Kejahatan yang kamu lakukan padaku adalah menebar pesona di atas rasa yang aku pendam dalam diam. (Naima)
***
Dilan memacu motornya dari pasar Kebon menuju rumah. Dalam perjalannya pikiranya kembali kebeberapa tahun yang lalu saat dirinya mengenal Martin, sang preman tukang palak pedagang kecil di pasar Kebon.
Malam itu tepat jam sebelas Dilan masih menikmati sate padang langganannya yaitu warung sate Ajo. Sambil menonton bola dan merokok ia sengaja duduk di warung sate dan belum langsung pulang walau sudah menghabiskan tiga piring sate.
Tiba-tiba sekelompok orang membuat keributan di warung sate dengan memalak pelanggan dan bahkan uang hasil jualan sate juga dimintai mereka. Kasir dan para karyawan sate memohon-mohon supaya mereka tidak mengambil kotak uang dan kotak infak.
"Hoi, mana duit lo!" kata preman bertubuh kekar.
"Eh, lo salah orang minta duit sama gue. Lo mau mati?" jawab Dilan. "Hentikan aksi kalian kalau kalian mau selamet dari amukan gue!"
"Hah! Ha ha ha ha," tawa mereka meremehkan Dilan.
"Anak bau kencur kayak lo bisa apa! Mau ngehentiin aksi kami!" jawabnya.
"Sini lo," kata Dilan setelah keluar dari mejanya.
"Hiya!!!" Sang preman mencoba meninju wajah Dilan. Dilan menghindari kepalan tinju lalu ia memegang siku dan membanting sang preman.
Gubrakkk....
Bunyi dentuman meja yang patah karena preman tersebut dibanting Dilan. Perlawanan terus terjadi satu persatu mereka mencoba melawan Dilan. Beberapa dari mereka membawa senjata tajam seperti pisau dan celurit namun sia-sia. Dilan tetap bisa melawannya dan membanting mereka satu persatu.
Satu dari mereka bangkit dan mencoba akan melukai Dilan dengan celurit dari belakang namun Dilan cepat tanggap menendang tangannya dan celurit itu jatuh Dilan menendang pahanya hingga pria itu jatuh, setelahnya Dilan menarik krah bajunya dan menabrakkan kepala pria itu di dinding hingga pingsan.
Setelah perlawanan itu mereka semua kabur dengan motornya. Dan seisi warung sate berantakan dan banyak meja yang patah. Sementara Dilan sedikitpun tak tersentuh bahkan tidak terluka sama sekali. Setelahnya Dilan juga pergi meninggalkan warung dan membayar 3 piring sate yang ia makan. Semua karyawan dan orang-orang yang makan sate berdecak kagum, pakai ilmu kebal jenis apa anak muda ini? Mengapa sedikitpun ia tidak terluka.
Di perjalanan pulang ke rumah, motor yang dikendarai Dilan mendadak dikejar beberapa orang yang juga mengendarai motor. Awalnya Dilan tidak menanggapi orang itu tapi tepat di ujung jalan Dilan dicegat beberapa motor yang dikendarai preman. Sepertinya preman yang ia lawan menghubungi kawannya. Mereka sepertinya akan membalas keributan yang dibuat Dilan.
Dilan menghentikan motornya dan menatap mereka satu persatu. Jumlah kawanan mereka 15 orang. Mereka membawa senjata tajam, rantai dan tongkat bisball. Mata Dilan menangkap sosok pria 30 tahunan dan pria itu bernama Martin, pria pembuat onar yang sering disebut-sebut di warung sate sebagai ketua geng jahat.
Martin tersenyum sinis melihat Dilan yang ia anggap bau kencur. Tangannya mengkode anak buahnya untuk melawan Dilan. Dilan dikeroyok beberapa orang tapi Dilan tetap tak terluka dan tak terpukul sedikit pun. Bahkan senjata mereka terlempar dari tangan mereka akibat tendangan Dilan.
Dilan sangat hebat, semua yang menyerangnya ia libas tanpa ampun. Terakhir tubuh salah satu anak buah Martin ia lempar tepat di hadapan Martin hingga pria brewokan itu ambruk dan marah. Martin dibantu dua anak buahnya mencoba melawan Dilan menggunakan rantai. Ketika rantai mengenai tangan Dilan, Dilan justru merarik rantai itu lebih kuat hingga rantai itu terlepas dari si empunya dan berhasil dikuasai Dilan.
Setelah melumpuhkan dua anak buah Martin Dilan melawan Martin. Martin mencoba meyerangnya dengan tongkat bisball namun Dilan justru mengaitkan tongkat bisball rantai yang ia pegang dan akhirnya tongkat itu terlepas dari tangan Martin. Mereka kini satu lawan satu dengan tangan kosong. Baru saja Martin akan meninju Dilan tangan Dilan justu menangkap kepalan tangan Martin dan membekuk Martin.
Singkat cerita perkelahian dengan ketua geng itu menghasilkan hidung martin patah dan Martin terhempas beberapa kali karena tendangan Dilan dan Dilan juga melempar tubuh Martin ke dinding jembatan layang. Setelah Martin pingsan Dilan kabur dengan motornya. Tak ada yang tahu kalau Martin dikalahkan oleh anak seorang pemimpin masyarakat yang punya kepribadian lain bernama Dilan.
Keesokan harinya berita menayangkan penangkapan Martin yang pingsan di lorong jembatan layang. Hingga kini polisi tak tahu siapa penyerang Martin yang memang buronan polisi pelaku pemerasan, penyerangan
dan penganiayaan. Setelahnya Martin dipenjarakan dan kemungkinan tahun ini ia dibebaskan. Martin juga sudah mencari tahu yang membuat hidungnya patah adalah Dilan. Sebab yang suka duduk dan makan sate di pasar Kebon adalah Dilan bukan Sean, dan mereka juga sudah mendapatkan informasi kalau perempuan yang sering diajak Dilan makan sate kala itu adalah Betty Lavia.***
Habis manis sepah dibuang adalah kata yang terngiang di telinga dan selalu terbayang di pikiran Ima. Siang hari Dilan membopongnya supaya Ima mau menemani dirinya bertemu psikiater. Ima juga mengingat kejadian romantis saat makan gulali bersama dan makan sate di warung sate pasar Kebon. Mendadak hal romantis yang ia bayangkan sirna sekejab gara-gara munculnya wanita masa lalu bernama Betty.
Hatinya sangat sakit saat Dilan bercakap-cakap dengan Betty. Sikap Dilan sangat baik seperti menganggap Betty adalah ratunya. Sementara dirinya tak pernah diperlakukan seperti itu oleh Dilan. Dilan justru ketus dan tidak memanggilnya Ima malah memanggilnya dengan sebutan tetangga.
Sudah dilambung tinggi oleh Dilan tiba-tiba dihempaskan dan rasanya tentu saja sangat sakit. Pria itu cepat sekali berubah pikiran saat bertemu Betty. Siapa Betty? Sepertinya kenal dengan Dilan ataupun Sean. Apakah nantinya Betty akan merebut Sean dari dirinya mengingat Betty cantik dan muda tentunya.
Ima masih menangis dan menelungkupkan dirinya di tempat tidurnya. Ia merasa tertekan batin, lebih sakit dari pada saat tunangannya dibatalkan. Kejahatan yang paling sadis dalam dunia percintaan adalah adanya orang lain di hati orang yang dicintai. Kini ia merasakan sakitnya diduakan walau yang menduakannya bukanlah Sean. Tiba-tiba ia teringat dengan Sean yang mengajaknya makan di restoran Padang, memaksanya makan jengkol dan joging berdua. Yang paling tidak pernah ia lupakan adalah saat Sean menangkap dirinya yang hapir jatuh saat mengantar minuman.
Ia rindu Sean, Sean pasti tidak salah memilihnya. Ia tak tau bagaimana cara mengembalikan Sean kembali. Sean pasti sedang tidur panjang dan sementara digantikan oleh Dilan.
"Sean...," Ima menyebut nama Sean sambil menutup wajahnya di atas bantal. Ia masih menangis karena kejadian tadi. Air matanya membasahi bantalnya. Ia sengaja menangis sekencang-kencangnya di atas bantal agar bunda dan ayahnya tidak mengetahui kesedihannya.
Ia sempat berpikiran untuk mengakhiri perjodohan dan menyerah begitu saja. Sebab dalam pikirannya Sean kembali dan lebih memilih Betty dari pada dirinya. Jika itu terjadi itu justru lebih sakit dan rasanya ingin mati saja.
"Enggak, enggak aku enggak boleh menyerah. Aku tetap harus sabar menghadapi ini semua. Aku tak peduli ada wanita lain. Aku bisa menyadarkannya kalau aku sangat mencintainya lebih daripada wanita itu mencintainya," gumam Ima.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Love You Dilan (End)
General Fictionwarning : 18 + Dijodohin sama cowok ganteng! Pasti enggak ada yang nolak, malah bersyukur. Naima dijodohkan dengan Sean, cowok ganteng yang tinggal di depan rumahnya. Sean terlihat perfect, ganteng, kaya, senyumnya manis dan punya karir yang baik...