi bibir Sean justru semakin mendekat, Sean tak ingin melepas ciuman itu.

Betty mendorong tubuh Sean pelan. Gadis itu melihat mata Sean yang sayu. Betty merasa bersalah dengan ciuman ini, namun ia tetap berkeras hati dengan pendiriannya menolak Sean. Apapun alasannya ia harus menjauh. Ia harus menjauh karena Sean akan bertunangan dengan wanita lain.

"Betty kamu menolakku!" kata Sean dengan suara parau.

"Kak Sean aku enggak bisa!" jawab Betty dingin.

Setelahnya Betty kembali menarik tangan Sean dan membawanya keluar dari basement menuju jalan. Ia tak ingin berandal tadi mengejar Sean yang mereka anggap Dilan. Mereka berjalan pelan-pelan dan sampai di depan mall. Betty mengajak Sean berjalan hingga ke trotoar di depan mall.

Dari kejauhan Betty menangkap sosok 4 berandal yang menyerang Sean, sepertinya mereka mencari Sean dan dirinya. Segera Betty menarik Sean agar mempercepat langkah dan memberhentikan taksi yang lewat. Begitu taksi berwarna biru muda itu berhenti Betty membuka pintu belakang taksi dan mendorong Sean agar memasuki taksi.

I Love You Dilan (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang