+08+ 20 (twenty)

267 76 104
                                    

Kurang berapa sih votenya?

Hadeh gak tercapai ya padahal dikit lagi .. sad:(

Ya udah gapapa aku bakal up sekarang ...

Kalian vote ke berapa? Jangan lupa ya...

Di tunggu komentar kalian setiap paragrafnya..

Di tunggu komentar kalian setiap paragrafnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


+++

Ini bukanlah perihal satu atau dua harinya,
Tapi bagaimana ini, kau tersenyum dihadapanku,
Aku merasakanya,
Ini bukanlah saat dimana ku hanya bisa terdiam.

Seventeen ~ 20

+++

Seperti sebuah Drama korea yang selalu bisa membuat para penonton terkagum, terharu, takut, atau jatuh cinta kepada sang pemeran yang ada dalam cerita, Itu yang dirasakan Bora saat ini.

Setelah sarapan tadi pagi Bira mengajak Mingyu untuk menemani nya ke pameran karya seni lukis, hal ini adalah yang Bora suka, melihat setiap goresan kuas membuat sebuah gambar gambar yang indah dan penuh makna.

Bora bisa merasakan apa yang dirasakan seniman saat membuat karya karya yang saat ini dilihat Bora.

"Noona?" Bora menoleh saat Mingyu memanggilnya.

"Mingyu-ya bukankah sudah ku bilang panggil aku Bora." Bora menatap kesal Mingyu yang menggaruk belakang kepalanya.

"Ah ya, Bora-ya apakah kita masih lama?" Tanya Mingyu dengan wajah tersiksanya, Mingyu walaupun juga suka dengan karya seni, tapi Mingyu juga manusia dia lelah menemani Bora yang 2 jam terus berkeliling tanpa istirahat, Mingyu bahkan berpikir apakah Bora punya kekuatan hingga tak merasakan lelah sedikitpun, hal itu tercetak jelas dari wajah Bora yang tak menampakan lelah sedikitpun.

Bora melihat jam tangan nya yang menujukan pukul 11.25

"Kita sudah berkeliling terlalu lama Gyu-ya baiklah kita cari makan siang sekarang." Ucap Bora, tanpa melihat kearah Mingyu dia segera menuju parkiran.

Setelah mereka masuk ke dalam mobil Mingyu segera melajukan mobilnya menjauh dari tempat pameran.

"Kita mau makan apa?" Tanya Mingyu tanpa menoleh kearah samping dimana Bora duduk.

"Aku ikut aja, yang penting harga murah dapat makanan banyak." Celetuk Bora dengan santai, kebiasaan yang dibawa Bora selama belajar di LA.

Mingyu yang mendengar kalimat itu tersenyum tipis, Bora berbeda dari yang Mingyu pikirkan.

+++

"Kau masukan ini dalam makanan yang selalu di konsumsi oleh Jimin dan istrinya." Ucap seorang pria dengan pakaian pelayan.

✔️°•Danger•° JIMIN [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang