"Aku tidak memiliki alasan, mengapa Aku mencintai Mu.
Aku sangat menyayangi Mu dengan segenap hati dan jiwa raga Ku.
Aku begitu memuja Mu dalam diam dan hanya Kamu yang ada di hati dan pikiran ku."°°°
Waktu menunjukkan pukul 22.00 WIB. Maheswari bersiap untuk tidur. Sebelum tidur biasanya Ia selalu berkirim pesan atau bertelepon dengan kekasih nya.
Ia pun merebahkan tubuh nya di sana. Sebelumnya menepuk-nepuk bantal dengan motif polkadot agar lebih nyaman saat meletakkan kepala nya. Gadis itu pun menaikkan selimut ke atas tubuh nya, sementara tangan nya meraih ponsel di atas nakas.
Namun diri nya di kejutkan oleh suara jendela yang terbuka.
"Arsa!" Pekik Maheswari.
Cowok itu langsung masuk ke dalam kamar gadis nya.
Arsalan masih mengenakan seragam sekolah. Yang di pakai nya tadi pagi. Dengan kondisi yang sangat memprihatinkan. Banyak luka pukulan dimana-mana dan noda darah di seragam nya.
"Arsa numpang istirahat sebentar ya. Arsa gak bisa pulang dalam keadaan kayak gini. Ibu pasti marah," ucap cowok itu, sambil merebahkan tubuh nya pada tempat tidur milik gadis nya.
"Arsa... Kenapa luka-luka? Arsa berkelahi lagi?" Tanya gadis itu cemas, sementara tangan nya meraih kotak P3K yang berada tidak jauh dari tempat tidur nya.
Menuangkan alkohol pada kapas. Gadis itu mulai meneliti dan membersihkan setiap luka yang ada di wajah kekasih nya.
"Biasalah. Laki-laki," ucap Arsalan enteng. Sambil merebahkan tubuh nya dan mengatur nafasnya perlahan.
"Jangan di biasain. Eswa sedih kalau Arsa terluka kayak gini," gadis itu berbicara sementara tenggorokan nya terasa tercekat dan sakit, karena menahan tangis.
"Arsa baik-baik aja. Cutie pie,.." ucap Arsalan mencoba menenangkan. Sambil menatap gadis nya dan mengecup kening nya.
"Baik-baik aja gimana? Ini hampir seluruh tubuh Arsa luka-luka semua!"gadis itu meninggikan nada suara nya satu oktaf. Sementara tangan nya masih sibuk mengobati luka di sekujur tubuh kekasih nya.
"Auw! Pelan-pelan sayang," Arsalan meringis kesakitan, karena gadis nya menekan luka nya terlalu kuat, "Arsa lagi sakit kok malah di marahin?" Ucap cowok itu sambil terkekeh geli. Karena melihat gadis nya masih sibuk mengomel. Malah terlihat sangat lucu di mata nya.
"Biarin! Arsa tuh kalau gak di marahin. Terus aja. Seneng nya ribut terus. Berantem terus!" ketus Maheswari. Sambil mengoleskan salep pada kulit kekasih nya yang memar.
"Sayang. Arsa tuh gak pernah ribut. Kalau gak di mulain duluan. Arsa bukan tipe orang yang suka cari masalah," ucap cowok itu, sambil merapikan rambut kekasih nya yang sedang cemberut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Arsalan My Everest (Segera Terbit)
Romance(Follow dulu sebelum membaca.) _________________________________________ "DASAR BANCI!" Teriak Maheswari. Arsalan menghentikan langkahnya sesaat, kemudian kembali melanjutkan langkahnya tanpa menoleh, berusaha tidak memperdulikan ucapan Maheswari. "...