"Melihat dunia adalah impian semua orang. Tetapi melihat Mu adalah satu-satu nya impian Ku."
°°°
Arsalan masih memikirkan pesan dari Lila Paloma. Tanpa sadar Ia menghembuskan nafas nya kasar Dan membuat Maheswari terbangun.
"Arsa..." Ucap gadis itu sambil mengucek kedua mata nya karena masih mengantuk.
"Sayang kok bangun. Maaf Arsa ganggu ya?" Tanya nya khawatir.
"Enggak kok," Maheswari makin mempererat pelukan nya sambil memejamkan mata nya lagi, "Eswa teringat ada yang mau di tanyain," Arsalan membelai rambut gadis nya. Saat ini kekasih nya seperti seekor kuskus yang sedang menempel dan tidak mau lepas dari pelukan nya, itu membuat nya terlihat semakin menggemaskan.
"Mau tanya apa sayang?" Ucap Arsalan lirih.
"Lila itu siapa?" Tanya Maheswari masih dengan posisi yang sama. Memeluk Arsalan seolah cowok itu adalah bantal guling hidup.
Arsalan berdehem, menarik nafas nya perlahan. Menelan ludah nya, karena tiba-tiba Ia merasakan tenggorokan nya terasa sangat kering. karena ini pembahasan yang sangat sensitif. Ia takut salah bicara dan membuat gadis nya kecewa.
"Arsa kok diem?" Tanya gadis itu sambil mendongakkan kepala nya.
"Kalau Arsa cerita. Kamu gak marah kan sayang?" Tanya Arsalan lembut.
Gadis itu menggeleng perlahan, "Eswa gak akan marah selama Arsa jujur," dan kembali mengeratkan pelukan nya pada pinggang cowok itu.
Berada di pelukan Arsalan memang terasa hangat membuatnya enggan untuk melepaskan.
Arsalan tersenyum manis sekaligus muncul perasaan sakit secara bersamaan. melihat kekasih nya seperti ini, benar-benar seperti orang yang tidak bisa berpisah dari nya.
Ia pun mengalihkan topik pembicaraan.
"Anak Kita. Si sulung dan si bungsu lagi apa?" Ucap Arsalan, berharap gadis nya akan lupa dengan pertanyaan tentang Lila.
"Ada tuh lagi bobo di sofa," tunjuk gadis itu dengan dagu nya.
"Kamu nya galak gak sama anak-anak Kita?" Ucap Arsalan, sambil mencubit pipi gadis nya, rasa nya Ia betah berlama-lama mencubiti pipi kekasih nya yang terasa lembut dan kenyal.
"Enggak kok. Eswa gak galak. Eswa sayang sama mereka berdua," gadis itu pun tersenyum sambil menatap wajah kekasih nya dari bawah. Gadis itu dapat melihat bulu mata Arsalan yang lentik. Sama seperti milik nya.
"Masa sih? Tadi si sulung dan si bungsu bilang sama Arsa. Kata mereka. Mama nya suka berisik dan bawel, sering marah-marah," ucap Arsalan sambil terkekeh perlahan.
"Hah! Mana ada kayak gitu. Yang ada tuh Eswa sayangin mereka. Sering pelukin dan sering ajak ngobrol mereka," jawab gadis nya dengan mata membulat sempurna, terlihat semakin lucu di mata nya, seperti boneka hidup.
KAMU SEDANG MEMBACA
Arsalan My Everest (Segera Terbit)
Romance(Follow dulu sebelum membaca.) _________________________________________ "DASAR BANCI!" Teriak Maheswari. Arsalan menghentikan langkahnya sesaat, kemudian kembali melanjutkan langkahnya tanpa menoleh, berusaha tidak memperdulikan ucapan Maheswari. "...