+17+ I Don't Know

143 48 76
                                    

Up cepat? Bisa sebenernya tapi aku agak kurang yakin aja sama apa yang aku tulis.

Kalo kalian suka bisa komen lanjuutt...

Aku tuh sebenernya suka sama cerita ini soalnya aku bikin waktu aku berantem sama orang yang spesial di duniaku, ya walaupun dia udah ada yang punya hiks...

Jadi gapapa I strong kaya neng Seulgi hehe...

Let's read...

+++

Aku gelisah, setiap hari memikirkanmu,
Kau tak tau, perasaanku padamu terus bertambah besar,
Beratus kalilipat setiap harinya.

Apink ~ I Don't Know

+++

Yuna tersentak saat suara Jimin menyapa telinganya. Yuna berbalik menatap Jimin yang berada tepat di sampingnya.

"Kau belum tidur?"

Jimin membuka matanya. Menghembuskan napas sejenak. Bagaimana dirinya tidur jika Yuna saja selalu bergerak di sampingnya.

"Ada yang mengganggumu?" tanya Jimin dengan wajah lelahnya.

Jimin adalah orang yang sangat peka terhadap sekitar. Dirinya bisa melihat dengan jelas bagaimana orang itu sedih, senang atau bingung.

"Aku mendengar apa yang kau bicarakan," cetus Yuna tanpa mengalihkan pandangannya hingga Yuna dapat melihat Jimin yang tersentak saat mendengar ucapannya, "Bisakah kau jelaskan padaku?"

Jimin memejamkan matanya sejenak lalu menatap Yuna yang sudah menunggu penjelasannya. Mau bagaimanapun Yuna adalah kakak dari Bora. Yuna harus tahu apa yang akan terjadi dengan adiknya.

"Mereka sudah mengetahui tentang adikmu," ucap Jimin seraya meletakkan tangannya di kepala Yuna, "Dan itu membuatku cemas."

"Mereka yang kau maksud apakah yang membawaku waktu itu?"

"Hm, aku takut jika mereka menggunakan Bora untuk memancingmu keluar, dan dia menggunakanmu untuk memancingku keluar."

Yuna menyentuh dada Jimin bermaksud untuk menenangkan suaminya itu. Astaga suami:v. Yuna masih saja merasa ini mimpi semata.

"Bukankah sudah ada Mingyu yang menjaga Bora, kau tidak perlu mencemaskannya," tenang Yuna entah kalimat itu ia tunjukkan kepada Jimin atau malah kepada dirinya sendiri. Meyakinkan jika sang adik baik-baik saja di luar sana.

"Aku belum sepenuhnya percaya dengan orang itu," aku Jimin.

Jimin menarik kembali tangannya untuk menyentuh tangan Yuna yang berada di dadanya. Jika dibiarkan akan terjadi hal-hal yang diinginkan oleh Jimin. Atau mungkin pembaca juga? Penulisnya juga. Astaga puasa.

✔️°•Danger•° JIMIN [REVISI] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang