+10+ Good Night

255 79 246
                                    

Halo danger up nih ...
Siapa yang nunggu?

Absen sini-sini...

Vote sebelum membaca...

Jimin in your area!

Mingyu miss kalian nih, kalian miss Mingyu juga gak?

Sebelum membaca rekomendasi in donk cash cowok yang cocok buat jadi antagonis?

Cus aja sekarang ya...

+++

Berhentilah mengujiku, jangan tampilkan wajah memyedihkanmu, tidak, tidak, tidak.

Good Night ~ Dreamcatcher

+++

"Ah!"

"Yuna-ya  kau kenapa?!" Jimin segera mendekat kearah Yuna.

"Hanya terkena pisau," Yuna tersenyum tipis seraya memasukan jarinya ke mulut. Reflek. Tapi setahunya itu bisa menghentikan darah yang keluar.

"Makanya hati-hati, lain kali suruh pelayan menyediakan makanan tanpa pisau," titah Jimin dengan wajah kesalnya menutupi kekhawatiran nya.

Yuna tersenyum melihat Jimin yang memperhatikan nya. Menggemaskan. Sebenarnya Jimin itu manusia atau malaikat sih, kenapa bawaan nya selalu bahagia saat di sampingnya.

"Ini hanya aku yang kurang hati-hati aja Jimin-ah."

"Tapi tetap saja kau terluka!" suara Jimin terdengar semakin kesal saat Yuna menolak halus titah Jimin, "Jika bukan karna kau mungkin mereka sudah kupecat."

"Kenapa karna aku?" tanya Yuna.

"Ya...

Karna ada kau aku tidak bisa memecat mereka," kilah Jimin, Jimin melanjutkan makannya tanpa mengubris Yuna yang tetap setia memandangnya.

"Kenapa karna aku kau tidak bisa memecat mereka?" Yuna bertanya lagi dengan nada penasaran.

"Memang nya kau ingin mereka kupecat?" dengus Jimin kesal dengan Yuna yang menghentikan acara sarapannya.

Yuna menggelengkan kepala nya sebagai respon pertanyaan Jimin, tanpa rasa bersalah Yuna melanjutkan sarapannya dengan tenang.

"Jimin-ah," ucap tiba-tiba Yuna saat Jimin akan memasukan makanannya ke dalam mulut.

"Makan dulu lalu kau bisa bertanya apapun."

"Arraseo."

(Mengerti)

+++

"Bagaimana? Sudah kau berikan kepada mereka?" tuntut pelayan pria kepada seorang koki.

"Saya sudah memasukan benda itu kedalam makanan mereka, tetapi saya tidak tau apakah mereka memakannya," Koki tersebut menunduk, memberikan sikap sopan kepada pelayan pria.

"Siapa yang mengantar makanan ke kamar mereka?"

"Pelayan Kim."

Pelayan pria itu berjalan meninggalkan dapur, mencari keberadaan Pelayan yang dimaksud sang Koki, dia harus memastikan jika benda itu dimakan oleh pasangan Yoon itu.

Jika tidak nyawanya akan melayang dengan mudah, semoga Tuhan menyelamatkannya.

"Dimana Pelayan Kim?"

"Eoh! Dia dipindah tugas ke masion tuan muda," ucap kepala pelayan.

"Kenapa dipindah tugas?"

✔️°•Danger•° JIMIN [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang