"Hatiku memiliki sebuah kunci dan Aku sudah memilih mu sebagai pemegang kuncinya, apakah kamu bersedia masuk ke dalam hatiku dan menetap di sana selamanya?"
~Arsa~
°°°
Karena Maheswari kalah saat tantangan memakan cotton candy, akhirnya Maheswari pulang dengan membonceng Arsalan. Bisa di pastikan Arsalan bisa memeluk kekasihnya dengan puas dari belakang.
Sambil sesekali menghirup aroma Issey Miyake Rose, yang melekat pada tubuhnya gadisnya, aroma yang sangat manis dan Arsalan sangat menyukai nya.
"Arsa... Geli jangan di cium-cium terus dari belakang," ucap Maheswari, yang selalu merasa merinding. Saat Arsalan mencium rambut dan bahu nya dari arah belakang.
"Kapan lagi bisa melukin Kamu sambil di boncengin motor," Arsalan pun tersenyum, sambil memejamkan matanya dan semakin mempererat pelukannya.
"Arsa... Eswa nya berat ini. Arsa sama beratnya sama motor," ucapan Maheswari, seketika membuat Arsalan terbahak.
"Ya udah. Arsa aja yang bawa motor. Kalau Arsa diboncengin kamu, Arsa takut khilaf," seloroh Arsalan, sambil tersenyum menatap gadisnya dari pantulan kaca spion motor miliknya.
"Ya udah khilaf aja 'gak apa-apa," ucap Maheswari, sambil tertawa.
"Kamu nih... Suka nya mancing-macing aja," seru Arsa, tanpa sadar menoyor kepala Maheswari.
Kemudian mereka berdua saling terbahak bersama.
Akhirnya Maheswari menepikan motornya dan bertukar posisi tempat duduk, dengan babang tampan itu.
Arsalan pun mulai melajukan kendaraan roda duanya. Menyusuri Kota Jakarta yang mulai semakin berdenyut ketika malam hari.
Tiba di depan gerbang rumah Maheswari. Arsalan pun memarkir kendaraan roda duanya.
Arsalan pun menepuk paha kekasihnya agar segera turun.
"Udah sampe sayang," Arsalan menoleh kebelakang, melihat gadisnya yang lebih banyak berdiam diri selama dalam perjalanan.
Akhirnya maheswari pun turun dari sepeda motor milik kekasihnya, sambil memegangi pipinya. Arsalan pun ikut turun agar bisa mengantar gadisnya sampai ke dalam rumah.
"Sayang Kamu kenapa? kok megangin pipi terus?" Arsalan sedikit panik, saat melihat Maheswari terdiam.
"Gigi Eswa sakit," Maheswari mulai meringis menahan sakit pada giginya.
"Ya ampun. Kenapa gak bilang. Sebelah mana yang sakit," tanya Arsalan cemas, "coba buka mulutnya?" Pinta Arsalan dan Ia pun mengeluarkan ponsel lalu menyalakan lampu senter untuk melihat gigi bagian mana yang sakit.
KAMU SEDANG MEMBACA
Arsalan My Everest (Segera Terbit)
Romance(Follow dulu sebelum membaca.) _________________________________________ "DASAR BANCI!" Teriak Maheswari. Arsalan menghentikan langkahnya sesaat, kemudian kembali melanjutkan langkahnya tanpa menoleh, berusaha tidak memperdulikan ucapan Maheswari. "...