Part 6 : My Boo

105 22 13
                                    

°°°

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


°°°

Tanpa sadar Arsalan mengendarai motornya dengan kecepatan tinggi, seperti seorang pembalap yang berada di sirkuit, Arsalan berharap Agar Maheswari tidak berani lagi minta di boceng motor olehnya.

"Arsa! Pelan-pelan! Gue takut!" Teriak Maheswari.

Namun Arsalan semakin menambah kecepatan motornya.

"Berhenti! Arsa stop!" Detak Jantung Maheswari seakan ikut berpacu melawan kecepatan motor Arsalan.

Karena sudah tiba di rumah Maheswari, Arsalan memarkirkan kendaraan nya di depan pintu gerbang.

"Turun!" Teriak Arsalan.

Namun yang terdengar hanyalah isakan Maheswari.

"Lo kenapa lagi! Cengeng banget! Turun!" Maki Arsalan, karena Maheswari senang sekali membuatnya kesal, dengan sikapnya yang kekanak-kanakan.

Dengan segera Maheswari turun dari motor milik Arsalan sambil menangis tersedu-sedu.

"Arsa! Kenapa sih jahat sama gue!" Isak Maheswari.

"Ck! Bukan gitu Eswa!" Kalau boleh jujur sebenarnya Arsalan sangat tidak bisa melihat seorang wanita menangis.

Akhirnya karena tidak tega, Arsalan turun dari motornya dan melihat keadaan Maheswari.

"Arsa kenapa sih, selalu kasar sama gue! Kenapa sih gak suka banget sama gue! Kenapa Arsa!" Maheswari masih saja terus menangis dengan sangat sedih.

"Ppptthhh..."

Tiba-tiba Arsalan tertawa terbahak-bahak dan Maheswari pun menghentikan tangisnya.

Demi apa! Arsalan tertawa, membuat jantung Maheswari mendadak tidak sehat, melihat senyum dan tawa Arsalan yang begitu terlihat manis dan mempesona, Maheswari di buat terpukau sesaat.

"Arsa,... Kenapa ketawa?" Tanya Maheswari, sambil mengusap sisa air mata di pipinya.

"Lo kacain tuh rambut lo! Udah Kayak abis kesetrum listrik. Berdiri semua," Arsalan menutup mulutnya berusaha menahan tawanya.

Sementara Maheswari berjalan menuju motor Arsalan dan berjengit kaget, menatap dirinya pada pantulan kaca spion motor Arsalan, rambutnya yang terlihat kusut dan acak-acakan terlihat sangat mengerikan.

"Lo sih! Pake acara ngebut-ngebut, udah tau gue takut! Lo tuh jahat banget sih jadi cowok!" Maheswari mulai maju dan memukul-mukul tubuh Arsalan karena kesal.

"Auw! Eswa sakit! gue abis berantem sama pejambret, terus sekarang lo mukulin gue juga!" sebenarnya pukulan tangan Maheswari tidak terasa apa-apa di tubuh Arsalan, hanya seperti tepukan nyamuk.

"Maaf... Apanya yang sakit? Ayo masuk dulu... Biar gue obatin," Maheswari pun akhirnya terdiam dan menghentikan pukulannya.

"Gak usah,... gue langsung balik aja, lo masuk sana, gue tunggu lo masuk dulu, baru gue pulang," ucap Arsalan.

Arsalan My Everest (Segera Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang