Part 24

837 80 17
                                    

"Ini sudah lewat dari jam 12.. dimana dia?" Ucap seorang dokter pria setelah melihat jam tangan nya..

Tiga orang perawat datang menghampiri dokter berkulit tanned dan menggunakan kacamata bulat bening..

"Oh dokter kwon, ini sudah jam makan siang.. apa anda sudah makan, dok?" Tanya seorang perawat berambut cokelat gelap..

"Be..belum.. aku sedang menunggu seseorang sekarang" ucap yul berusaha untuk tersenyum ramah pada ketiga perawat yang terus tersenyum pada nya sejak tadi, bahkan yul bisa melihat jika seorang perawat berambut cokelat terang tersipu malu menatap dirinya..

"Jadi maukah kau pergi bersama kami ke cafeteria, dok?" Tanya perawat berambut hitam sekarang

"Oh.. tidak.. ak..." ucap yul terpotong saat ponsel nya berbunyi dan yul terlihat panik setelah melihat nama sang kekasih muncul di layar ponsel nya..

"Ak.. aku harus pergi sekarang.. ini panggilan darurat.. pemisi" ucap yul yang langsung pamit dari hadapan ketiga wanita yang melihat nya dengan bingung..

"Sampai ketemu lagi nanti, dokter kwon" ucap wanita berambut hitam melambaikan tangan nya pada yul yang hanya menganggukkan kepala nya dan menjawab 'nae'..

Yul berniat menjawab telfon dari jessica tapi panggilan itu lebih dulu berakhir sebelum berhasil di jawab oleh yul.. yul langsung panik dan berniat menelfon balik jessica, tapi suara ponsel yang terdengar tidak asing di telinga nya terdengar di dekat yul, membuat pria itu mencari sumber suara itu dan kaget saat mendapati jessica berdiri di hadapan nya dengan tatapan yang sangat dingin sambil memegang ponsel nya..

"Si..sicababy.." yul menelan saliva nya dan berjalan mendekati jessica yang jelas melihat semua nya..

"Aku meninggalkan mu sendiri kurang dari dua puluh empat jam dan kau sudah dengan wanita lain.. kau terlihat cukup popular huh?" Ucap jessica menaikan satu alisnya dan tersenyum smirk pada yul..

"Hey.. aku tidak melakukan apapun.. mereka sedang menuju cafeteria dan kebetulan bertemu dengan ku, baby.. chinca" ucap yul berusaha meyakinkan jessica dan mulai mengeluarkan keringat dingin di dahi nya..

"Aishh! Bisakah kau tidak terlihat tampan? Aku malas jika harus menambah daftar iblis penggoda mu, cukup victoria saja" ucap jessica kesal yang membuat yul tersenyum dan mengelus pipi jessica..

"Baby.. jangan bicara seperti itu.. dia teman ku, okay? Aku sudah jelaskan semalam kan, aku tidak akan mencintai wanita lain dan aku akan berusaha untuk menjaga jarak ku semaksimal mungkin agar tidak jatuh ke dalam lubang dosa.. amin.." ucap yul yang kemudian terkekeh dengan ucapan nya sendiri.. jessica menghela napas nya dan memeluk yul..

"Aku harap kau menepati janji mu, seobang-ah.." ucap jessica membenamkan kepala nya di dada yul dan menikmati kehangatan dari pelukan sang kekasih yang juga mengelus rambut nya..

"Dan kau juga harus menepati janji mu semalam.." ucap yul yang membuat jessica menjauhkan tubuh mereka dan menatap nya dengan serius

"Tapo yul.. apa kau yakin? Apa ini tidak terlalu buru-buru? I mean.. kita baru kenal hanya beberapa bulan.." ucap jessica yang terlihat khawatir dengan rencana yang yul inginkan..
Yul tersenyum dan memegang kedua tangan jessica, menatap dalam dan lembut mata sang kekasih..

"Baby.. waktu bukan lah patokan untuk mengukur seberapa dalam cinta seseorang.. waktu juga bukan jawaban untuk kita berani memasuki babak baru kehidupan.. tapi cinta, kepercayaan, keberanian dan juga kesiapan secara finansial lah yang terpenting untuk mengambil langkah besar seperti ini, baby.. kau tau aku sangat mencintaimu kan? Kau bisa dengar kan detak jantung ku ini.." yul meletakkan tangan jessica di dada sebelah kiri, tepat di depan jatung nya..

The UnseenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang