~•¤•~
Ainsley, Luke dan Sor memusatkan perhatiannya kepada kertas yang disodorkan oleh Hugo. Tempat itu sekejap berubah menjadi hening. Tersirat ketidakpercayaan yang membumbung tinggi, jelas sekali memunculkan tanda tanya besar di benak mereka.
Bukankah putra tunggal keluarga Lichfield itu baru saja menyumpal telinganya dengan tisu? Lalu mengapa sekarang dia bisa mendengar pembicaraan kami?
Ainsley memicing, memandangi Hugo layaknya sedang menginterogasi seorang pencuri lukisan bersejarah. Dia menghela napas kasar. "K-kau kenapa bisa menyimpan benda berharga ini?"
"Aku memang menyimpannya," jawabnya singkat. "Terlebih lagi, semenjak ayah meninggal ... aku bertekat untuk melanjutkan perjalanannya. Kalian tahu? Seumur hidupnya, beliau hanya menghabiskan waktu untuk menjaga buku tua ini. Seakan-akan ayah ditakdirkan untuk itu bahkan dia meninggalkan pesan untukku agar aku mencari Sang Pesulap dengan menggunakan jurnal kehidupan."
Luke tersenyum pasrah, membiarkan kumis khas kelincinya bergerak spontan. "Ayahmu memang sosok penuh tanggung jawab, bahkan sampai dia meninggal ... Harold tetap bersikeras menitipkan jurnal ini kepadamu lewat Kotak Hainuwele yang dipenuhi oleh mantra leluhur keluarga Lichfield. Ketika saatnya tiba, kotak tersebut akan terbuka dengan sendirinya dan secara otomatis tiba di tanganmu, benar heh?"
Hugo terkekeh, lantas dia melipat tangan---memandang Luke lekat. "Bagaimana kau tahu akan hal itu? Kau membaca pikiranku lagi?"
Ainsley dan Sor hanya menyimak, menunggu timing yang pas untuk meredakan kemarahan mereka. Ainsley melirik jurnal Hugo sekilas, ia membandingkannya dengan sampul miliknya. Terdapat lambang yang berbeda, jurnal kehidupan Ainsley melambangkan Pohon Beringin emas dan memuat berbagai fakta mengenai suatu wilayah. Sementara milik Hugo, terdapat gambar Pinus emas di sana namun ia belum bisa menebak isi khusus dalam jurnalnya.
"Heh? Kau menuduhku, Pangeran?Jangan lupa bahwa aku merupakan sahabat karib orangtua kalian. Jelas si tampan ini tahu." Luke berceloteh seraya memandang Hugo dengan sengit.
"Kotak Hainuwele selalu dijaga semenjak kakeknya kakek kakeknya buyutku menapakkan kaki di tanah Shea ini. Kotak gaib yang melambangkan keluarga Lichfield dan hanya keturunannya lah yang bisa memiliki dan mengetahuinya," jelas Hugo dengan bangga.
"Aku tahu, namun aku bisa menebaknya! Sudah kubilang Harold ayahmu sendiri yang menceritakannya!" Luke menimpali, kali ini mereka mulai beradu argumen.
Hugo terkekeh. "Diamlah, Kerdil. Jelas aku tahu ... kau mengetahuinya karena telah membaca pikiran putra keluarga Lichfield di saat ia lengah. Ayah tidak akan mungkin membocorkam rahasia keluarga."
Luke menyeringai. "Dengar---"
Sor yang sudah tidak tahan lantas memukul meja dengan satu tangannya. Dalam sekejap benda itu pun terbelah menjadi dua bagian, diikuti rumah yang bergetar menimbulkan suara kayu bergesek. Ainsley, Hugo dan Luke secara spontan memandang Sor, bahkan kedua sapu hidup berusaha pura-pura mati karena terkejut. Tubuh ringkih Sor ternyata sekuat beton.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ainsley Tricks: The Mysterious Puzzle
FantasyAinsley Felton, gadis manis yang tidak pernah percaya pada keajaiban. Hidupnya berubah terbalik ketika mengunjungi kakeknya di Kota Shea. Kota misterius yang tidak pernah terlihat di peta maupun satelit. Awalnya, liburan akhir tahun di Kota Shea ada...