✔️°•Danger•° JIMIN [REVISI]

+06+ Dreamcatcher

Hai balik lagi sama aku nih...
Miss me?

Hehew

Siap kasih komentarnya?

Siap di bikin baper sama Jimin oppa?

Siap vote nya?

Ini nih orang yang bikin kita baper...

Yoon Jimin

Insyaallah aku akan update 3 or 4 hari sekali hehew...

Kalo lupa ingetin aja akunya...

Kalo work ini tembus 500 lebih pembaca aku up 2 hari sekali

Kalo 1000 pembaca aku up setiap hari deh...

Hehew yuk ajak temennya baca hehew....

Oh iya panggilan Yuna untuk Jimin aku ubah ya dari Jimin-ie menjadi Jimin-ah

Sepertinya lebih ngefill pakai -ah

Happy reading

+++

Setiap pagi, aku mengingat lagi apa yang aku mimpikan semalam, aku takut kamu datang pada mimpiku kemarin dan aku tak menyadarinya, ini aneh, aku yakin aku sudah bangun, tapi mengapa sentuhan dan tatapanmu masih terasa nyata bagiku.

Gfriend ~ Dreamcatcher

+++

       Mimpi buruk bisa menjadi mimpi indah untuk orang lain, seperti Bora yang tak pernah berpikir jika Yuna akan menikah dengan Jimin secepat ini, bagai mimpi buruk yang tak pernah Bora bayangkan sama sekali, tapi di sisi lain Bora bahagia melihat kakaknya bahagia dengan pernikahan nya dengan Jimin.

       Melihat Yuna yang pantang menyerah dan begitu bersemangat melatih Jimin untuk bisa berjalan lagi seperti sedia kala, membantu menyeimbangkan tubuh Jimin lalu mengajak berjalan perlahan, pemandangan yang indah bukan?

       Hari ini adalah hari terakhir Bora berada di rumah ini, Bora akan pulang ke rumah nya, rumah keluarga Na, tempat di mana Bora dan kakaknya tinggal, pasti akan sepi karena kakaknya sudah menikah dengan pangerannya.

"Kau akan pulang sekarang?"

Suara itu mengagetkannya.

Dongwook.

Menghela napas sejenak untuk menenangkan detak jantungnya.

"Iya, aku harus segera pulang," ucap Bora tanpa mengalihkan pandangan nya dari dua insan di depan nya itu.

"Sebelumnya aku minta maaf karena sudah menikahkan mereka berdua secara tiba-tiba, sebagai ucapan permintaan maaf ku, aku akan mengirim salah satu orangku untuk menjaga mu disana, " celetuk Kakek Yoon, "aku tidak menerima penolakan, kau sekarang juga sudah menjadi cucu ku Bora."