Part 28 : DILU

45 14 36
                                    

Damn! I Love You.


°°°

Jam istirahat.

Dengan tergesa-gesa. Maheswari menuju kelas Arsalan. Ia ingin sekali memberikan nasi goreng spesial pakai cinta. Yang di buat nya tadi pagi.

Harus nya nasi goreng ini di berikan nya pada cowok itu saat sarapan. Hanya saja diri nya terlambat bangun karena semalaman gelisah, Arsalan tidak kunjung membalas telpon atau pun pesan nya. Sehingga membuat diri nya tidur larut malam.

Gadis itu mengedarkan pandangan ke penjuru kelas. Namun cowok itu sudah tidak ada. Ia pun menarik nafas berat.

"Cari Arsalan ya?" Tanya Danial. Cowok itu tiba-tiba sudah berada di samping nya.

"Eh. Uhm. Iyah," cengir gadis itu.

"Arsalan gak masuk," jawab Danial.

Wajah gadis itu. Yang tadi nya ceria. Langsung berubah drastis. Harus nya sinar mentari masih menyinari wajah cantik nya. Namun seketika mendung bergelayut.

"Yah..." ucap gadis itu. Lemas rasa nya di sekujur tubuh nya. Semangat yang tadi menggebu-gebu tiba-tiba hilang entah kemana.

"Kenapa gak coba di telpon atau kirim pesan aja?" Tanya Danial.

"Gak ada respon," gadis itu tidak dapat menyembunyikan kekecewaan nya. Dan sekali lagi menarik nafas berat. Sampai bahu nya terasa merosot.

Danial menghela nafas nya sesaat.

"Sabar... Ya," Danial menepuk bahu gadis itu lembut.

Maheswari pun mengangguk. Dengan langkah gontai kembali menuju kelas nya.

Ruangan masih sepi karena masih jam istirahat. Ia pun menelungkup kan wajah pada meja. Memeluk ransel nya. Ada kerinduan yang begitu membuncah tidak bisa di bendung nya.

"Asik ada makanan. Buat gue ya?" tiba-tiba Jonas sudah menyambar nasi goreng yang di letakkan di atas meja.

Gadis itu hanya melirik sesaat dan membiarkan Jonas memakan bekal yang seharusnya untuk Arsalan. Cowok itu makan dengan lahap. Ia memperhatikan cowok itu dari samping. Jonas memang tampan.

Tetapi sayang nya. Ruang di hati nya. Sudah di penuhi Arsalan.

"Eswa..." Panggil Jonas. Sambil menutup tempat makan warna ungu favorite nya, "makasih," ucap nya.

"Hmm..." Jawab gadis itu, lesu tidak berdaya.

"Nanti pulang bareng ya. Kan Arsalan gak masuk sekolah. Jadi pulang nya lo gue anter. Gimana?" Tanya nya. Penuh harap.

"Enggak! Makasih," ujar gadis itu tidak bertenaga. Ia sedang malas berdebat dengan Jonas.

"Come on girl. Sekali aja. Mau ya?" Bujuk cowok itu. Dengan senyum manis nya yang terus mengembang.

"Sekali enggak. Tetap Enggak," ketus Maheswari.

Jonas mendesah pasrah. Di susul bel tanda jam istirahat telah selesai.

Seluruh siswa dan siswi sudah memasuki kelas untuk memulai jam pelajaran berikut nya.

Namun gadis itu tidak benar-benar mengikuti mata pelajaran yang sedang di bahas.

Saat sedang berfikir serius. Akhir nya gadis itu tahu. Dimana tempat Ia bisa menemui Arsalan dan senyum nya langsung terbit seketika.

Mata nya selalu tertuju pada jam yang menempel di dinding kelas nya. Berharap waktu cepat berlalu.

Arsalan My Everest (Segera Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang