+15+ Feel Special

165 48 74
                                    

Welcome back hehe gimana nih Danger up lagi...
Aku baru punya feel buat nulis lagi...
Kemarin aku bilang kalo mood gue baik waktu mau nulis lagi...

Eh aku mau bilang jangan jadi pembaca rahasia yaa... Rasanya di sinder itu gak enak tau hehe...

Langsung aja aku gak mau lama-lama..

Banyak vote cepet up...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


+++

Kau membuatku merasa istimewa,
Tidak peduli seberapa banyaknya dunia ini membuatku sedih,
Bahkan kata-kata yang sakit menusukku,
Aku memahamimu, aku tersenyum lagi,
Itulah yang kamu lakukan.

Feel Special ~ Twice

+++

Sinar bulan menerangi jalan-jalan yang penuh dengan orang-orang di tepi jalan. Barisan tenda tertata rapi dengan barang jualannya. Aroma wangi dari makanan dan suara selalu didengar setiap langkah yang diambil Yuna.

Setelah dirinya benar-benar sembuh, Jimin berjanji akan membawanya ke bazar yang diadakan di akhir musim semi.

"Jimin-ah, apa kau ingin sesuatu?" celetuk Yuna saat mereka sudah memasuki kumpulan orang-orang yang bergembira itu.

"Tidak ada," ucap Jimin melirik sekilas pada Yuna yang berjalan di sampingnya. Sebenarnya dirinya tidak enak dengan kondisinya saat ini. Berjalan dengan kruk. Apakah Yuna malu berjalan dengannya? Sepertinya tidak.

"Ah! Aku seperti ingin merasakan semua makanan disini," Yuna menghentikan langkahnya, "Bolehkah?"

Yuna memasang wajah memohon dengan mata berbinar. Jimin yang melihat tingkah Yuna hanya bisa menatap Yuna dengan malas. Sepertinya dirinya harus mengeluarkan banyak uang malam ini. Bukannya pelit hanya saja Jimin tidak suka terlalu banyak mengeluarkan uang.

Jimin melihat jam tangannya menunjukan pukul 8 malam. Sepertinya mereka mempunyai waktu yang cukup untuk bersenang - senang sebelum pukul 10 malam.

"Aku akan menunggu disana," Jimin menunjuk kearah bangku kosong yang berjarak beberapa meter dari dirinya.

"Kenapa tidak ikut denganku?"

"Kau akan malu jika berjalan denganku," ucap Jimin menunjuk kruknya, "Aku akan menghambat jalanmu."

Yuna menatap malas kearah Jimin. Hey! Apa gunanya Jimin mengajak Yuna kesini jika dirinya tidak bersenang-senang bersama. Padahal kan Yuna ingin menghabiskan malam dengan Jimin.

"Apa aku terlihat keberatan denganmu?" tanya Yuna. Yuna mengambil salah satu tangan Jimin menyatukan jari-jari mereka. Yuna tersenyum sekilas lalu mengalihkan pandangannya ke depan.

✔️°•Danger•° JIMIN [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang