Tiba saatnya kita saling bicara
Tentang perasaan yang kian menyiksa
Tentang rindu yang menggebu
Tentang cinta yang tak terungkapSudah terlalu lama kita berdiam
Tenggelam dalam gelisah yang tak teredam
Memenuhi mimpi-mimpi
Malam kitaJika sang waktu bisa kita hentikan
Dan segala mimpi-mimpi jadi kenyataan
Meleburkan semua batas
Antara kau dan akuKita ...
Duhai cintaku, sayangku, lepaskanlah
Perasaanmu, rindumu, seluruh cintamu
Duhai cintaku, sayangku, lepaskanlah
Perasaanmu, rindumu, seluruh cintamuDan kini hanya ada aku dan dirimu
Sesaat di keabadian 🎶
°°°Arsalan memberikan surat skors dari sekolah nya. Kepada Medina Kara, wanita itu pun langsung membaca isi surat skors tersebut.
Hening seketika.
Tamatlah sudah riwayat nya.
Pasti diri nya akan di maki-maki habis-habisan oleh Medina Kara.
Medina Kara langsung terbahak saat selesai membaca isi surat skors tersebut.
Arsalan terkejut memandangi Medina.
Inilah yang Arsalan sangat kagumi dari sosok Ibu nya__Medina Kara. Karena Medina Kara selalu saja melihat suatu masalah dari sisi positif nya. Menurut Arsalan sendiri Medina Kara adalah seorang Ibu yang luar biasa. She is the real super hero.
"Ibu sehat?" Tanya nya.
Arsalan yang sedang duduk di ruang makan. Tiba-tiba memandangi Medina.
"Sehatlah Bang," jawab Medina, sementara bibir nya masih membentuk senyum lebar.
"Terus kenapa tiba-tiba Ibu tertawa?" Tanya Arsalan lagi.
Medina mendekati Putra nya, sambil berbisik lirih, "ternyata Kamu laki-laki sejati ya Bang," Medina kembali terkekeh.
"Ibu! apaan sih," jawab Arsalan, berpura-pura tidak mengerti, sementara tangan nya sibuk mengambil piring, lengkap dengan nasi dan lauk-pauk.
Medina Kara ini. Memang selalu saja senang membuat wajah nya terasa panas.
"Gimana Bang rasanya. Mencium seorang gadis di tengah lapangan?" Tanya Medina.
"Ibuuuu!!" Arsalan semakin histeris, karena Medina masih terus menggoda nya.
Dan Medina pun makin terbahak.
"Kalau Abang mau. Nanti Ibu lamarin Eswa buat Abang, kalau udah halal gak perlu cium di tengah lapangan sekolah lagi," Medina pun semakin menjadi-jadi.
"Uhuk!" Arsalan sampai tersedak mendengar ucapan Medina dan secepat kilat tangan nya meraih gelas yang berisi air putih.
"Kenapa sih Bang? Tersedak kenyataan ya," Medina menepuk-nepuk bahu anak nya.
"Ibu. Arsa lagi makan. Jangan godain Arsa terus," ucap nya.
"Ya abis. Kamu tuh lucu Bang. Di skors gara-gara nyium anak gadis orang. Kamu keren Bang. Tapi inget! Jangan sampe Abang hamilin anak gadis orang loh. Gak boleh ya Bang. Inget pesan Ibu," ujar Medina, sambil membersihkan sisa makanan yang tercecer pada mulut anak kesayangan nya dengan tisu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Arsalan My Everest (Segera Terbit)
Romance(Follow dulu sebelum membaca.) _________________________________________ "DASAR BANCI!" Teriak Maheswari. Arsalan menghentikan langkahnya sesaat, kemudian kembali melanjutkan langkahnya tanpa menoleh, berusaha tidak memperdulikan ucapan Maheswari. "...