Hello iam back uwuu...
Maaf gak penuhin janji...
Setelah ini aku gak bakal bikin janji lagi takutnya gak kepenuhi...Pada kangen Jimin atau Mingyu nih?
Eh tau gak aku oleng ke jhope masa? Wkwk
Yaudah cus aja ya...
+++
Aku tak tau apakah ada yang salah, aku hanya mengikuti naluriku, dengan satu gigitan apel merah.
Chase me ~ Dreamcatcher
+++
Disaat kebanyakan orang sudah memejamkan mata Mingyu adalah salah satu orang yang berkeliaran di malam hari, atau lebih tepat nya dini hari, Mingyu melihat jam tangan nya yang menunjukan pukul 00.48.
Mingyu melajukan mobilnya menuju rumah Bora, sebelumnya Mingyu pikir akan bermalam di rumah kakeknya, tapi ada satu hal yang membuat mengurungkan niat menginap nya. Kehadiran seseorang yang sangat ingin Mingyu jauhi. Kakak sepupunya. Andai Minhee ada disana pasti dia akan senang hati akan menginap.
Brum!
Mobil hitam itu memasuki halaman rumah Bora, Mingyu ingin segera beristirahat tubuh nya pegal sekali.
"Hoamm!"
Mingyu berjalan menuju kamar yang disediakan untuk nya, ya kamar tamu yang sekarang menjadi kamar pribadi nya. Mingyu sengaja berjalan memutar untuk memastikan apakah nona nya sudah istirahat atau masih berada di galery lukis nya.
Ceklek!
Setelah membuka pintu Mingyu segera masuk ke dalam galery itu dan menemukan Bora yang tertidur di meja dekat jendela besar.
"Ra-ya? Ireona palli, kau harus pindah ke kamar." (Cepat bangun) Mingyu menepuk pelan pundak Bora.
Setelah Mingyu melihat mata yang tadi nya tertutup sekarang terbuka Mingyu segera memperbaiki posisinya, dia hanya malu jika berada lebih dekat dengan nona nya itu.
"Eoh! Kau sudah pulang."
"Ku kira kau akan menginap disana."
Bora yang sekarang sudah bisa mengusir sedikit kantuk nya melihat ke arah Mingyu yang berdiri tepat di samping nya.
"Hm, tadinya aku ingin menginap hanya saja aku berpikir jika tidur di rumah ini lebih nyaman."
+++
"Jimin-ah, apa kau sudah selesai? Ini sudah larut malam," Yuna menoleh ke arah Jimin setelah melihat jam dinding yang berada di ruang kerja Jimin.
Mereka masih di kantor, pekerjaan Jimin menuntut untuk segera diselesaikan hingga dini hari seperti ini.
"Kau bisa istirahat dulu, pintu sebelah kanan itu kamar pribadi yang ada di kantor," Ucap Jimin tanpa menoleh ke arah Yuna.
Karena sudah merasa sangat mengantuk Yuna tak membantah apa yang diucapakan Jimin.
"Baiklah, aku tidur ya Jim, kau juga harus segera beristirahat."
Cup!
"Ciuman selamat malam."
Yuna segera menuju ke kamar setelah memberikan ucapan selamat malam untuk Jimin, meninggalkan Jimin yang sekarang tidak fokus mengerjakan tugas nya saat ini.
_aku kenapa?_
Menghela napas sejenak lalu menyemangati dirinya sendiri untuk lebih giat, hanya tinggal satu berkas yang belum Jimin baca lalu tanda tangan.
"Jimin-ah!"
Jimin segera menanda tangani berkas di depan nya lalu menyusul Yuna yang berteriak memanggilnya.
"Kenapa?" Tanya Jimin setelah melihat Yuna berada di dalam kegelapan kamarnya.
"Apa lampunya mati?" tanya Yuna menatap sekelilingnya yang gelap, Yuna tadi sudah mencoba menyalakan lampu nya tapi tidak ada perubahan.
Jimin menghela napas sejenak, dia kira Yuna kenapa-kenapa.
"Lampunya mati, belum diganti sama petugas."
Jimin menghampiri Yuna yang sudah berada di kasur, Jimin merebahakan tubuhnya di samping Yuna, dia sudah bisa pindah tanpa bantuan siapapun, perkembangan yang bagus Jimin sangat berterimakasih kepada Yuna yang merawatnya dengan baik hingga sekarang dia bisa berdiri sendiri.
"Yuna-ya kau sudah tidur?" Jimin menolehkan wajah nya menghadap Yuna, walaupun keadaan gelap Jimin masih bisa melihat wajah Yuna walaupun samar.
Wajah tenang Yuna entah mengapa menghantarkan hangat di dalam hatinya, wanita di depan nya sangat sabar walaupun kadang menjengkelkan dengan sikap keras kepala nya.
"Terimakasih untuk hari ini Yuna."
+++
"Apakah ini akan berhasil?"
"Tentu saja akan berhasil!"
"Tapi sepertinya mereka tidak pulang malam ini."
"Tenang kita bisa melakukan nya besok, sekarang kita harus tidur."
Dua orang itu bergegas menuju kamar masing-masing, besok adalah hari yang sangat berat untuk mereka, semoga rencana mereka untuk keluarga Yoon segera berhasil.
"Jimin-ssi maafkan aku untuk rencana besok."
Orang itu segera menghampiri alam minpinya dengan perasaan tidak tenang.
+++
Pagi hari menyambut mereka yang berada di masion keluarga Yoon, tepat pukul 09.00 Jimin dan Yuna berada di depan pintu masion mereka. Para maid dan pekerja berbondong-bondong berjajar untuk menyambut tuan muda mereka.
"Selamat datang kembali tuan muda dan nona muda."
Mereka semua mengucapkan kalimat itu bersamaan dengan Jimin dan Yuna masuk ke dalam rumah, Yuna yang mendengar sontak mengelus dada nya yang berdetak dengan kencang. Terkejut. Sedangkan Jimin dengan sikap santai nya, dia sudah terbiasa dengan ini semua.
"Nona apakah anda ingin makan sesuatu?" salah satu maid maju untuk bertanya.
"Em bisa siapkan makanan untuk aku dan Jimin, apasaja yang penting bisa dimakan." Yah mereka langsung pulang setelah bangun tidur.
"Segera nona kami siapkan."
Yuna mendorong kursi roda Jimin menuju kamar mereka, setelah sampai di kamar Jimin terlebih dahulu membersihkan dirinya. Mandi. Setelah itu giliran Yuna.
Tok!
Tok!
Tok!"Masuk!"
Dua maid masuk ke kamar Jimin membawa sarapan pagi mereka, meletakkan di meja kamar lalu pamit keluar tak lupa mengucapkan 'selamat makan' kepada tuan nya.
"Eoh! Sudah datang," Yuna segera duduk di samping Jimin, tak lupa mengambil makanan untuk Jimin.
"Selamat makan!"
Mereka makan dengan tenang, tanpa suara.
"Ah!"
"Yuna-ya kau kenapa?!"
+++
Bersambung...
Akhirnya up juga hehew maaf ya lama yang nungguin hehew...
Janga lupa jejak kalian aku tunggu...
Salam manis dari Jimin kakak...
KAMU SEDANG MEMBACA
✔️°•Danger•° JIMIN [REVISI]
Random[Action-Romansa] [On going] [Completed] 🎖First In JIMIN [june 2021] 🎖First In Yumin [August 2021] Revisi bertahap... Cast = 1. Yoon Jimin - Park Jimin 2. Na Yuna - Choi Yuna Na Yuna tidak menyangka bisa jatuh cinta pada seorang pengusaha kaya ray...